Uji Regresi Linier Berganda

60 Tabel 3.3 Uji Autokorelasi Interval Kriteria dw dl dw 1,39 Ada autokorelasi dl dw du 1,39 dw 1,60 Tanpa kesimpulan dl dw 4-du 1,60 dw 2,40 Tidak ada autokorelasi 4-du dw 4-dl 2,40 dw 2,61 Tanpa kesimpulan dw 4-dl dw 2,61 Ada autokorelasi Sumber : Durbin Watson Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah autokorelasi

3.5.2 Uji Regresi Linier Berganda

Menurut Bambang dan Nur 2001 metode regresi linear berganda yaitu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dua arah atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linear, sedangkan menurut Dajan 1986 dan Supranto 1996 untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel independen yang lebih dari dua variabel terhadap variabel dependen digunakan persamaan regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Squares OLS.Ordinary Least SquaresOLS merupakan salah satu cara untuk menghitung parameter α,β dan e dari suatu persamaan regresi. Supranto 1996 mengemukakan bahwa semakin kecil nilai error maka akan membuat penaksiran itu semakin baik. Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda multiple linear regression analysis, karena terdiri dari satu variabel dependen dan beberapa variabel independen. Persamaan dirumuskan sebagai berikut : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Universitas Sumatera Utara 61 Y : Indeks Voluntary Disclosure a : Konstanta b : koefisien Regresi X1 : Ukuran Perusahaan X2 : Leverage X3 : Profitabilitas X4 : Tipe Kepemilikan Publik e : Error kesalahan penggangu

3.6 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji signifikan parameter individual Uji Statistik t dan uji signifikansi simultan Uji Statistik F.

3.6.1 Uji Statistik t

Menurut Ghozali 2005 uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.05 α = 5. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. jika nilai signifikan0,05, maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan, Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. j ika nilai signifikan ≤ 0,05, maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN VOLUNTARY DISCLOSURE TERHADAP COST OF DEBT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 31

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 14

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN MANDATORY DISCLOSURE FINANCIAL STATEMENT : Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012.

2 7 53

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP VOLUNTARY DISCLOSURE (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2011).

0 0 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP INTERNAL CONTROL DISCLOSURE (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

2 2 19

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP VOLUNTARY DISCLOSURE Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012.

0 0 14

Pengaruh Struktur Dewan Terhadap Voluntary Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 100

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenen (Agency Theory) - Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap voluntary disclosure perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap voluntary disclosure perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 15