Tahap Penyiapan Komponen Dakwah

53 memperlancar proses kegiatan dan menuntun setiap langkah yang diambil menuju ke arah tujuan yang hendak di capai. Untuk sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series proses perencanaan harus benar­benar dipersiapkan khususnya untuk para kerabat kerja yang bertugas yang memiliki tugas masing­masing agar dapat mengaplikasikannya untuk proses produksi yang memepunyai waktu padat karena kejar tayang. 1 Pada tahap ini merupakan proses awal dari seluruh produksi program siaran, termasuk program siaran pendidikan karena itu tahapan ini merupakan tahapan planning production atau pre production planning. Bermula dari timbulnya ide atau gagasan dan berpijak dari ide atau gagasan ini, produser mulai mengerjakan berbagai kegiatan untuk menghubungkan berbagai data yang diperlukan, untuk bahan pengembangan ide atau gagasan tersebut. Akhirnya produser yang bersangkutan bekerja sama dengan pengarah acara atau sutradara serta penulis naskah. Bahan­bahan yang terkumpul kemudian dirangkai oleh penulis naskah menjadi suatu naskah, sesuai dengan format program yang telah di tentukan. 2 Penulis Ide Cerita Penulis ide cerita dalam sinetron ini ialah H. Imam Tantowi yang merupakan penulis ide cerita yang mengembangkan kisah nyata yang dialami oleh Ust. Yusuf Mansyur kemudian dikembangkan menjadi tayangan FTV kemudian dikembangkan kembali dalam format sinetron series. 1 Wawancara pribadi H. Ucik Supra, sutradara sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series, senin, 22 April 2013, di Lokasi syuting sinetron Jl. Mandiri, Alternatif Cibubur, Depok, Jawa Barat, pukul. 14:00 WIB. 2 Drs. Darwanto, S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet. Ke­1, h.74. 54 Kerabat Kerja Produksi Dalam sinetron ini kerabat kerja ditentukan oleh sutradara kemudian di sediakan oleh rumah produksi Sinemart. Dalam sebuah produksi dibutuhkan kerabat kerja produksi yang satu sama lain saling berkesinambungan dan memengaruhi proses produksi agar berjalan dengan lancar. Kerbat kerja dengan tugas terdiri dari: Produser Produser adalah orang yang memegang pimpinan dalam sebuah produksi program siaran televisi, tuagasnya melaporkan kepada produser eksekutif, yang bertanggung jawab pada pelaksanaan produksi. Sementara produser eksekutif itu sendiri adalah pimpinan tertinggi yang mempunyai kewenangan mengelola suatu produksi, sering disebut juga sebagai orang yang selalu mengusahakan uang, yang bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan produksi. Selain produser dan produser eksekutif, dalam sebuah produksi sinetron ada pula produser pelaksana, yang bertugas mengatur pelaksanaan produski di lapangan, mengatur jalannya keuangan dan bertanggung jawab dalam keseluruhan produksi. Penulis Ide Cerita dan Penulis Skenario Suatu sinetron pasti sebelumnya berawal dari sebuah cerita yang dibuat oleh seseorang yang mempunyai ide cerita. Penulis ide cerita Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series yaitu H. Imam Tantowi. Ide cerita tersebut muncul berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh Ustad Yusuf Mansur kemudian diangkat menjadi FTV yang terdiri dari 4 sequel. 55 Beragkat dari kesuksesan FTV tersebut kemudian dikembangkan kembali oleh H. Imam Tantowi menjadi the seriessinetron yang tiap hari tayang. Selain ada penulis ide cerita yang membuat konsep dan karakteristik tokohnya serta ide utamanya kemudian ada penyuplai ide, penulis sinopsis, penulis skenario dsb. Penulis skenario yaitu orang yang bertanggung jawab menulisan runtutan isi cerita. Isi cerita yang dibuat merupakan pengembangan dari ide atau gagasan dari H. Imam Tantowi selaku yang memiliki ide cerita. Penulis skenario pada sinetron ini ada agam, purwa dan tim. Dari penyuplai ide, penulis sinopsis hingga penulis skenario tergabung dalam satu tim yang jumlahnya tidak kurang dari delapan orang. Sutradara Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab pada produser dan bertugas menerjemahkan naskah menjadi gambar dan suara yang hidup, serta mengerahkan artis dan kerabat kerja produksi dalam sebuah proses produksishooting, dari proses pra produksi hingga pasca produksi. Sutradara sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series dipilih oleh pimpinan produksi yang juga ikut serta dalam proses pra produksi meliputi penentuan lokasi shooting, pemainartis hingga kostum pemainartis. Dalam proses produksishooting sutradara dibantu oleh asisten sutradara, co sutradara dan unit. Bapak H. Ucik Supra merupakan sutradara yang di percaya memimpin sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series yang terdapat tiga tim kerabat kerja yang dalam satu tim terdapat sutradara juga tetapi H. Ucik Supra sebagai pemimpin dari sutradara setiap tim produksi. 56 Kerabat Kerja ProduksiKru Produksi Kerabat Kerja Produksi merupakan komponen yang penting bahkan ditentukan sebelum menentukan pemain juga harus dipersiapkan dengan baik pada proses pra produksiperencanaan produksi. Kerabat kerja produksi ditentukan oleh pihak PT Sinemart. Untuk kerabat kerja produksi sinetron ini dibagi menjadi tiga tim agar memudahkan jalannya proses produksi yang setiap hari serta jam tayang yang juga setiap hari. Dalam satu tim terdiri dari sutradara, co sutradara, DOP, pencatat adegan, operator, unit, cameraman, sondman, lightingman, serta boomer, pembantu umum, timart, kostum, make-up, genset, serta driver. Satu tim terdiri dari kurang lebih 20 orang. Para tim kerabat kerja yang terbagi menjadi tiga bagian masing­masing harus menyelesaikan tugas untuk menggarap scene-scene yang harus diselesaikan untuk episode 402 dan 403 ini. Untuk tim satu, harus menyelesaikan 20 scenes meliputi set yang terdiri dari rumah keluarga Romlah, rumah keluarga Sobari, rumah keluarga H. Sulam, tempat penjual TTS Teka­Teki Silang dan jalanan. Kemudian untuk tim tiga, harus menyelesaikan 22 scenes meliputi set yang terdiri dari rumah keluarga H. Muhiddin, rumah keluarga Emak Enok, Rumah keluarga Tulanh Togu, Rumah keluarga Nafisa, Toko H. Muhiddin, jalanantravelling, dan jalanan. Selanjutnya untuk tim tiga, harus menyelesaikan 22 scenes meliputi set yang terdiri dari rumah keluarga Restu, rumah singgah, kantor Robby, rumah sakit, konter hand phone Mahmud, rumah Harry Sukardi, tempat rahasia, pos ronda dan kafe sakyat. Untuk set­ set tim tiga merupakan hasil “sulap” tim artistik karena set­set tersebut hanya sebuah ruang kosong yang 57 kemudian “disulap” tim artistik yang dibuat sedemikian rupa berdasarkan skenario. Aktrisaktor