Attitude Toward Using ATU

dengan konstruk PU dan PEOU berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda Jogiyanto, 2007: 126.

2.1.4 Attitude Toward Using ATU

Davis et al.1989dalam Jogiyanto, 2007: 116 menyatakan attitude toward behavior didefinisikan sebagai perasaan-perasaan positif atau negative dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Definisi attitude toward behavior menurut Davis yaitu: “an individual’s positive or negative feelings about performing the target behavior”. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai perasaan-perasaan pengguna baik positif maupun negatif untuk melakukan perilaku yang sudah ditentukan Destiana, 2012: 12. Mathieson 1991 dalam Jogiyanto, 2007: 116menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi pemakaian tentangketertarikan menggunakan sistem.Fishbein dan Ajzen 1980 dalam Destiana, 2012: 11 mendefinisikan sikap sebagai jumlah dari afeksi perasaan yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluativ dua kutub, misalnya baik atau jelek, setuju atau menolak, dan sebagainya. Attitude adalah evaluasi kepercayaan atau perasaan positif maupun negatif dari sesorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan Jogiyanto, 2007: 116. Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa2012 dalam Hariyo 2013: 14. Menurut Nugroho 2012: 14 sikap adalah tingkat kinerja seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. Attitude toward behaviordi dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan teknologi atau sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakannya di dalam pekerjaannya. Davis et al.1989 dalam Jogiyanto, 2007: 116menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai perasaan-perasaan positif atau negative dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Mathieson 1991 dalam Jogiyanto, 2007:116 menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi pemakaian tentang ketertarikan menggunakan sistem. Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakansebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa2012 dalam Hariyo 2013: 14. Menurut Nugroho 2012: 4 sikap adalah tingkatkinerja seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. Thompson, 2006 dalam Hakim, 2016: 25 menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku didasari oleh faktor psikologis seseorang yang merujukpada sikap perilaku yang ditampakan. Menurutnya variabel sikap dapat dijadikan sebagai variabel antara yang menghubungkan antara variabel intensi berwirausaha dengan variabel lainnya. Banyak penelitian yang mendasari bahwa sikap dapat dijadikan sebagai intervening seseorang dalam menumbuhkan intensi melakukan tingkah laku tertentu. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa perceived ease of use mempengaruhi perceived usefulness,attitude,behavioralintention, dan behavior. Walaupun pada penelitian Chau dan Hu pada tahun 2002 tentang penggunaan teknologi telemedicine oleh dokter-dokter di Hongkong mendapatkan hasil yang sebaliknya Jogiyanto, 2007: 217.

2.2 Perpustakaan