Dasar Hukum Penetapan Suscatin
2. Pengetahuan agama 5 jam
3. Peraturan Perundangan di bidang perkawinan dan keluarga 4 jam
4. Hak dan kewajiban suami Istri 5 jam
5. Kesehatan Repruduksi sehat 3 jam
6. Manajemen keluarga 3 jam
7. Psikologi perkawinan dan keluarga 2 jam
18
Ada dua tujuan yang ingin di capai dalam pemberian materi dalam peraturan di setiap sesi yang akan diberikan kepada suscatin diantaranya
adalah :
19
Sesi I : Akad Nikah Tujuan Umum :
Agar perseta memahami atau mengenal tentang tata cara pelaksanaan akad nikah secara detail.
Tujuan Khusus : a. Peserta mampu menjabarkan rangkaian tata cara pelaksanaan akad
nikah. b. Peserta mampu melakukan koordinasi yang baik dengan instansi
terkait untuk pelaksanaan program agar sukses di masyarakat. Sesi II : Hukum Perkawinan
Tujuan Umum :
18
Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Nomor DJ. II372 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyrlenggaraan Kursus Pra Nikah, Pasal 3
19
Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji Departemen Agama RI ,Modul TOT Kursus Calon Pengantin Jakarta Departemen Agama RI Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah Dirjen
Bimas Islam, 2000, h. 3
Agar peserta dapat mengetahui atau mengenal hukum perkawinan dan mengamalkan kepada orang lain.
Tujuan khusus : a. Peserta mampu menjabarkan hukum perkawinan secara rinci dan
menyampaikan tujuan dari perkawinan yang dimaksud menurut ajaran Islam.
b. Peserta mampu mengidentifikasi masalah yang timbul dari perkawinan dan mengantisipasi upaya pemecahan masalah.
20
Sesi III : Reproduksi Sehat Tujuan Umum :
Peserta mengetahui dan memahami aspek-aspek kesehatan reproduksi serta penyakit-penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan
kelamin atau seksual seksual serta kaitannya dengan HIV atau Aids. Tujuan khusus :
a. Peserta mampu menjelaskan anatomi dan fungsi alat repoduksi manusia.
b. Peserta mampu menjelaskan perubahan-perubahan biologis yang terjadi pada masa akil baliqh atau remaja.
c. Peserta mampu menjelaskan mengenai proses kehamilan. d. Perta mampu menjelaskan perilaku seksual yang sehat dan benar.
e. Peserta mampu menjelaskan perilaku yang berisiko dan akibat yang
akan di timbulkannya. f.
Peserta mampu menjelaskan penyebab dan gejala penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin atau seksual yang banyak
terjadi di masyarakat.
g. Peserta mampu menjelaskan kaitan erat antara PMS dengan HIV atau AIDS.
h. Peserta mampu menjelaskan upaya pencegahan atau menghindari PMS.
Sesi IV : Psikologi Perkawinan
20
Dirjen Bimas Islam Dan Urusan Haji Departemen Agama RI, Modul TOT Kursus Calon Pengantin, h. 22
Agar peserta memahami arti dari psikologi sebagai ilmu sehubungan dengan tingkah laku manusia pada umumnya maupun yang
bersangkutan dengan perkawinan pada khususnya. Tujuan khusus :
a. Peserta mampu menjabarkan arti psikologi kaitannyan dengan psikologi perkawinan.
b. Peserta mampu menjelaskan faktor-faktor esensial antara lain : kesiapan secara fisik, kematangan secara mental, dan kematangan
secara social. c. Mampu melakukan kordinasi yang baik dengan kerjasama dalam
pelaksanaan program bersama instansi terkait. Sesi V : Problematika yang muncul dalam keluarga
Tinjauan umum : Agar peserta dapat memahami sekaligus menjabarkan hal-hal yang
memungkinkan akan menimbulkan problematika dalam keluarga.
Tujuan khusus : a. Peserta dapat menjelaskan dengan rinci faktor-faktor problematika
yaitu : cemburu yang berlebihan, ekonomi yang kurang memadai, perselingkuhan, dan akhlak yang buruk.
b. Mampu mengidentifikasi masalah sekaligus memberi solusi yang terbaik.
c. Mampu melakukan kordinasi dan kerjasama yang baik dengan instansi terkait pelaksanaan program.
Sesi VI : Penanaman nilai-nilai keamanaan, ketaqwaan, dan akhlaqul karimah. Tinjauan umum :
Menanamkan, mengamalkan, dan menghayati nilai-nilai keimanan ketaqwaan dan akhlak mulia dalam kehidupan keluarga, masyarakat,
berbangsa dan bernegara melalui pendidikan agama dan pendidikan formal.
Tujuan khusus: a. Agar peserta bias menanamkan, mengamalkan dan menghayati nilai-
nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia pada dirinya dan
keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Agar peserta menjadi tauladan dalam keluarga dan masyarakat.
Sesi VII : Tuntutan Ibadah Tujuan umum :
Agar peserta memahami atau menghayati tuntutan ibadah dalam Islam beserta manfaat dari segala aturan yang terkandung pada ajaran Islam.
Tujuan khusus : a. Peserta mampu menerima dan melaksanakan tuntutan ibadah yang
menjadi aturan dalam agama Islam. b. Peserta mampu meningkatkan ilmu dan mencari aturan-aturan yang
terkandung dalam al-Qur’an serta mengamalkan dan mampu menjelaskan kepada masyarakat.
c. Peserta mampu menjelaskan tentang rukun Islam secara rinci dan jelas serta mengamalkannya.
Sesi VIII : Pendidikan agama dalam keluarga Tujuan umum :
Agar peserta memahami atau menghayati tentang pengembangan dan pengenalan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlakul karimah
dalam kehidupan keluarga dan lingkungannya. Tujuan khusus :
a. Mampu menciptakan kesejukan dalam berkeluarga. b. Peserta mampu meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
c. Mampu menurunkan angka kriminalitas. d. Menurunkan angka perkelahian atau tauran pelajar.
Butiran-butiran yang diberikan dengan mudah dapat diterima oleh masing-masing calon pengantin karena mereka dalam keadaan senang,
suka sama suka. Namun, ada pula yang menjadi sulit menerima nasehat bila perkawinan itu ada unsur keterpaksaan atau harus
dilakukan sebagai pertanggung jawaban terhadap perbuatan yang terlanjur dilakukan sebelumnya. Bahkan mereka sama sekali tidak mau
menerima atau tidak ingin sama sekali menerima nasehat.
21
21
Departemen Agama, Pedoman konseling perkawinan, Jakarta: Depag RI, Direktur Jendral Bimbingan Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2004,
h.41
8