Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Keterangan : CAR
it
= Cumulatif Abnormal Return perusahaan i pada tahun t AR
i,t
= Abnormal Return untuk saham perusahaan i pada hari t Pengukuran abnormal return dalam penelitian ini menggunakan
market adjusted model yang mengasumsikan bahwa pengukuran terbaik adalah indeks pasar Pincus, 1993 dalam Widiastuti, 2002 sehingga tidak
perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang estimasi adalah sama dengan return indeks
pasar pada periode yang sama. Dalam hal ini return indeks pasar menggunakan return dari indeks harga saham gabungan IHSG.
Abnormal return merupakan salah satu indikator yang dipakai guna melihat keadaan pasar yang sedang terjadi. Suatu informasi dapat dikatakan
mempunyai nilai guna bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Jogiyanto 2009
mendefinisikan abnormal return sebagai selisih antara actual return dan expected return. Abnormal return akan positif jika return yang didapatkan
lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan abnormal return akan negatif jika return yang di dapatkan lebih
kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung.
5
Abnormal return dapat dihitung sebagai berikut:
Keterangan : AR
i,t
= Abnormal Return perusahaan i pada periode ke-t R
i,t
= Actual Return saham perusahaan i pada periode ke-t R
m,t
= Return pasar pada periode ke-t
Untuk memperoleh data abnormal return, terlebih dahulu harus mencari actual return return sesungguhnya perusahaan i pada hari t adalah
sebagai berikut:
Keterangan : R
it
= return saham perusahaan i pada hari t P
it
= harga penutupan saham i pada hari t P
it-1
= harga penutupan saham i pada hari t – 1
5
Jurnal Megawati Cheng dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Pengungkapan Corporate social Responsibility terhadap Abnormal Return”, Surabaya, Mei 2011, hlm. 26
AR
i,t
= R
i,t
– R
m,t
Rit = P it − P it ˗
P it ˗
Return pasar diwakili dengan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dihitung secara harian sebagai berikut :
Keterangan : R
m,t
= return pasar harian IHSG
t
= indeks harga saham gabungan pada hari t IHSG
t-1
= indeks harga saham gabungan pada hari t - 1
Selanjutnya, Unexpected
Earning UE
dihitung dengan
menggunakan perbandingan data periode berjalan dengan periode sebelumnya. Unexpected Earning adalah selisih antara laba normal dan laba
yang diharapkan.
Keterangan : UE
It
= Unexpected Earning perusahaan i pada periode t E
it
= Laba akuntansi perusahaan i pada periode t E
it-1
= Laba akuntansi perusahaan i pada periode sebelumnya t-1 Rmt =
IHSGt − IHSGt ˗ IHSGt ˗
UE = Eit − E it ˗
E it ˗
2. Variabel Independen : a. Islamic Social Reporting
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Islamic Social Reporting ISR pada laporan tahunan perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index. Mengacu pada penelitian Tika Astuti 2013, Indeks ISR mengelompokkan indikator-indikatornya menjadi enam
tema pengungkapan yaitu pembiayaan dan investasi, produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan, dan tata kelola perusahaan. Dalam
penelitian ini menggunakan metode analisis isi tanpa pembobotan yaitu dengan melihat ada atau tidaknya item informasi yang diungkapkan dalam
laporan tahunan suatu perusahaan. Setiap item tidak diberi bobot yang berbeda dalam setiap pengungkapan karena yang diukur hanya kelengkapan
pengungkapan informasi. Indeks ISR dalam penelitian ini terdapat 43 pokok pengungkapan yang tersusun dalam enam tema merujuk pada penelitian
yang dilakukan oleh Tika Astuti 2013. Indeks ISR ditentukan dengan metode content analysis pada laporan tahunan perusahaan dengan
memberikan tanda checklist pada setiap item yang mengungkapkan tanggung jawab sosial. Jika terdapat satu item yang diungkapkan maka akan
mendapat skor “1”, dan jika tidak maka mendapat skor “0”. Skor tersebut kemudian dijumlahkan baik menurut masing-masing tema maupun secara
keseluruhan, sehingga skor terbesar adalah 43 dan skor terkecil adalah 0
untuk setiap masing-masing perusahaan dalam setiap tahunSetelah melakukan scoring, maka besarnya disclosure level atau Indeks ISR dapat
ditentukan dengan rumus berikut :
Keterangan : ISRI
j
= Islamic Social Resporting Index perusahaan j ΣX
ji
= Jumlah itemindikator yang diungkapkan perusahaan j n = Total itemindikator pengungkapan
b. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari usahanya.
6
Profitabilitas merupakan rasio yang memiliki daya tarik bagi pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham dalam suatu
perseroan. Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan
penjualan.
7
Pada penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset ROA. ROA merupakan rasio profitabilitas yang dipergunakan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
6
Danang Sunyoto, “Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis Teori dan Kasus”, Jakarta : PT. Buku Seru, 2013, hlm. 113
7
Jumingan, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006, hlm. 122
ISRIj = ∑ X ij
n
melalui penggunaan sejumlah aktiva perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :
8
c. Leverage
Pada penelitian ini sebagai proksi leverage digunakan debt to asset ratio debt ratio. Debt to asset ratio merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak,
maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya
dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasio rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Rumus untuk mencari
debt to asset ratio adalah sebagai berikut :
9
8
Ibid, hlm. 245
9
Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 156
DAR = Total Utang
Total Asset ROA =
Laba Bersih Total Asset