Algoritma KESIMPULAN DAN SARAN

4. Membuat SPK Setelah melakukan modelnya, berikutnya adalah mengimplementasikannya dalam aplikasi SPK Kusrini, 2007. Fase Proses Pengambilan Keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1. Fase Proses Pengambilan Keputusan

2.3. Algoritma

Definisi algoritma : 1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas, tetapi tersusun secara logis dan sistematis. 2. Suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dan terbatas jumlahnya Suarga, 2006. 2.3.1. Ciri-Ciri Algoritma Donald E. Knuth, seorang penulis beberapa buku algoritma abad XX, menyatakan bahwa ada beberapa ciri algoritma, yaitu : 1. Algoritma mempunyai awal dan akhir. Suatu algoritma harus berhenti setelah mengerjakan serangkaian tugas atau dengan kata lain suatu algoritma memiliki langkah yang terbatas. 2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat sehingga tidak memiliki arti ganda non ambigous. Sistem Informasi Manajemen Pengolahan Data Elektronik Ilmu ManajemenOperation Research INTELLIGENCE DESIGN CHOICE IMPLEMENTTATION Universitas Sumatera Utara 3. Memiliki masukan input atau kondisi awal. 4. Memiliki keluaran output atau kondisi akhir. 5. Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar akan menyelesaikan persoalan Suarga, 2006. 2.3.2. Sifat Algoritma Berdasarkan ciri algoritma yang dipaparkan oleh Donal Knuth dan definisi algoritma maka dapat disimpulkan sifat suatu algoritma, yaitu sebagai berikut : 1. input : Suatu algoritma memiliki input atau kondisi awal sebelum algoritma dilaksanakan dan bisa berupa nilai-nilai pengubah yang diambil dari himpunan khusus. 2. output : Suatu algoritma akan menghasilkan output setelah dilaksanakan, atau algoritma akan mengubah kondisi awal menjadi kondisi akhir, dimana nilai output diperoleh dari nilai input yang telah diproses melalui algoritma. 3. definiteness : Langkah-langkah yang dituliskan dalam algoritma terdefinisi dengan jelas sehingga mudah dilaksanakan oleh pengguna algoritma. 4. finiteness : Suatu algoritma harus memberi kondisi akhir atau output setelah melakukan sejumlah langkah yang terbatas jumlahnya untuk setiap kondisi awal atau input yang diberikan. 5. effectiveness : Setiap langkah dalam algoritma bisa dilaksanakan dalam selang waktu tertentu sehingga pada akhirnya memberi solusi sesuai yang diharapkan. 6. generality : Langkah-langkah algoritma berlaku untuk setiap himpunan input yang sesuai dengan persoalan yang akan diberikan , tidak hanya untuk himpunan tertentu Suarga, 2006. 2.3.3. Struktur Algoritma Agar algoritma dapat ditulis lebih teratur maka sebaiknya dibagi kedalam beberapa bagian. Salah satu struktur yang sering dijadikan patokan adalah berikut : 1. Bagian Kepala Header : memuat nama algoritma serta informasi atau keterangan tentang algoritma yang ditulis. 2. Bagian DeklarasiDefinisi Variabel : memuat definisi tentang nama variabel, nama tetapan, nama prosedur, nama fungsi, tipe data yang akan digunakan dalam algoritma. Universitas Sumatera Utara 3. Bagian DeskripsiRincian Langkah : memuat langkah-langkah penyelesaian masalah, termasuk beberapa perintah seperti baca data, tampilkan, ulangi, yang mengubah data input menjadi output, dan sebagainya Suarga, 2006. 2.3.4 Time Complexity Time Complexity Kompleksitas waktu adalah hubungan waktu komputasi dan jumlah input. Big Ɵ Big Theta adalah bagian dari kompleksitas waktu dari sebuah algoritma. Big Ɵ Big Theta didefinisikan bahwa fn merupakan Tetta dari gn dan dinotasikan fn = Ɵgn jika dan hanya jika terdapat tiga konstanta positif n , c 1 dan c 2 sedemikian berlaku Asma, 2014 : | C 1 gn | = | fn | = |C 2 gn |; ∀n n . 2.1

2.4. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Methods FMADM

Dokumen yang terkait

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

6 80 130

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Kajian Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam Menentukan Posisi Merek Handphone Berdasarkan Persepsi Produsen dan Konsumen terhadap Kriteria Handphone

2 67 79

Aplikasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam Menentukan Keputusan Pemilihan Transportasi Pesawat Udara

4 47 75

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Pemilihan Operator Seluler Terbaik

9 64 118

Analisis Sensitivitas Metode Simple Multi Attribute Rating Technique Terhadap Pembobotan Analytic Hierarchy Process

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Jiwa - Perbandingan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dalam Menentukan Perusahaan Asuransi Terbaik

0 0 19

Perbandingan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) dalam Menentukan Perusahaan Asuransi Terbaik

1 1 15