Pemilihan aktrisaktor di tentukan dalam pra produksi setelah persiapan yang matang oleh kerabat kerja. Penulis ide cerita, penulis skenario, produser, pimpinan produksi juga sutradara menentukan aktrisaktor yang akan memainkan peran sesuai dengan karakteristik pada ide cerita. Aktrisaktor sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series ada yang menggunakan pemain aktrisaktor lama yang juga pemain pada FTV Tukang Bubur Naik Haji the series. Ada penggantian ada pula penambahan pemain karena cerita yang telah dikembangkan sehingga menjadi kompleks cerita juga karakteristik pemain. Pemilihan pemain dilihat dari tingkat profesionalitas, feeling tentang karakter yang akan di perankan, serta tak kalah penting penggemar yang dimiliki oleh artis yang memerankan karakteristik tokoh dalam cerita sinetron. Dalam sinetron ini, pemain utama sentral figure dari FTV menjadi the series tetap ada yaitu tokoh bang Sulam yakni Mat Solar, Emak yakni Hj. Nani Wijaya, H. Muhiddin yakni Latif Sitepu dan Hj. Maemunnah yakni Shinta Muin. Adapun tokoh­tokoh yang sebelumnya di FTV ada pada the series diganti serta ada penambahan karakteristik untuk tokoh­tokoh yang disesuaikan dengan ide cerita untuk the series. Pada episode 402 dan 403 ini, membutuhkan pemain tambahan selain pemain­pemain yang telah ikut serta pada episode­episode sebelumnya. Pemain tersebut semuanya dipilihkan oleh pihak perusahaan, dalam hal 58 ini koordinator pemain dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series termasuk pemain figurancameo seluruhnya menjadi tanggung jawab perusahaan yang telah memiliki kerjasama dengan beberapa agency. Para tokoh yang terlibat dalam proses produksi episode ini terdiri dari Latief Sitepu sebagai H. Muhiddin, Nani Wijaya sebagai Emak, Dewi Alam sebagai Soimah, Ujang ronda sebagai Sobari, Alice Norin sebagi Rere, Aditya Herpavi Rahman sebagai Rahmadi, Ravi Romario sebagai Joni, Adam Rama sebagai Hisyam, Ali Syakieb sebagai Jamal, Hamka Siregar sebagai Tulang Togu, Dina Lorenza sebagai Riyamah, Nova Soraya sebagai Romlah, Edy oglek sebagai Kardun, Andy Arsyil Rahman sebagai Robby, Citra Kirana sebagai Robby, Dorman Borisman sebagai H. Rasyidi, Lulu Zakaria sebagai Hj. Rasyidi, Abdel Achrian sebagai Cing Nelan,Rahmi Nurulina sebagai Nafisa, Teuku Firmansyah sebagai AnshoriAyah Nafisa, Cindy Fatikasari sebagai LutfiaUmi Nafisa, Rio Revan sebagai Restu, Binya sebagai Tarmidji, Dede sbagai malih, Ben Kasyafani sebagai Fauzioji serta para pemain dari agency sebagai, warga setempat dan jamaah masjid. Format Sinetron Istilah Deskripsi 3 Judul Sinetron : Genre : Format : Pembuat : Tukang Bubur Naik Haji the series Kisah rakyat sehari­hari,drama religi komedi Sinetron Sinemart H. Ucik Supra 3 Deskripsi Cerita Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series dalam google. Diakses 27 April 2013 pukul 13:00 WIB 59 Sutradara : Ide cerita : Penulis skenario : Jumlah episode : Produser eksekutif : Produser : Durasi : Rumah produksi : Distributor : Saluran asli : Format audio : Penayangan awal H. Imam Tantowi H. Imam Tantowi dkk 404 hingga 25 januari 2013 Elly Yanti Noor Leo Sutanto Pukul 19:00 WIB ­ 22:30 WIB minggu hingga kamis Pukul 19:00 WIB – 21:00 WIB jumat Sinemart Production Sinemart RCTI