1.2 Rumusan Masalah
1. Rumusan Umum Berapa prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk pada anak sindrom Down
usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan? 2. Rumusan Khusus
a. Berapa prevalensi maloklusi menurut klasifikasi Angle pada anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan?
b. Berapa prevalensi bentuk maloklusi seperti gigitan silanganterior dan posterior, gigitan terbuka anterior, dan crowdingpada anak sindrom Down usia 6-18
tahun di SLB-C Kota Medan? c. Berapa prevalensi kebiasaan buruk seperti bernapas melalui mulut, tongue
thrusting, menggigit kuku atau jari, menghisap jari, dan bruxismpada anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan?
d. Berapa prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk pada anak sindrom Down usia 6-18 tahun berdasarkan jenis kelamin di SLB-C Kota Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk pada anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan.
Tujuan khusus penelitian adalah: a. Untuk mengetahui prevalensi maloklusi menurut klasifikasi Angle pada
anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan. b. Untuk mengetahui prevalensi bentuk maloklusi seperti gigitan
silanganterior dan posterior, gigitan terbuka anterior, dan crowdingpada anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan.
c. Untuk mengetahui prevalensi kebiasaan buruk seperti bernapas melalui mulut, tongue thrusting, menggigit kuku atau jari, menghisap jari, dan bruxismpada
anak sindrom Down usia 6-18 tahun di SLB-C Kota Medan. d. Untuk mengetahui prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk pada anak
sindrom Down usia 6-18 tahun berdasarkan jenis kelamin di SLB-C Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis: 1. Memberikan informasi dalam perencanaan program peningkatan kesehatan
gigi dan mulut anak dengan meminimalisir kebiasaan buruk sebagai salah satu cara untuk meminimalisir maloklusi sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan
kepercayaan diri anak. 2. Sebagai sumber data dalam pengembangan Ilmu Kedokteran Gigi Anak
dalam pengetahuan tentang prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk pada anak sindrom Down.
3. Sebagai data untuk melakukan penelitian lebih lanjut. b. Manfaat Praktis:
1. Dokter gigi secara profesional dapat memahami dan mempromosikan pentingnya menurunkan prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk sebagai bagian
dari peningkatan kesehatan dan kualitas mental anak secara menyeluruh tidak hanya pada gigi dan mulut.
2. Bahan pengetahuan dan masukan bagi guru dan orang tua siswa untuk secara khusus merawat dan menghindarkan anak dari kebiasaan buruk agar
terjaganya kebersihan gigi dan rongga mulut anak sebagai komponen vital bagi pertumbuhan dan perkembangan.
3. Sumber pengetahuan baru bagi diri sendiri maupun teman sejawat tentang prevalensi maloklusi dan kebiasaan buruk pada anak sindrom Down di SLB-C Kota
Medan. 4. Sebagai data tambahan yang berguna bagi instansi pendidikan seperti
Fakultas Kedokteran Gigi dan instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA