Hasil Analisis ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2013 yang berarti bahwa pada tahun 2013 perusahaan-perusahaan di Jakarta Islamic Index sudah mulai meningkatkan pengungkapan tanggung jawab sosial secara islami. Namun pada tahun 2011, tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting sempat mengalami penurunan dari tahun 2010 dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2012. Naik turunnya indeks pengungkapan ini terjadi karena ada perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial secara islami dengan baik dan ada pula perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial secara islami dengan sangat minim meskipun perusahaan tersebut dikategorikan sebagai perusahaan berbasis syariah.

b. Profitabilitas ROA Gambar 4.2

Sumber : data diolah 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 Return on Asset Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Berdasarkan grafik di atas pada gambar 4.2 terlihat bahwa Return on Asset ROA sebagai proksi profitabilitas perusahaan di Jakarta Islamic Index pada tahun 2010 – 2013 tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Tbk. sebesar 0,542 atau 54,2 pada tahun 2012 dan terendah dimiliki oleh PT. Lippo Karawaci Tbk sebesar 0,03 atau 3 pada tahun 2010. Pada grafik di atas juga terlihat bahwa dari tahun 2010 sampai tahun 2013 banyak perusahaan yang mengalami penurunan ROA, dan hanya pada tahun 2011 yang terdapat beberapa perusahaan di Jakarta Islamic Index yang sedikit mengalami kenaikan. Kenaikan dan penurunan ini wajar dialami oleh perusahaan karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. c. Leverage DAR Gambar 4.3 Sumber : data diolah 1 2 3 4 5 6 Debt to Asset Ratio Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Berdasarkan grafik di atas pada gambar 4.3 terlihat bahwa Debt to Asset Ratio DAR sebagai proksi leverage perusahaan di Jakarta Islamic Index pada tahun 2010 – 2013 tertinggi dimiliki oleh PT. Kalbe Farma Tbk. sebesar 5,210 atau 521 pada tahun 2013 dan terendah dimiliki oleh PT. Semen Indonesia Persero Tbk sebesar 0,042 atau 4,2 pada tahun 2010. Pada grafik di atas juga terlihat bahwa rasio DAR dari tahun 2010 sampai tahun 2013 dari beberapa perusahaan, ada yang mengalami penurunan dan ada yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Hal ini tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan di perusahaan tersebut. d. Earning Response Coefficient ERC Gambar 4.4 Sumber : data diolah -1,5 -1 -0,5 0,5 1 1,5 2 Earning Response Coefficient Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Berdasarkan grafik pada gambar 4.4 terlihat bahwa respon investor terhadap laba perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Index pada tahun 2010 – 2013 tertinggi dipegang oleh PT. Lippo Karawaci Tbk. sebesar 0,456 dan terendah dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari sebesar – 0,303. Pada grafik tersebut terlihat bahwa investor tidak selalu merespon perusahaan – perusahaan tersebut dengan baik, ada yang direspon positif oleh perusahaan dan ada pula yang direspon negatif oleh perusahaan. Hal ini tergantung dari bagaimana perusahaan itu memberikan informasi yang baik kepada publik mengenai kinerja perusahaannya.

