33
4. Kepemilikan Publik
Pemegang saham publik merupakan bagian dari stakeholder yang membutuhkan informasi untuk menganalisis imbal hasil atas investasi saham
yang ditanamkan pada perusahaan tersebut, sehingga pemegang saham publik juga memiliki kepentingan terhadap informasi kelangsungan usaha
perusahaan. Dengan demikian, semakin besar kepemilikan publik terhadap perusahaan, maka diharapkan pengungkapan laporan tahunan perusahaan
sebagai alat untuk pengawasan kinerja perusahaan juga semakin luas Wardani:2012. Penelitian yang dilakukan oleh Yularto dan Chariri 2000
membuktikan bahwa presentase pemegang saham publik masyarakat mempunyai pengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela perusahaan di
Indonesia. Dalam penelitian yang dilakukan Hadi dan Sabeni, 2002, serta Yularto dan Chariri, 2003 variabel tipe kepemilikan diukur dengan
presentase saham yang dimiliki oleh publik masyarakat. Pengertian publik disini adalah pihak masyarakat yang ada di luar manajemen dan tidak
memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Menurut Rosma 2007 kepemilikan publik menunjukkan besarnyaprivate
informationyang harus
dibagikan manajer
kepada publik.Private
informationtersebut merupakan informasi internal yang semula hanya diketahui oleh manajer,seperti standar yang dipakai dalam pengukuran kinerja
perusahaan dan keberadaan perencanaan bonus. Jensen 1976 menyatakan bahwa publik mempunyai peran penting
dalammenciptakanwell functioning government system karena mereka
Universitas Sumatera Utara
34
memiliki financial interest dan bertindak independen dalam menilai manajemen. Semakinbesar persentase saham yang ditawarkan kepada publik,
maka semakin besar pulainternal yang harus diungkapkan kepada publik. sehingga kemungkinan dapatmengurangi intensitas terjadinya biaya agensi.
Oleh karena itu kepemilikanpublik dianggap berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela.
5. Kepemilikan Individual