Islamic Social Reporting LANDASAN TEORI
masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak pada pembodohan masyarakat.
18
Tanggung jawab sosial dalam pandangan Freedman, hanya ada pada individu dan bukan melekat pada perusahaan. Tanggung jawab perusahaan
adalah menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi pemegang saham. Bahkan Freedman menyebut CSR sebagai ancaman bagi kapitalisme pasar
bebas. Namun, hal ini bertolak belakang dengan hasil kajian yang telah dilakukan oleh ekonom terkemuka Michael Porter The Competitive
Advantage of Corporate Philantropy yang menunjukkan adanya korelasi positif antara profit dan CSR, atau tujuan finansial, dan tujuan sosial
perusahaan.
19
Corporate Social Responsibility adalah pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai dampak operasi dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan
diukur dari perbandingan jumlah item yang diungkapkan perusahaan dengan total item pengungkapan. Dengan meningkatnya pelaksanaan CSR dalam
konteks Islam, Maka semakin meningkat pula keinginan untuk membuat pelaporan sosial yang bersifat syariah yaitu Islamic Social Reporting. Ada dua
hal yang harus diungkapkan dalam perspektif Islam, yaitu pengungkapan penuh full disclosure dan akuntabilitas sosial social Accountability. Konsep
18
Ibid, hlm. 9 - 10
19
Ibid, hlm.28
akuntabilitas sosial terkait dengan prinsip pengungkapan penuh dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan publik akan suatu informasi. Dalam konteks Islam,
masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui berbagai informasi mengenai aktivitas organisasi. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah perusahaan tetap
melakukan kegiatannya sesuai syariah dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
20
Dalam perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan satu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.
Sedangkan dalam ekonomi Islam, perusahaan akan menghasilkan pengungkapan yang benar dan adil serta transparan apabila memiliki suatu
akuntabilitas terhadap Allah Swt. Konsep dasar akuntabilitas Islam ini percaya bahwa seluruh sumber daya yang telah disediakan dan diciptakan adalah untuk
kemaslahatan manusia. Untuk itu, pengungkapan fakta keuangan harus berisi informasi yang benar dan akurat serta tersedia bebas untuk para pengguna
laporan keuangan. Penelitian dalam ranah CSR syariah umumnya menggunakan model
Indeks Islamic Social Reporting yang dikembangkan dengan dasar standar AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh masing-masing peneliti
20
Jurnal Soraya Fitria dan Dwi Hartanti, “Islam dan Tanggung Jawab Sosial : Studi Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting
Initiative Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks”, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto,
hlm. 10 - 11
berikutnya. Indeks ISR merupakan perluasan dari social reporting yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam
perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual Hannifa, 2002. Indeks ISR juga menekankan pada keadilan sosial terkait
pelaporan mengenai lingkungan, hak minoritas, dan karyawan. Indeks ISR mengelompokkan indikator-indikatornya menjadi enam
tema pengungkapan yang dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tema Pengungkapan
Islamic Social Reporting ISR No.
Pokok Pengungkapan ISR
1. Tema Pembiayaan dan Investasi
2. Tema Produk dan Jasa
3. Tema Karyawan
4. Tema Masyarakat
5. Tema Lingkungan
6 Tema Tata Kelola Perusahaan
Sumber : Skripsi Tika Astuti 2013
Untuk menentukan indeks ISR yaitu dengan content analysis pada laporan tahunan perusahaan dengan memberikan tanda checklist pada setiap
item yang mengungkapkan tanggung jawab sosial. Jika terdapat satu item yang diungkapkan maka akan mendapat skor “1”, dan jika tidak maka mendapat skor
“0”. Rumus penghitungan CSRI Sayekti dan Wondabio, 2008 yang juga merupakan rumus perhitungan ISRI adalah :
Keterangan : ISRI
j
= Islamic Social Resporting Index perusahaan j ΣX
ji
= Jumlah itemindikator yang diungkapkan perusahaan j n = Total itemindikator pengungkapan