4.3 Distribusi Bentuk Maloklusi Pada Anak Sindrom Down Usia 6-18 Tahun di SLB-C Kota Medan
Anak sindrom Down juga memiliki berbagai bentuk maloklusi. Pada penelitian ini, ada 4 bentuk maloklusi yang diamati, di antaranya:gigitan terbuka
anterior, gigitan silang anterior, gigitan silang posterior, dan crowding. Berdasarkan hasil pengamatan pada 82 sampel, terdapat 19 anak 23,17
yaitu 12 anak laki-laki 14,63 dan 7 anak perempuan 8,54 yang memilikigigitan terbuka anterior. Selanjutnya, didapati 35 anak 42,68 dengan
detail 20 anak laki-laki 24,39 dan 15 anak perempuan 18,29 memiliki gigitan silang anterior. Gigitan silangposterior didapati pada 18 anak 21,95, yaitu 12 anak
laki-laki 14,63 dan 6 anak perempuan 7,32, dan crowding didapati pada 32 anak 39,02, yaitu pada 19 anak laki-laki 23,17 dan 13 anak perempuan
15,85Tabel 2.
Tabel 3. Distribusi prevalensi bentuk maloklusi pada anak sindrom Down berdasarkan jenis kelaminusia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan
Bentuk Maloklusi Laki-laki
Perempuan Total
Jumlah n
Jumlah n
Jumlah n
Gigitan terbuka anterior
Gigitan silang anterior
Gigitan silang posterior
Crowding 12
20 12
19 14,63
24,39 14,63
23,17 7
15 6
13 8,54
18,29 7,32
15,85 19
35 18
32 23,17
42,68 21,95
39,02
Universitas Sumatera Utara
4.4 Distribusi Kebiasaan Buruk Pada Anak Sindrom Down Usia 6-18 Tahun di SLB-C Kota Medan
Setiap anak, termasuk anak sindrom Down, memiliki kebiasaan buruk yang beragam. Pada penelitian ini, terdapat 5 jenis kebiasaan buruk yang diamati pada
anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan antara lain: bernapas melalui mulut, tongue thrusting, menggigit kuku atau jari, menghisap jari, dan
bruxism. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara mengenai kebiasaan buruk
yang dialami oleh anak sindrom Down, terdapat 21 anak laki-laki 25,61 dan 12 anak perempuan 14,63 dengan total 33 anak 40,24 memiliki kebiasaan
bernapas melalui mulut. Kebiasaan tongue thrusting dimiliki oleh 20 anak laki-laki 24,39 dan 14 anak perempuan 17,07 dengan total 34 anak 41,46.
Kebiasaan menggigit kuku atau jari dimiliki oleh 13 sampel anak laki-laki 15,85 dan 5 anak perempuan 6,1 dengan total 18 anak 21,95. Kebiasaan menghisap
jari dimiliki oleh 20 anak laki-laki 24,39 dan 10 anak perempuan 12,19 dengan total 30 anak 36,58. Kebiasaan terakhir yang diteliti adalah bruxism
dengan hasil 23 anak laki-laki 28,05 dan 8 anak perempuan 9,76 dengan total 31 anak 37,8 didapati memiliki kebiasaan ini Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi prevalensi kebiasaan buruk pada anak sindrom Down berdasarkan jenis kelaminusia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan
Jenis Kebiasaan Buruk Laki-laki
Perempuan Total
Jumlah n
Jumlah n
Jumlah n
Bernapas melalui mulut Tongue thrusting
Menggigit kuku atau jari Menghisap jari
Bruxism 21
20 13
20 23
25,61 24,39
15,85 24,39
28,05 12
14 5
10 8
14,63 17,07
6,1 12,19
9,76 33
34 18
30 31
40,24 41,46
21,95 36,58
37,8
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN