Bentuk Maloklusi Maloklusi .1 Definisi Maloklusi

Modifikasi Klas III Angle: Tipe 1: Jika dilihat secara terpisah, tiap rahang tampak normal. Namun saat dioklusikan gigi anterior berada pada posisi edge to edge. Tipe 2: Insisivus mandibula tampak crowded dan lebih ke lingual dibandingkan insisivus maksila. Tipe 3: Mandibula tumbuh normal, akan tetapi pertumbuhan maksila terhambat sehingga gigi anterior crowded dan mengalami gigitan silang. 17,19

2.4.4 Bentuk Maloklusi

Bentuk maloklusi berikut ini merupakan jenis anomali yang sering menjadi etiologi maloklusi itu sendiri.Berikut berbagai bentuk kelainan yang menyertai maloklusi. a. Gigitan silangAnterior dan Posterior Secara definisi umum, gigitan silang dapat diartikan ketidakharmonisan relasi bukolingual atau labiolingual antara gigi atas dan gigi bawah.Gigitan silang dapat terjadi baik pada hubungan gigi anterior maupun posterior, secara unilateral ataupun bilateral, baik dengan pergeseran posisi mandibula maupun tidak.Pada gigi posterior, ada yang dikenal dengan istilahgigitan silang bukalyaitu gigitan silang yang terjadi bila gigi mandibula beroklusi terhadap cusp bukal gigi maksila dan satu lagi dikenal dengan sebutangigitan silang lingual yakni ketika gigi mandibula berkontak terhadap cusp-cusp palatal gigi. Etiologi keadaan ini beragam, mulai dari ketidakseimbangan pertumbuhan antara skeletal dan mandibula, penyimpangan jaringan lunak secara anatomis akibat kebiasaan buruk, atau faktor lokal seperti persistensi gigi desidui yang menyebabkan crowded. 17-19 b. Gigitan terbukaAnterior Secara definisi, gigitan terbuka anterior merupakan keadaan ketika gigi-gigi insisivus tidak mengalami overlap normal secara vertikal saat gigi-gigi posterior oklusi. Sama seperti gigitan silang, keadaan ini disebabkan oleh pertumbuhan skeletal yang tidak sejalan dengan mandibula, kelainan jaringan lunak namun ini merupakan kondisi yang sangat jarang, kebiasaan buruk, dan tulang alveolar yang tumbuh secara kurang baik seperti pada anak dengan celah bibir atau langit-langit. 21 Universitas Sumatera Utara c. Crowding Crowding terjadi apabila gigi tidak memiliki tempatspace yang cukup untuk berada pada lengkung rahang.Hal ini menyebabkan ditemukan seperti yang dibahas pada subbab sebelumnya yakni maloklusi intra-arch yaitu rotasi, tilting, infraversi, supraversi, mesiolingual, dll. Seseorang bisa saja memiliki hubungan M1 normal tanpa menutup kemungkinan terjadinya maloklusi secara individu gigi pada rahang. 22

2.4.5 Maloklusi Pada Anak Sindrom Down