Stereo Dolby Digital 5.1 Senin, 28 mei 2012 – sekarang SegmentasiTarget Penonton Target penonton sinetron Tukang Bubur Naik Haji untuk semua lapisan masyarakat mulai dari usia muda hingga tua juga dari berbagai jenis status sosial masyarakat. “Target audiensnya semua lapisan masyarakat, karena sinetron ini menceritakan kisah rakyat sehari-hari dan tentunya dekat dengan masyarakat, tetapi masyarakat tidak mengambil semua apa yang disampaikan dalam cerita, artinya masyarakat harus memilah kembali yang baik dan yang buruknya agar tidak hanya menjadi tontonan saja tetapi juga tuntunan”. 4 Materi Materi produksi merupakan bahan yang nantinya akan di produksi. Materi produksi dalam sinetron ini disebut juga isi cerita yang 4 Wawancara pribadi dengan Pimpinan Produksi, M. Romli, di lokasi syuting sinetron TBNH the seriesSenin, 22 April 2013, pukul. 13:00 WIB. 60 dikembangkan dari ide yang di temukan dari awal. Dimulai dari konsep tentang karakteristik tokoh, ide utamanya, kemudian ada penyuplai ide dan penulis sinopsis dan penulis skenario yang jumlahnya tidak kurang dari 8 orang. Pihak­pihak tersebut mengambil materi berdasarkan hasil diskusi, ulama, buku­buku hadis serrta Al­Quran. Dari bahan­bahan tersebut, lalu menjadi sebuah skenario dengan naskah yang jelas, padat, dan secara operasional dapat dibuat visualnya. Penulis skenario mengusahakan agar ada pelajaran agama dengan tujuan dakwah tapi tidak berkhotbah untuk itu penyampaianya tidak secara gamblang. 5 Lokasi Pengambilan Gambar Lokasi pengambilan gambar di tentukan oleh penulis ide cerita, sutradara, beberapa kerabat kerja, produser serta pimpinan produksi. Untuk menentukan lokasi pengambilan gambarproduksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series menggunakan lokasi sebelumnya pada FTV Tukang Bubur Naik Haji yaitu di Jl. Mandiri, Alternatif Cibubur, Depok, Jawa Barat. Tentunya ada penambahan lokasi yang ingin dijadikan set yang di tentukan oleh, produser, sutradara, beberapa kru dan pimpinan produksi. Untuk hal ini pimpinan produksi yang bertugas mengurus perizinan serta masalah biaya. Alasan pemilihan lokasi masih di tempat yang sama seperti serial FTV menurut sutradara hal ini dikarenakan letaknya yang asri serta sangat mendukung serta sesuai dengan konsep cerita yang telah dibuat. 5 Wawancara pribadi H. Ucik Supra, sutradara sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series, senin, 22 April 2013, di Lokasi syuting sinetron Jl. Mandiri, Alternatif Cibubur, Depok, Jawa Barat, pukul. 14:00 WIB. 61 Untuk perizinan lokasi di taman Wiladatika, persiapan dilakukan oleh kooordinator lapangan serta pimpinan produksi padahari pelaksanaan produksi, sebelum produksi dimulai. Setelah perizinan di dapat para kru menyipakan segala sarana yang dibutuhkan dalam proses pengambilan gambar. Namun, pada set yang berlokasi dirumah, perizinan telah dilakukan sejak jauh hari, dengan mengontrak tersebut untuk jangka waktu tertentu. Sebelum proses shooting dilakukan, para kru menyiapkan set yang sesuai dengan skenario. Kostum dan make up para artis juga dipersiapkan sesuai dengan skenario. Para pemain mempersiapkan diri dengan latihan dengan di rekam kamera sekaligus latihan untuk penentuan angle kamera. Latihan dilakukan langsung oleh para pemain yang terlibat dalam satu adegan dalam satu set yang tertata rapi. Sutradara memberikan arahan kepada para pemain apa dan bagaimana suatu adegan harus diperankan. Sarana dan Prasarana Dalam sebuah produksi sinetron sangat diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan produksi. Tentunya sarana dan prasarana tersbut harus sesuai standar broadcastyang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Sarana dan prasarana di siapkan oleh rumah produksi Sinemart, namun jika pihak Sinemart kurang lengkap dalam menyediakan alat­alatsarana untuk shootingpengambilan gambar maka pinjam melalui rental yang menyediakan alat­alatsaran shooting. 6 Dalam sebuah proses produksi yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit perekam suara dan unit pencahayaan. 6 Wawancara pribadi H. Ucik Supra, sutradara sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series, senin, 22 April 2013, di Lokasi syuting sinetron Jl. Mandiri, Alternatif Cibubur, Depok, Jawa Barat, pukul. 14:00 WIB. 62 Alat­alat yang menjadi saran dalam proses shooting episode 402­403 ini di siapkan oleh para tim kerabat kerja produksi dari masing­masing tim. Alat­alat tersebut terdiri dari: a. 3 buah kamera b. 3 buah tripod dan dolly c. 3 buah kaset betacam; d. 1 unit VTR; e. 1 set lighting; f. 3 buah sterefoam untuk shooting outdoor g. 1 unit genset; h. 1 buah mic boom; i. Sarana transportasi untuk shooting outdoor; j. Tiang dan kabel untuk keperluan tertentu; 7 Bersamaan dengan latihan para pemain, sutradara juga menginstruksikan kameraman untuk latihan penentuan angle serta latihan pergerakan kamera mengikuti pergerakan pemain. Setelah dirasa cukup, proses perekaman gambar baru dilakukan. Untuk penggarapan episode 402 dan 403 ini, persiapan dilakukan pada pukul 08:00 WIB – 11:00 WIB. Setelah itu proses shooting dimulai dari pukul 11:00 WIB – 23:00 WIB untuk semua tim yaitu tim satu, tim dua, dan tim tiga. Biaya Produksi Mengenai besarnya biaya produksi sinetron telah di tentukan pada pra produksiperencanaan produksi agar dapat diketahui bayangan biaya yang perlu dikeluarkan dalam proses pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Pihak yang mengelola biaya produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series adalah PT Sinemart. 7 Kesepuluh Sarana tersebut adalah sarana yang digunakan dalam satu tim produksi, maka dalam tiga tim produksi sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series membutuhkan tiga kali lipat sarana yang disebutkan diatas. 63 Mengenai besarnya biaya produksi tidak dapat diketahui dengan pasti, karena biaya produksi biasanya diungkapkan sesuai kepentingan pada saat besarnya harus diucapkan. Meski tidak diungkapkan berapa besar anggaran dana yang diperlukan untuk sinetron ini, asisten pimpinan produksi menjelaskan bahwa keuangan seluruhnya diatur oleh produser pelaksana dan pimpinan produksi. Dalam sebuah produksi, pimpinan produksi memiliki tanggung jawab keseluruhan proses produksi. Pimpinan produksi mengatur dan memantau mulai dari perencanaan produksi, proses pengambilan gambar hingga proses akhir sebelum hasil shooting dikirimkan ke pihak stasiun televisi. Produser pelaksana sendiri, bertugas membantu produser dalam menjalankan sebuah perencanaan produksi. 8

