Pengertian Sinetron Produksi Sinetron Televisi 1.
35 Wong Cilik.
4 Komedi Farce, cerita lucu yang bersifat dagelan, sengaja
menciptakan kelucuankelucuan dengan dialog dan gerak laku lucu.
29
c. Drama Horor
Jenis ini menampilkan cerita dan pagadeganan dengan tujuan menimbulkan rasa takut melalui halhal yang menyeramkan.Misalnya
sinetron Disini Ada Setan. d.
Laga Cerita laga berisi tentang kisah yang menampilkan banyak adegan
perkelahian atau pertempuran.Sinetron dengan cerita laga, misalnya Misteri Gunung Merapi.
e. Melodrama
Jenis ini bersifat sentimental dan melakonis.Ceritanya cenderung terkesan
mendayudayu dan
mendramatisir kesedihan.Tokoh
protagonis dibuat semenderita mungkin. Contohnya, Bidadari. f.
Drama Sejarah Drama sejarah adalah cerita jenis drama yang menampilkan kisah
sejarah masa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya. Selain jenis yang disebutkan di atas, sinetron di Indonesia
memiliki tematema yang bisa dikatakan hampir semuanya sama. Tema itu sendiri adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan.Atau
dalam sinetron, tema juga dapat dikatakan sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh pemilik ide atau penulis skenario.
29
Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2004, h. 35.
36 Tema yang cukup laris dalam sinetronsinetron Indonesia saat
ini, antara lain sebagai berikut:
30
1 Percintaan
Tema seperti ini banyak menghiasi sinetron atau film di Indonesia. Tema ini ditandai dengan pembubuhan kata „cinta‟ itu sendiri pada
judul sebuah sinetron. Seperti: Yang Muda Yang Bercinta, Cinta Fitri, Ada Apa Dengan Cinta.
2 Rumah Tangga
Tema ini biasanya bercerita tentang problema rumah tangga atau keluarga. Seperti: Keluarga Cemara, Noktah Merah Perkawinan.
3 Perselingkuhan
Tema ini bercerita tentang seorang suami atau istri tertarik pada laki laki atau wanita lain. Yang biasanya berkisar pada masalah tentang
sepasang suami istri yang mengalami konflik dalam rumah tangganya lalu salah satu atau keduanya berhubungan dengan wanita
atau lakilaki lain. Contohnya pada sinetron Calon Ibu Untuk Anakku.
4 Persahabatan
Tema ini biasanya bercerita tentang kehidupan anak atau remaja yang sam kemudian membentuk geng.Cerita yang selalu ditonjolkan
seputar kehidupan tokoh utama dengan temanteman satu gengnya. Seperti, Kepompong, Arti Sahabat.
5 Kepahlawanan
Tema ini biasanya digunakan dalam sinetron yang ditujukkan untuk anakanak.Tokoh utama digambarkan sebagai seseorang yang hebat
30
Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, h. 38.
37 serta memiliki kelebihan dibandingkan tokoh yang lainnya. Seperti,
Panji Manusia Millenium, Si Alif. 6
Religius Sinetron ini berorientasi pada tematema keagamaan dan tidak
melulu berpihak pada agama mayoritas saja. Konflikkonflik dan plot banyak disisipi pemikiranpenikiran keagamaan, demikian pula
dengan tokohtokohnya. Seperti, Tukang Bubur Naik Haji the series, Berkah.
Selain jenis sinetron yang dominan ada di Indonesia, berikut akan uraikan unsurunsur yang selalu ada dalam sebuah produksi,
anatara lain:
31
a Produser Pelaksana
Produser Pelaksana adalah seseorang yang beretanggung jawab terhadap pelaksanaan produksi satu mata acara siaran secara
menyeluruh.Disini prosedur pelaksana mewakili lembaga, misalnya RCTI, SCTV, TVRI, TPI, dan lainlain.
b Produser
Produser adalah seseorang yang di tunjuk mewakili prosedur pelaksana.
c Sutradara
Sutradara adalah seseorang yang di tunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran.
d Penulis naskahWriter
Writer adalah seseorang yang pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran.
31
J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, h. 104105.
38 e
ArtisAktor ArtisAktor adalah orang yang memerankan peran atau tokoh
utama dalam cerita.Mereka memainkan peran sesuai dengan naskah yang telah dibuat.
f Engineering
Engineering adalah orang yang harus meyiapkan segala hal yang berkaitan dengan alatalat produksi, seperti kamera, mik, dan
listrik. g
Gaffer Gaffer adalah pembantu penata cahaya
h Go-fer
Gofer adalah pembantu umum produksi i
Juru kamera Juru kamera adalah seseorang yang mengoperasikan kamera
elektronik j
Klepper Klepper adalah seseorang yang bertugas memegang klepslate.
Di atas merupakan unsurunsur yang harus ada dalam sebuah proses produksi baik formatnya sinetron, talk show, dan lainlain.
Memproduksi sebuah sinetron, tata laksana kerjanya hampir sama dengan memproduksi film. Diperlukan perencanaan dan persiapan matang
sebelum produksi berlangsung.Produksi program sinetron biasanya lahir dari sebuah gagasan atau ide.Lewat suatu riset gagasan diolah menjadi
suatu skenario.Ketika skenario sudah siap, maka produserorang yang
39 bertanggung jawab pada sebuah program kemudian mengumpulkan staff
untuk memilih sutradara, menentukan jadwal kerja, dan menetapkan estimasi biaya produksi.
32
Program sinetron dalam televisi memiliki berbagai corak.Sinetron lepas adalah sinetron yang satu kali tayang selesai, sinetron serial disebut
juga FTV, sementara itu terdapat sinetron serial.Sinetron serial memiliki format yang berbedabeda pula juga durasi yang berbeda. Jika pada
sinetron lepas berdurasi panjang sekitar 90 menit sedangkan dalam sinetron berdurasi pendek sekitar 30 menit.Sementara itu telenovela adalah
bentuk sinetron yang corak sajiannya bagaimana novel.Sinetron bercorak telenovela episodeepisodenya berjumlah banyak, tetapi bisa juga
berjumlah sedikit atau sering disebut miniseri, biasanya jumlahnya tidak lebih dari 6 episode.
Telenovela sebagaimana sebuah novel adalah sinetron dengan cerita bersambung. Jadi apabila penontonnya tidak mengikuti 2 atau 3
episode meskipun tokoh utamanya sama, mereka akan kehilangan alur cerita. Berbeda dengan sinetron serial, penonton dapat mengikuti episode
secara meloncatloncat tanpa kehilangan alur cerita. Sinetron serial biasanya memiliki benang merah untuk
menghubungkan episode yang satu dengan episode yang lain. Benang merah ini dapat menggunakan tiga kemungkinan.Pertama, tempat
kejadian.Kedua, tokoh yang menjadi sentral figure atau tokoh utama.Ketiga, kejadian khusus yang selalu menjadi pokok permasalahan.
32
Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Siaran Televisi, Jakarta: Grasindo, h. 154155.
40