18
1. Variabel yang berkaitan dengan struktur structur-related variable
Variabel-variabel yang berkaitan dengan struktur tersebut dianggap cenderung stabil dan konstan sepanjang waktu Wallace et al., 1994. Sejalan
dengan penelitian terdahulu, variabel ukuran perusahaan, tipe kepemilikan akan diteliti kembali.
2. Variabel yang berkaitan dengan kinerja performance-related variable
Variabel kinerja merupakan variabel yang akan berbeda pada waktu-waktu yang spesifik. Selain itu variabel ini mewakili informasi yang mungkin relevan
bagi pengguna informasi akuntansi Wallace et al., 1994. Sejalan dengan penelitian terdahulu variabel profitabilitas dan leverage sebagai pengukuran yang
berkaitan dengan kinerja.
2.6 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar
daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya, jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan
biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian Brigham dan Houston 2001:117-119.
Menurut Ferry dan Jones dalam Sujianto 2001, ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total
aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
19
Ukuran perusahaan merupakan proksi volalitas operasional dan inventory controlabality yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan
menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan Mukhlasin,2002. Ukuran perusahaan diproksikan dari penjualan bersih net
sales. Total penjualan mengukur besarnya perusahaan. Hal ini dikarenakan biaya politik cenderung lebih besar, maka perusahaan dengan tingkat penjualan yang
tinggi cenderung memilih kebijakan akuntansi yang mengurangi laba Sidharta,2002.
Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba operasi ini dapat
diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar dari pada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh memiliki jumlah yang dikehendaki
maka pihak manajemen akan melakukan perencanaan penjualan secara seksama, serta dilakukan pengendalian secara tepat, guna mencapai jumlah penjualan yang
dikehendaki. Manfaat pengendalian manajemen adalah untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategi usahanya dengan efektif dan efisien.
Dalam aspek finansial, penjualan dapat dilihat dari sisi perencanaan dan sisi realisasi yang diukur dalam satuan rupiah. Dalam sisi perencanaan, penjualan
direfleksikan dalam bentuk target yang diharapkan dapat direalisir oleh perusahaan.
Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber daya organisasi modal yang semakin besar,
demikian juga sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
20
penjualannya rendah, kebutuhan terhadap sumber daya organisasi modal juga semakin kecil. Jadi konsep tingkat pertumbuhan penjualan tersebut memiliki
hubungan positif tetapi implikasi tersebut dapat memberikan efek yang berbeda terhadap struktur modal yaitu dalam penentuan jenis modal yang akan digunakan.
Apabila perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan, dan dana dari sumber intern sudah
digunakan seluruhnya, maka tidak ada pilihan lain lagi bagi perusahaan untuk menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik hutang maupun
dengan mengeluarkan saham baru. Menurut Riyanto 1995:229-300, suatu perusahaan yang besar yang sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan
modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak yang dominan terhadap
perusahaan yang bersangkutan, sebaliknya perusahaan yang kecil dimana sahamnya tersebar hanya dilingkungan kecil, penambahan jumlah saham akan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya kontrol pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Dengan demikian, maka perusahaan yang besar akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan untuk membiayai
pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan yang lebih besar mempunyai akses yang lebih besar untuk
mendapatkan sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari krediturpun akan lebih mudah karena perusahaan
dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan
Universitas Sumatera Utara
21
persaingan atau bertahan dalam industri. Di sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil
lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leveragenya akan lebih besar dari
perusahaan yang berukuran kecil. Dari uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa besar
kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan mempunyai
tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani mengeluarkan saham baru dan kecenderungan untuk menggunakan
jumlah pinjaman akan semakin besar pula. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang menyatakan bahwa
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan kenaikan struktur modal yang merupakan
penelitian yang dilakukan oleh Sekar, Saidi, Harjudi, Augustinus dan Janny. Perusahaan besar mungkin akan mengungkapkan informasi yang lebih
banyak sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Menurut Meek, Roberts dan Grey 1995 dalam Almilia dan Retrinasari 2007 perusahaan besar
mempunyai kemampuan untuk merekrut karyawan yang ahli, serta adanya tuntutan dari pemegang saham dan analisi, sehingga perusahaan besar memiliki
insentif untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun
Universitas Sumatera Utara
22
publik secara umum. Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik.
Penjelasan lain yang sering diajukan adalah karena perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar, sehingga perusahaan perlu dan mampu untuk
membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak
eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengungkapan yang lebih lengkap, sebaliknya perusahaan dengan
sumber daya yang relatif kecil mungkin tidak memiliki informasi siap saji sebagaimana perusahaan besar, sehingga perlu ada tambahan biaya yang relatif
besar untuk dapat melakukan pengungkapan selengkapa yang dilakukan perusahaan besar. Perusahaan kecil pada umumnya berada pada situasi persaingan
yang ketat dengan perusahaan lain. Mengungkapkan terlalu banyak tentang jati dirinya kepada pihak eksternal dapat membahayakan posisinya dalam persaingan
sehingga perusahaan kecil cenderung tidak melakukan pengungkapan selengkap perusahaan besar Shingvi dan Desai, 1971;Buzby ,1975 dalam Almilia dan
Retrinasari 2007.
2.7 Profitabilitas