30
1. Kepemilikan Asing Multinasional
Chibber dan Mujamdar 1999 dalam Herdinata, 2007, meneliti kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan di India dengan 1000
perusahaan dalam periode 1988-1991. Hasilnya memperlihatkan bahwa semakin meningkatnya kepemilikan orang asing semakin meningkat
pulakinerja perusahaan di India. Ketika kepemilikan orang asing lebih besar dari40, yakni tingkat kepemilikan yang mengontrol secara total, kinerja
perusahaan jauh lebih baik dan signifikan daripada tingkat kepemilikan yang lebih rendah. Wiwattanakantang 2001 dalam Herdinata, 2007,
menjelaskan perusahaan yang dikontrol oleh pemegang saham asing mempunyai beberapa keunggulan seperti know-how teknologi.
Menurut Susanto 1992 dalam Almilia dan Retrinasari2007, afiliasi perusahaan dengan perusahaan asing multinasional mungkin akan
melakukan pengungkapan yang lebih luas. Terdapat beberapa alasan mengenai dugaan ini. Pertama, perusahaan berbasis asing mendapatkan
pelatihan yang lebih baik, misalnya dalam bidang akuntansi, dari perusahaan induknya dari luar negeri. Kedua, perusahaan berbasis asing mungkin
mempunyai sistem informasi manajemen yang lebih efisien yang memenuhi kebutuhan pengendalian internal dan kebutuhan informasi perusahaan
induknya. Ketiga kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar kepada perusahaan berbasis asing dari pelanggan, pemasok, analisis dan
masyarakat pada umumnya. Perusahaan dengan status berbeda akan memiliki
Universitas Sumatera Utara
31
stakeholders yang berbeda, sehingga tingkat kelengkapan pengungkapan yang harus dilakukan pun berbeda.
Perusahaan dengan status penanaman modal asing PMA akan memberikan pengungkapan yang lebih luas dibanding perusahaan domestik.
Perusahaan besar dianggap memiliki informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan kecil. Fitriani 2001 dalam Almilia dan Retrinasari 2007, dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa status perusahaan mempunyai hubungan negatif dengan kelengkapan pengungkapan. Perusahaan dengan status PMA
akan indeks kelengkapan pengungkapannya lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan yang berstatus lainnya.
2. Kepemilikan Manajemen Perusahaan Insider Ownership