2. Tahap Pemilihan Realitas

Pelaku Konstruksi Memilih FaktaRealitas H. Imam Tatowi Realitas yang diangkat oleh H. Imam Tantowi sebagai penulis ide cerita sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series berdasarkan kisah nyata yang di alami oleh Ustad Yusuf Mansyur. Berdasarkan kisah nyata tersebut, berkisah tentang tukang bubur yang berniat memberangkatkan haji Ibunya dengan berusaha untuk menabung hasil penjualan buburnya di bank. Berdasarkan realitas tersebut H. Imam Tantowi mengembangkan kisah tersebut menjadi sebuah FTV kemudian 8 Drs. Darwanto, S.S, Televisi Sebagai Media Pendidikan, h. 177 64 sinetron. H. Imam Tantowi mengangkat realitas tersebut karena seorang bubur dengan niat yang tulus menyisihkan hasil penjualannya untuk memberangkatkan haji Ibunya. Realitas yang diangkat dalam cerita ini berdasrkan kisah nyata kemudian dikembangkan oleh penulis ide cerita mengenai penambahan karakteristik tokoh. Penulis mengangkat kisah seorang tukang bubur yang memiliki cita­cita memberangkatkan haji Ibunya. Dalam cerita yang diangkat penulis ingin menyampaikan pesan dakwah tentang cita­cita, usaha, doa dan sedekah. Seorang tukang bubur tersebut, memiliki cita­cita yang kuat sehingga dia selalu berusaha menyisihkan uang hasil jualan untuk ditabung agar Ibunya bisa naik haji. Dalam usahanya itu, tukang bubur tersebut terus berdoa dan tak lupa melakukan sedekah kepada anak yatim. Dengan kegigihannya tersebut, Allah SWT membukakan jalan dengan cara tabungan tukang bubur tersebut menang undian sebuah mobi, namun akhirnya mobil tersebut di jual kemudian uangnya bisa untuk memberangkatkan Ibunya, si tukang bubur dan istrinya naik haji. Penulis mengembangkan kisah tersebut dalam bentuk FTV maupun sinetron menjadi sebuah cerita yang didalamnya terdapat kisah rakyat sehari­hari sehingga penonton merasa dekat dengan cerita dalam sinetron ini. Pesan dakwah yang ingin disampaikan dalam cerita tersebut disampaikan melalui karakteristik para tokoh yang terdapat dalam sinetron ini. “Tukang Bubur Naik Haji, sebelum dibuat the Series, lebih dulu diawali oleh kesuksesan FTV Tukang Bubur Naik haji 4 Sequel, Ide Tukang Bubur Naik Haji, pertama adalah dari Ust. Yusuf Mansyur yang menceritakan waktu mengisi ceramah di Semarang, dia dijemput dengan 65 Mercy C-200 Kompressor, si empunya menceritakan bahwa Mercy itu dulu punya seoprang tukang bubur yang mendapat hadiah undian di bank tempat dia menabung... karena tidak mampu menebus untuk bayar pajak kendaraan maka dia jual, dan uangitu buat naik haji ibunya. Dia dan isterinya. Tukang bubur itu menurut Yusuf Mansur ingin sekali memberangkatkan haji ibunya, keniatan itu dilaksanakan dengan menabung dari penghasilan menjual bubur. Dari cerita itu dikembangkan dengan menampilkan tokoh-tokoh lain selain penjual bubur. Nama dan semua tokoh yang ada di sinetron TBNH itu praktis hasil kreasi saya. Sampai pengembangannya menjadi The Series...”. 9

3. Tahap Pembingkaian Skenario

Pelaku Konstruksi Tahap­Tahap H. Imam Tantowi Ide berawal dari kisah nyata Ustad Yusuf Mansyur kemudian dikembangkan karakterisasi tokohnya menjadi cerita untuk FTV dan dikembangkan kembali menjadi sinetron. Satu orang asistenpenyuplai ide Mengumpulkan dan menyuplai ide kemudian menyusun sinopsis sampai ke treatment. Enam orang penulis persegmen dalam skenario Dari Treatment dibagi menjadi beberapa segmen. Segmen­segmen tersebut terdapat dalam sebuah skenario yang siap digunakan untuk diaplikasikan ke dalam gambar yaitu dalam proses shooting. Dalam sebuah sinetron diperlukan skenarionaskah yang digunakan untuk memvisualisasikan pesan dalam skenarionaskah tersebut menjadi 9 Wawancara pribadi dengan H.Imam Tantowi, Penulis Ide cerita sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series, jumat, 26 April 2013, melalui email Imamtantowiyahoo.com , pukul 13:00 WIB

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI KARAKTER KEJUJURAN PADA SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI ANALISIS ISI EPISODE 839-840 DALAM Konstruksi Karakter Kejujuran Pada Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Analisis Isi Episode 839-840 Dalam Perspektif Pembelajaran Pendididikan Pancasila Dan

0 1 15

KONSTRUKSI KARAKTER KEJUJURAN PADA SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI ANALISIS ISI EPISODE 839-840 DALAM Konstruksi Karakter Kejujuran Pada Sinetron Tukang Bubur Naik Haji Analisis Isi Episode 839-840 Dalam Perspektif Pembelajaran Pendididikan Pancasila Dan

0 1 15

MOTIF PEMIRSA MENONTON SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa di Surabaya Dalam Menonton Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI).

0 0 107

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441) T1 362009038 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441) T1 362009038 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441) T1 362009038 BAB IV

0 1 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441) T1 362009038 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441)

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wacana Toleransi Pada Sinetron (Analisis Wacana Kritis Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Episode 439-441)

0 1 10

MOTIF PEMIRSA MENONTON SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES DI RCTI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pemirsa di Surabaya Dalam Menonton Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series di RCTI) SKRIPSI

1 0 20