1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber informasi merupakan penyedia sekumpulan informasi yang telah dikelompokan berdasarkan masing
– masing kategori. Sumber informasi bisa berupa perpustakaan, majalah, surat kabar dan website. Di mana perpustakaan
berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu, perpustakaan sebagai bagian dari
masyarakat dunia ikut serta membangun masyarakat informasi berbasis TIK sebagaimana dituangkan dalam DeklarasiWorld Summit of Information Society
WSIS, 12 Desember 2003. Teknologi informasi memberikan media baru untuk menyebarkan informasi, yaitu media digital.
Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah meningkatnya penggunaan internet di masyarakat. Kemudahan mengakses internet kapan dan dimanapun
mereka berada menjadi salah satu faktor meningkatnya penggunaan internet. Fenomena tersebut tentu menjadi tuntutan tersendiri bagi perpustakaan dalam
menerapkan sebuah perpustakaan digital. Perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi yang sangat penting kedudukannya dalam dunia informasi dan
pendidikan harus dapat menjawab tantangan di era informasi ini. Tantangan tersebut adalah bagaimana menyalurkan informasi dengan cepat, tepat, dan global.
Untuk menjawab tantangan tersebut, perpustakaan pun melakukan perubahan- perubahan. Salah satunya adalah dengan membangun perpustakaan digital
Digital Library. Tentunya diperlukan pertimbangan dan perencanaan yang matang, agar nantinya benar-benar bermanfaat bagi pemakai.
Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya
didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung
dengan jaringan networks berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mendapat, menyimpan, memformat, menelusur
atau mendapatkan kembali, dan mereproduksi informasi nonteks. Perpustakaan digital dapat dilihat dari beberapa perspektif. Perpustakaan
digital dapat diartikan sebagai federasi atau kumpulan dari berbagai database sesuai dengan perspektif database. Perpustakaan digital dilihat sebagai aplikasi
khusus dari teknologi hypertext berdasarkan perspektif hypertextTangke, 2005:11. Perpustakan digital dapat dilihat sebagai penggunaan World Wide Web
dengan berasumsi pada perspektif layanan informasi wide-area. Berdasarkan perspektif ilmu perpustakaan, perpustakaan digital dapat diungkapkan sebagai
kelanjutan dari trend automasi perpustakaan. Pengertian-pengertian tersebut menitik beratkan pada beberapa isu sentral yang terkait dengan perpustakaan
digital. Pertama, bagaimana mendigitalisasi suatu objek menjadi data yang dapat dilihat secara online. Kedua, bagaimana memasukkan informasi baru yang belum
memiliki bentuk penyajian secara nyata. Ketiga, bagaimana memperoleh bahan-
bahan dalam perpustakaan digital. Keempat, bilamana penggunaan bentuk digital serta bentuk digital tersebut dapat mengungguli teknologi dan tradisi perpustakaan
yang sekarang Vaidyanathan, 2005: 279. Pengelolaan perpustakaan yang baik dapat membantu pekerjaan di
perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi otomasi perpustakaan
menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari
sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi
dapat dilakukan kapan dan dimanapun ia berada. Universitas Negeri Semarang memiliki perpustakaan dengan tujuan
memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi seluas-luasnya kepada pemustaka mahasiswa, dosen, karyawan. Universitas Negeri Semarang sudah
mengembangkan perpustakaan digital, dengan adanya perpustakaan digital tersebut seluruh masyarakat akademisi dapat menikmati fasilitas informasi secara
mudah. Mahasiswa akan mendapatkan wadah untuk melihat koleksi-koleksi khusus milik perpustakaan Unnes. Mahasiswa Unnes dapat mengakses website
digital library melalui http:lib.unnes.ac.id.
Melalui Digilib Unnes mahasiswa dapat mengakses jurnal nasional dan jurnal internasional. Sebelum mengakses
jurnal nasional maupun jurnal internasional mahasiswa harus login terlebih dahulu dengan mengklik Login pada homepage. Jika mahasiswa belum memiliki account
maka harus mengklik Create account pada homepage. Di dalam website Digilib
Unnes mahasiswa maupun dosen dapat mencari referensi jurnal ilmiah berdasarkan tahun terbit, berdasarkan subjek, fakultas, maupun author.
Mahasiswa pendidikan akuntansi merupakan mahasiswa dari salah satu program studi pendidikan ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, dalam perkuliahannya tidak terlepas dari jurnal ilmiah, khususnya untuk mahasiswa pendidikan akuntansi 2013 yang kini sedang menginjak
semester 6. Pada semester 6 ini mahasiswa mulai mengenal dan fokus terhadap tugas akhir, dan tentunya sedang menempuh mata kuliah Metodologi Pendidikan
dan Seminar Pendidikan Akuntansi yang mana mereka tidak dapat lepas dari pencarian jurnal ilmiah yang relevan baik jurnal nasional maupun jurnal
internasional untuk melengkapi tugas perkuliahan. Jadi kemungkinan besar mahasiswa Pendidikan Akuntansi adalah pengguna Digilib Unnes. Peneliti
mengambil obyek penelitian seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi semester 6 yang berjumlah 186 mahasiswa.
Peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa pendidikan akuntansi 2013 yang sebagian besar sudah pernah maupun sering mendatangi
perpustakaan serta sering mengakses Digilib Unnes. Sebagian mahasiswa cenderung belum mengetahui keberadaan Digilib Unnes serta belum mengerti
prosedur cara mengakses Digilib Unnes. Mahasiswa pendidikan akuntansi masih sering mendatangi perpustakaan konvensional dengan anggapan lebih menghemat
biaya internet yang digunakan. Terjadi kesenjangan dalam penggunaan Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi, apakah fasilitas Digilib Unnes yang
kurang lengkap atau mahasiswa sebagai pengguna kurang pengetahuan
mengakses Digilib Unnes sehingga dalam pencarian literatur jurnal ilmiah khususnya jurnal ilmiah nasional, koleksi jurnal ilmiah nasional yang ada di
Digilib Unnes ini terbatas, sehingga dalam pencarian beberapa keyword di laman pencarian sangat sering tidak ditemukan hasil yang dicari, sehingga mahasiswa
lebih cenderung menggunakan Google www.google.com
untuk mencari bahan literatur jurnal ilmiah dalam cakupan nasional. Berbeda dengan pencarian jurnal
ilmiah internasional, Digilib Unnes telah berlangganan dengan situs e-journal internasional, sehingga dalam pencarian jurnal internasional mahasiswa tinggal
memilih situs yang ingin dipakai.Mahasiswa pendidikan akuntansi beranggapan dengan menggunakan Digilib Unnesdapat dengan cepat menemukan jurnal ilmiah
yang mereka butuhkan dan dengan cepat digunakan, namun mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2013 belum berkeinginan menggunakan Digilib
Unnes setiap ada tugas atau penelusuran jurnal ilmiah. Untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada, maka diperlukan
analisis penggunaan
Digilib Unnesberdasarkan pendekatan
Technology Acceptance Model TAM. Technology Acceptance Model TAM dipergunakan
pada penelitian ini disebabkan TAM tersebut mampu menawarkan penjelasan yang kuat dan sederhana dalam penerimaan teknologi. TAM menjadi model yang
lumrah digunakan guna memprediksi serta menjelaskan penggunaan dari sebuah sistem. Guna memprediksi penerimaan pengguna, TAM mempunyai 2 variabel
utama yang banyak digunakan yaitu perceived usefulness serta perceived ease of use Davis, et al. 1989: 477.Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh
mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan
kinerja pekerjaannya Davis, et al. 1989: 320, jika mahasiswa merasa percaya bahwa Digilib Unnes dapat membantu pencarian jurnal ilmiah lebih efisien maka
akan meningkatkan niat dia dalam menggunakan Digilib Unnes dalam setiap melakukan akses jurnal ilmiah. Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang
kegunaan, keutamaan dan keunggulan dari Digilib Unnes membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dalam menggunakannya.
Konstruk tambahan kedua dari TAM adalah perceived ease of use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha Davis, et al. 1989: 320. Jika mahasiswa percaya bahwa Digilib Unnes mudah digunakan dalam mengakses maka mereka akan
menggunakan. Begitu juga sebaliknya jika Digilib Unnes sulit untuk digunakan maka mereka akan meninggalkannya dan menyarankan kepada pihak terkait untuk
membuat penggunanya dipermudahkan. Kemudahan dalam menggunakan inisangat berpengaruh terhadap niat untuk menggunakannya.
TAM digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh. Pada dasarnya behavioral intention dan behavior adalah dua hal yang berbeda.
Behavioral intention masih merupakan niat, dengan kata lain niat atau intense intention adalah keinginan untuk melakukan perilaku dan belum berupa
perilaku. Sedangkan perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan individu. Variabel dalam penelitian ini terdapat tambahan yaitu attitude toward
using. Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak
bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain
menyatakan bahwa faktor sikap attitude sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur
kognitifcara pandang cognitive, afektif affective, dan komponen ‐komponen
yang berkaitan dengan perilaku behavioral components. Penelitian yang dilakukan Zuhroh dan Riyadi 2014: 1 menunjukan
bahwa variabel persepsi kemudahan berpengaruh nyata signifikan terhadap persepsi kemanfaatan. Berdasarkan penelitian Yudiastuti 2011: 167 diperoleh
hasil bahwa keguaan TAM dan EUSC signifikan mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem e-library. Penelitian yang dilakukan Nurtantiono 2014: 33
menunjukan bahwa Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan penggunaan
perpustakaan digital pada PTS di Sukoharjo. Ardhiani 2015: 68 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa attitude towards using technology
ATUberpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use BIUS sebesar 40. Surachman 2008: 1 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
kedua variabel mandiri yaitu Perceived Usefulness PU dan Perceived Ease of Use PEOU mempengaruhi variabel terikat SIPUS Terpadu dengan nilai 63,8
sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain. Berdasarkan permasalahan dan didukung oleh penelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan technology acceptance model atau model penerimaan teknologi mengenai suatu sistem informasi maka perlu
dilakukanpenelitian tentang “ANALISIS PENGGUNAAN DIGILIB UNNES
BERDASARKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
TAM PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”.
1.2 Perumusan Masalah