6. Masa Pertanggungan
Masa berlakunya perlindungan asuransi, yaitu sejak tanggal berlakunya polis sampai dengan tanggal berakhirnya polis.
2.2. Sistem Pendukung Keputusan
2.2.1. Sistem Sistem adalah suatu kumpulan atau susunan dari sesuatu atau benda, yang
berhubungan sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan atau keseluruhan Ginting, 2014.
Struktur dari sebuah sistem meliputi masukan, proses, keluaran, umpan balik, lingkungan dan batasan sistem. Masukan merupakan elemen yang akan
mempengaruhi kinerja sebuah sistem. Proses merupakan seluruh elemen untuk mentransformasikan masukan menjadi keluaran. Keluaran menunjukkan produk akhir
atau konsekuensi dari suatu sistem. Umpan balik merupakan aliran informasi dari komponen keluaran ke pembuat keputusan tentang performansi dari sistem.
Lingkungan terdiri dari beberapa elemen yang berada diluar sistem, dalam arti bukan masukan, proses dan keluran. Batasan sistem merupakan sebuah pemisah antara suatu
subsistem dengan subsistem lainnya atau dengan sistem dengan lingkungannya Kosasi, 2002.
Ciri-ciri sistem terdiri dari : 1.
Seperangkat elemen atau komponen 2.
Saling berinteraksi antara satu komponen dengan komponen lainnya 3.
Membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu 4.
Memiliki atribut Ginting, 2014. 2.2.2. Pengambilan Keputusan
Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme
tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-
hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis,
Universitas Sumatera Utara
yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor-faktor yang terlibat. Suryadi Ramdhani, 1998.
Guna membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan Decision Support
System . Tujuannya adalah untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai
alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperolehtersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan. Ciri
utama, sekaligus keunggulan dari Sistem Pendukung Keputusan SPK tersebut adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur
Suryadi Ramdhani, 1998. 2.2.3. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan pertama kali dikenalkan pertama kali pada awal tahun 1970 oleh Michael S. Scott dengan istilah Management Decision System yang
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model-model untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang tidak terstruktur Turban et al. 2007. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan ada tiga :
1. Informasi untuk pengendalian dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.
2. Laporan efisiensi pelaksanaan dan pengelolaan.
3. Laporan efektivitas pencapaian tujuan sebagai fungsi penggunaan sumber
Ginting, 2014. 2.2.4 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan pasangan sumber-sumber intelektual dari individu-individu dengan komputer untuk memperbaiki kualitas dari suatu keputusan.
1. Memfokuskan diri dari pada keputusan-keputusan yang tidak terstruktur dan semi
terstruktur. 2.
Fleksibel pada perubahan-perubahan keperluan. 3.
Mudah untuk dipergunakan. 4.
Komputer harus
mendukung manajer,
tetapi tidak
menggantikan kebijaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
5. Dukungan utama diberikan untuk masalah yang tidak terstruktur, masalah dapat
dianalisis secara matematis oleh komputer, tetapi kebijaksanaan manajer juga diperlukan untuk proses kontrol.
6. Pemecahan masalah yang efektif lebih interaktif dan saling berdialog antara
pemakai dan sistem. 7.
Fleksibel terhadap spesifikasi keperluan keluaran. 8.
Mudah untuk dikembangkan dan digunakan untuk para non professional. 9.
Memberikan respon yang cepat. 10.
Mempunyai tempat yang tinggi untuk kontrol pemakai dan instruksinya. 11.
Difokuskan pada Top Management. 12.
Lebih difokuskan pada efektifitas daripada efisiensi Ginting, 2014. Sistem Pendukung Keputusan dapat memberikan berbagai manfaat atau
keuntungan bagi pemakainya. Keuntungan yang dimaksud di antaranya meliputi : 1.
Sitem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses datainformasi bagi pemakainya.
2. Sistem Pendukung Keputusan membantu pengambil keputusan dalam hal
penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Sistem Pendukung Keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta
hasilnya dapat diandalkan. 4.
Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya. Karena sistem pendukung keputusan mampu menyajikan berbagai alternatif.
Sistem Pendukung keputusan dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil
keputusan Daihani, 2001. Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan
sebelumnya, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang
dimilikinya pengetahuan dasar serta model dasar. 3.
Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPK biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.
4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia.
Karena walau bagaimana pun canggihnya suatu SPK, dia hanyalah suatu kumpulan perangkat keras, perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak
dilengkapi dengan kemampuan berpikir Daihani, 2001. 2.2.5. Langkah-Langkah Pemodelan dalam Sistem Pendukung Keputusan SPK
Saat melakukan pemodelan dalam pembangunan Sistem Pendukung Keputusan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Studi Kelayakan Intelligence
Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah,
klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah. Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan dibangun oleh SPK
dan apa tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut bisa relevan dengan kebutuhan si pemilik masalah.
2. Perancangan Design
Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria- kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian, ditentukan variabel-variabel model.
3. Pemilihan Choice
Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel- variabelnya, pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk
solusi dari model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas, yakni dengan mengganti beberapa variabel.
Universitas Sumatera Utara
4. Membuat SPK
Setelah melakukan modelnya, berikutnya adalah mengimplementasikannya dalam aplikasi SPK Kusrini, 2007.
Fase Proses Pengambilan Keputusan dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Fase Proses Pengambilan Keputusan
2.3. Algoritma