2. Pemilihan Model Data Panel

a. Uji Chow

Dalam memilih model mana yang terbaik antara model common effect dan fixed effect dilakukan uji Chow. Dalam melakukan uji Chow, dibuat hipotesis untuk selanjutnya diuji. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: Ho: Menggunakan model common effect Ha: Menggunakan model fixed effect Dasar penentuan model yang tepat adalah dengan melihat perbandingan nilai probabilitas F. J ika nilai probability F ≥ 0.05 artinya Ho diterima, yang berarti model yang paling tepat digunakan adalah model common effect. Dan sebaliknya, jika nilai probability F 0.05 artinya Ho ditolak, yang berarti model yang paling tepat digunakan adalah fixed effect, dan dilanjutkan dengan uji Hausman untuk memilih apakah menggunakan model fixed effect atau model random effect. Berikut hasil Uji Chow yang dilakukan pada penelitian ini : Tabel 4.1 Model Common Effect Sumber : data diolah Dependent Variable: ERC Method: Panel Least Squares Date: 070315 Time: 08:44 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 14 Total panel balanced observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.096783 0.256609 0.377162 0.7076 ISR 0.075986 0.393755 0.192977 0.8477 ROA -0.629795 0.235322 -2.676314 0.0099 DAR -0.051215 0.035648 -1.436674 0.1568 R-squared 0.157963 Mean dependent bar -0.002902 Adjusted R-squared 0.109384 S.D. dependent bar 0.217294 S.E. of regression 0.205066 Akaike info criterion -0.262219 Sum squared resid 2.186711 Schwarz criterion -0.117551 Log likelihood 11.34213 Hannan-Quinn criter. -0.206131 F-statistic 3.251659 Durbin-Watson sitat 0.046362 ProbF-statistic 0.028967 Tabel 4.2 Model Fixed Effect Dependent Variable: ERC Method: Panel Least Squares Date: 070315 Time: 08:45 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 14 Total panel balanced observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.002903 7.51E-17 -3.86E+13 0.0000 ISR 6.70E-16 1.04E-16 6.426103 0.0000 ROA 9.44E-17 9.36E-17 1.009249 0.3191 DAR 3.78E-18 6.72E-18 0.562515 0.5770 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 1.000000 Mean dependent bar -0.002902 Adjusted R-squared 1.000000 S.D. dependent bar 0.217294 S.E. of regression 2.58E+17 Akaike info criterion -73.31265 Sum squared resid 2.59E+32 Schwarz criterion -72.69781 Log likelihood 2069.754 Hannan-Quinn criter. -73.07428 F-statistic 2.45E+32 Durbin-Watson sitat 1.880615 ProbF-statistic 0.000000 Sumber : data diolah Tabel 4.3 Hasil Uji Chow Sumber : data diolah Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.995828 13,40 0.4729 Cross-section Chi-square 15.701769 13 0.2656 Hasil output diatas menunjukkan nilai Prob = 0.4729 untuk Cross section F, yang berarti nilainya lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan model common effect lebih tepat digunakan daripada model fixed effect. Dari hasil uji chow maka terpilihlah model common effect. Pada dasarnya model common effect sama seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan bukan data time series atau data cross section saja melainkan data panel yang diterapkan dalam bentuk pooled. Maka diperolehlah model persamaan sebagai berikut : Keterangan : Y it : Earning Response Coefficient β : Konstanta β 1 , β 2 , β 3 : Koefisien Regresi X 1it : Islamic Social Reporting X 2it : Return on Asset X 3it : Debt to Asset Ratio Ɛ it : Error Y it = β + β 1 X 1it + β 2 X 2it + β 3 X 3it + Ɛ it

b. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk membandingkan model mana yang terbaik antara model fixed effect dan random effect. Dalam melakukan uji Hausman, dibuat pula hipotesis sebagai berikut: Ho: Menggunakan model random effect Ha: Menggunakan model fixed effect. Dari hasil uji sebelumnya yaitu uji chow diperoleh hasil bahwa model yang tepat digunakan adalah model common effect, maka uji hausman tidak perlu dilakukan pada penelitian ini.

3. Uji Statistik

Setelah model estimasi data terpilih yaitu model common effect. Maka selanjutnya dilakukan uji signifikansi dari model yang terpilih yaitu model common effect. Terdapat 3 uji signifikansi yang akan dilakukan yaitu uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t yang dapat dianalisis dengan melihat tabel 4.4. Tabel 4.4 Uji Signifikansi Model Common Effect Sumber : data diolah a. Uji Koefisien Determinasi R 2 Nilai R 2 mempunyai interval 0 sampai 1 0 R2 1. Semakin besar nilai R 2 mendekati 1, maka semakin baik hasil untuk model regresi tersebut, dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel independen. Hasil output menunjukkan nilai Adjusted R Square pada model regresi adalah 0,109384 yang menunjukkan kemampuan variabel pengungkapan ISR, ROA, dan DAR dalam menjelaskan variabel ERC adalah sebesar Dependent Variable: ERC Method: Panel Least Squares Date: 070315 Time: 08:44 Sample: 2010 2013 Periods included: 4 Cross-sections included: 14 Total panel balanced observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.096783 0.256609 0.377162 0.7076 ISR 0.075986 0.393755 0.192977 0.8477 ROA -0.629795 0.235322 -2.676314 0.0099 DAR -0.051215 0.035648 -1.436674 0.1568 R-squared 0.157963 Mean dependent bar -0.002902 Adjusted R-squared 0.109384 S.D. dependent bar 0.217294 S.E. of regression 0.205066 Akaike info criterion -0.262219 Sum squared resi 2.186711 Schwarz criterion -0.117551 Log likelihood 11.34213 Hannan-Quinn criter. -0.206131 F-statistic 3.251659 Durbin-Watson sitat 0.046362 ProbF-statistic 0.028967 10,9384 sedangkan sisanya sebesar 89,0616 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. b. Uji Simultan Uji F Uji F statistik digunakan untuk melihat apakah variabel independen mampu secara bersama-sama simultan menjelaskan variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria bila nilai F hitung daripada F tabel atau tingkat signifikansinya lebih kecil dari 5 α : 5 = 0.05 maka hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Dari hasil output pada tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 3,251659, dimana F tabel dengan df: α, k-1, n-k atau 0.05, 4-1, 56-4 adalah 2,7826 yang berarti nilai F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil menunjukkan bahwa variabel pengungkapan Islamic Social Reporting ISR, profitabilitas ROA, dan leverage DAR secara bersama- sama simultan berpengaruh terhadap variabel Earning Response Coefficient ERC. c. Uji Parsial t Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria bila t hitung t tabel atau sign ifikan t α : 5 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian secara parsial dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Dengan menggunakan uji t tabel dengan signifikansi α = 0,05 , didapat t tabel dengan perhitungan berikut, α: df = n-k atau 0.05; df= 56 - 4 adalah 2,006647. Dari t hitung yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 7, maka diperoleh hasil pengujian dengan membandingkan nilai t hitung dan nilai t tabel. Berdasarkan tabel 4.4 di atas, variabel ISR memiliki nilai signifikansi sebesar 0,8477 dan nilai t hitung sebesar 0,192977. Terlihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,8477 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 0,192977 2,006647 maka Ho diterima dan Ha 1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ISR tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC secara parsial. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa ROA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,0099 dan nilai t hitung sebesar 2,676314. Terlihat bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,0099 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel 2,676314 2,006647 maka Ho ditolak dan Ha 2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA sebagai proksi profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ERC secara parsial. Pada tabel 4.4 terlihat DAR memiliki nilai signifikansi sebesar 0,1568 dan nilai t hitung sebesar 1,436674. Terlihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,1568 0,05 dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,436674 2,006647 maka Ho diterima dan Ha 3 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa DAR sebagai proksi leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC secara parsial.

C. Interpretasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka secara rinci hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Islamic Social Reporting terhadap Earning Response Coefficient Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel ISR 0,8477 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ISR tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC. Tanda positif pada koefisien regresinya menunjukkan bahwa ISR memiliki hubungan positif dengan ERC yang artinya apabila terdapat peningkatan ISR maka nilai ERC akan ikut mengalami peningkatan. Dan begitu juga apabila ISR mengalami penurunan maka ERC juga akan ikut mengalami penurunan. Hal ini terjadi dikarenakan dengan adanya peningkatan pengungkapan Islamic Social Reporting berarti akan meningkatkan image perusahaan berbasis syariah yang akan meningkatkan reputasi perusahaan tersebut sehingga akan menyebabkan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Hal ini akan berdampak kepada peningkatan reaksi investor terhadap laba yang dihasilkan perusahaan yang melakukan pengungkapan ISR karena investor beranggapan bahwa jika pengungkapan ISR meningkat maka akan meningkatkan konsumsi masyarakat khususnya masyarakat muslim terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tersebut yang akan berdampak kepada peningkatan penjualan perusahaan sehingga laba akan bertambah. Dengan bertambahnya laba perusahaan maka investor akan semakin tertarik untuk menanamkan dananya di perusahaan tersebut, arrtinya nilai ERC mengalami peningkatan. Namun, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan Islamic Social Reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Response Coefficient. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih kurang percaya dengan informasi ISR yang diungkapkan perusahaan karena investor lebih berorientasi pada kinerja jangka pendek, sedangkan ISR lebih berorientasi pada kinerja jangka panjang, sehingga informasi ISR tidak direspon oleh investor dan tidak digunakan investor dalam pengambilan keputusan investasi. Masih sedikitnya aktivitas ISR yang diungkapkan oleh perusahaan juga menjadi salah satu penyebab tidak signifikannya pengaruh pengungkapan ISR terhadap ERC. 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Earning Response Coefficient Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi ROA sebagai proksi profitabilitas adalah 0,0099 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ERC. Tanda negatif pada koefisien regresinya menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki hubungan negatif. Hasil Penelitian ini berbeda dari penelitian Kusumawardhani dan Nugroho 2010 yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap ERC yang artinya perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan memiliki koefisien respon laba yang tinggi pula. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan karena pada tahun 2013, perusahaan yang menjadi objek penelitian banyak yang mengalami penurunan laba cukup drastis, hal ini disebabkan karena tingginya tingkat inflasi. Namun, meskipun ROA yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih mengalami penurunan, ternyata investor tetap mau melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena investor menilai bahwa meskipun laba saat ini mengalami penurunan namun kebutuhan akan komoditas sumber daya alam tetap diperlukan oleh masyarakat sehingga

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-2013

1 44 113

“Analisis Akuntabilitas Pengungkapan Aktivitas Sosial Berbasis Islamic Social Reporting Index pada Perusahaan yang terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) ” (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di JII)

0 5 20

“Analisis Akuntabilitas Pengungkapan Aktivitas Sosial Berbasis Islamic Social Reporting Index pada Perusahaan yang terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) ” (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di JII)

0 11 20

Pengaruh kenerja keuangan perusahaan terhadap return saham Syariah (studi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index)

0 4 109

Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan (Studi empiris pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 10 144

Pengaruh modal kerja terhadap kinerja keuangan : studi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index tahun 2006-2007

0 6 130

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan ukuran perusahaan (FIRM SIZE) terhadap harga saham: studi pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012

0 30 165

Pengaruh pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), profitabilitas, dan leverage terhadap Earning Response Coefficient (ERC): studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013

0 16 134

Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR),Profitabilitas,dan Leverange Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013)

0 8 0

177 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012- 2015 dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index sebagai Tolok Ukur

0 0 13