Non-Disjunction  yang  terjadi  menyebabkan  embrio  memiliki  3  salinan kromosom 21, dimana yang normal seharusnya 2 salinan saja, sehingga anaksindrom
Down memiliki 47 pasang kromosom. Ada juga yang berpendapat bahwa kegagalan berpisahnya kromosom 21 tidak hanya terjadi pada meiosis sel ovum, tetapi juga bisa
terjadi pada sel sperma.
10,11
Gambar 2.1Karyotipe anak sindrom Down
15
Kelainan  kromosom  ini  sangat  berpengaruh  terhadap  perkembangan otak.Pengaruhnya  sering  berupa  ukuran  otak  yang  25  lebih  kecil  dari  seharusnya.
Keadaan ini berdampak terhadap kurangnya inteligensia rata-rata IQ:50 dan kurang berkembangnya  kemampuan  mereka  dalam  berbahasa  dan  berekspresi.
10
Selain genetik, paparan agen infeksi, penggunaan kontrasepsi, merokok selama kehamilan,
paparan  radiasi,  paparan insektisida,  dan tinggal  di  dekat  pembuangan  sampah atau limbah sering menjadi faktor risiko terjadinya sindrom Down pada calon bayi.
11
2.1.3 Klasifikasi Sindrom Down
Tidak  ada  literatur  yang  menjelaskan  tentang  pembagian  sindrom  Down secara spesifik. Namun, baik sindrom Down maupun berbagai jenis retardasi mental
Universitas Sumatera Utara
lainnya dapat didiagnosa dan dibagi atas 5 level intelektual dibawah rata-rata sebagai berikut:
1. Mild Mental Retardation Anak  golongan  ini  memiliki  rentang  IQ  antara  50-70.  Mereka  masih  bisa
berkembang, menjadi mandiri seperti makan atau berpakaian sendiri dengan bantuan minimal dari orang lain. Mereka mampu berbicara yang dimengerti dengan baik oleh
orang lain, menulis kata-kata sederhana, dan mampu bergaul dengan baik. Terkadang mereka mampu beradaptasi dengan sekolah biasa walaupun lambat laun akan sedikit
mengalami ketertinggalan dibandingkan teman sekelasnya. Anak dengan level IQ ini mampu lulus SMA hingga bekerja pada sektor pekerjaan tidak terlatih maupun semi-
terlatih. 2. Moderate Mental Retardation
Sindrom Down golongan ini, mempunyai rentang IQ 40-55. Mereka memiliki keterlambatan  perkembangan  kemampuan  berbahasa,  seperti  hanya  mampu
menggunakan  4-10  kata  saja  pada  usia  3  tahun.  Anak  golongan  ini  tidak  mampu beradaptasi  dengan  sekolah  biasa,  sehingga  perlu  dimasukkan  ke  sekolah  khusus
untuk  kelancaran  proses  pembelajaran  akademiknya.  Ketika  dewasa,  mereka  tidak bisa  diperbolehkan  melakukan  aktivitas  harian  seperti  berbelanja  atau  memasak
tanpa didampingi. 3. Severe Mental Retardation
Rentang  IQ  golongan  ini  berkisar  antara  20-40.Mereka  memiliki  kosa  kata yang sangat terbatas dan hanya mampu berbicara sebatas 2-3 kalimat.Demikian juga
dengan kemampuan motorik yang cukup lemah, sehingga tidak bisa bermain dengan mainan mereka ketika kecil.Saat beranjak dewasa, mereka hanya mampu berpakaian
sendiri  dengan  jenis  pakaian  yang  sederhana  dan  hanya  sebagian  dari  mereka  yang bisa bekerja pada bidang pekerjaan yang tidak terlatih.
4. Profound Mental Retardation Retardasi  mental  golongan  ini  memiliki  IQ  dibawah  20.Mereka  harus
didampingi  penuh  dalam  setiap  aktivitasnya.Anak  golongan  ini  mampu  makan sendiri  dengan  sendok  tetapi  tidak  dengan  garpu  atau  pisau.Ketika  dewasa,  mereka
hanya  mampu  menguasai  300-400  kosa  kata.Oleh  karena  kemampuan  berinteraksi
Universitas Sumatera Utara
yang  kurang,  mereka  cenderung  tidak  bersosialisasi  dengan  baik.Namun  mereka masih  mampu  mengerti  perkataan  berupa  kalimat-kalimat  perintah  yang  sederhana.
Banyak  orang  dengan  klasifikasi  retardasi  mental  ini,  memiliki  usia  harapan  hidup lebih rendah dari rata-rata akibat berbagai penyakit yang sering menyertainya.
9,10
5. Mental Retardation, Severity Unspecified Golongan  ini  diyakini  kuat  memiliki  kriteria  adanya  retardasi  mental,  tetapi
inteligensianya tidak dapat ditentukan berdasarkan tes standar. Pembagian  ini  dilakukan  berdasarkan  hasil  tes  IQ  yang  diberikan  kepada
anak. Klasifikasi ini berguna untuk menentukan sekolah atau kelas mana yang sesuai ditempati oleh anak agar mampu menyerap materi pembelajaran dengan baik sesuai
kemampuannya tanpa merasa tertinggal dibanding teman-temannya.
10
2.2 Manifestasi Oral pada Anak dengan Sindrom Down