Teori Pasar Modal Efisien
keuntungan diharapkan yang lebih tinggi dari pada rata-rata pasaran walaupun dia mempunyai suatu informasi tertentu.
6
Teori pasar efisien menyebutkan bahwa harga pasar sekuritas akan menunjukkan nilai yang wajar. Nilai pasar yang wajar berubah karena adanya
informasi baru tentang arus kas masa depan sekuritas yang bersangkutan. Pasar yang efisien memastikan hubungan yang erat antara nilai intrinsik
fundamental suatu perusahaan dengan nilai pasarnya. Jika sebuah perusahaan yang dihasilkan dari suatu keputusan investasi, pendanaan, dan operasional
yang sehat berada dalam kondisi kuat secara finansial, maka harga sahamnya akan bergerak naik untuk mencerminkan kondisi yang positif tersebut.
Kenaikan harga saham atau nilai pasar perusahaan menunjukkan peningkatan kemakmuran wealth pemegang saham. Demikian pula sebaliknya, jika
sebuah perusahaan yang dihasilkan dari sejumlah keputusan irasional dan tidak sehat berada dalam kondisi lemah secara finansial, maka harga sahamnya akan
bergerak turun untuk mencerminkan kondisi yang negatif tersebut. Penurunan harga saham atau nilai pasar perusahaan menunjukkan penurunan kemakmuran
pemegang saham.
7
Bentuk efisiensi pasar dapat dijelaskan dari empat sudut pandang, yaitu alokasi, harga, informasi, dan operasi. Penjelasan tentang bentuk efisiensi
6
Ibid, hlm. 60
7
Najmudin, “Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern”, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2011, hlm. 174
pasar dari sudut pandang alokasi allocational efficiency menyebutkan bahwa sejumlah dana yang ada akan disalurkan pada sejumlah perusahaan atau proyek
yang menarik dan diinginkan. Dana tersebut akan lebih banyak mengalir pada perusahaan atau proyek dengan profitabilitas yang tinggi dan resiko yang
rendah sehingga nilainya lebih tinggi. Hal tersebut dapat membuat saham yang diterbitkan oleh perusahaan atau proyek tersebut berharga tinggi di pasar.
Bentuk efisiensi pasar dari sudut pandang harga merupakan prasyarat untuk efisiensi alokasi yang berarti harga saham di pasar seharusnya sama dengan
masing-masing nilai fundamentalnya setiap saat. Kesamaan antara harga pasar dengan nilai suatu saham tersebut hanya akan tercapai apabila terdapat efisiensi
informasi informational efisiensi. Bentuk efisiensi informasi menunjukkan bahwa tidak terdapat kelambanan lag dalam penyebaran dan penerimaan
informasi yang merata. Efisiensi informasi merupakan prasyarat untuk efisiensi harga. Prasyarat lainnya untuk efisiensi harga adalah efisiensi operasi
operasional efficiency yang berarti semua transaksi di pasar seharusnya dilakukan dengan biaya minimal. Biaya transaksi yang tinggi dapat mencegah
terjadinya penyesuaian harga-harga berlangsung secara cepat dan akurat.
8
Ada tiga bentuktingkatan untuk menyatakan efisiensi pasar modal. Pertama adalah keadaan dimana harga-harga mencerminkan semua informasi
yang ada pada catatan harga di waktu yang lalu. Dalam keadaan seperti ini
8
Ibid, Hlm. 173
pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan di atas normal dengan menggunakan trading rules yang berdasarkan atas informasi harga di waktu
yang lalu. Keadaan ini disebut sebagai bentuk efisiensi lemah weak form efficiency. Tingkat efisiensi yang kedua adalah keadaan dimana harga-harga
bukan hanya mencerminkan harga-harga di waktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Dengan kata lain para pemodal tidak bisa
memperoleh tingkat keuntungan di atas normal dengan memanfaatkan public informations.
9
Tingkat efisiensi yang ketiga adalah bentuk efisiensi kuat strong form dimana harga tidak hanya mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan , tetapi juga informasi yang juga bisa diperoleh dari analisa fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Dalam keadaan semacam
ini pasar modal akan seperti rumah lelang yang ideal : harga selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang
harga saham.
10
Efisiensi bentuk lemah merupakan situasi ketika harga pasar secara cepat mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam harga masa lalu
historis. Pergerakan harga pada masa lalu dianggap berpola acak sehingga harga-harga pada masa lalu tidak dapat memprediksi perubahan harga masa
depan. Pasar yang efisien, maka informasi baru akan dengan cepat tercermin
9
Suad Husnan, “Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang”,Yogyakarta : BPFE, Edisi 4, Cet. 4, 2000, hlm. 260, 262
10
Ibid, hlm. 268
dalam harga saham dan investor yang membeli atau menjual saham tertentu tidak akan mampu memperoleh return yang superior.
Efisiensi bentuk semi-kuat merupakan situasi pasar pada saat harga pasar mencerminkan semua informasi yang tersedia bagi masyarakat umum.
Para analis fundamental berusaha mencari dan memilah sekuritas yang murah undervalued dan yang mahal overvalued dengan menganalisis informasi
fundamental, seperti laba, nilai aktiva, dan lain-lain. Tujuannya untuk mengungkap informasi yang belum ditemukan tentang masa depan bisnis dan
perusahaan. Efisiensi bentuk kuat merupakan sebuah situasi ketika harga-harga
dengan cepat mencerminkan seluruh informasi, termasuk informasi privat, yang dapat digunakan untuk menentukan nilai saham yang benar. Pada pasar
ini, saham-saham akan selalu dihargai secara wajar fair, tidak ada investor yang secara akurat mampu meramalkan perubahan harga pada masa depan.
11
Untuk mengetahui apakah suatu pasar modal berada dalam bentuk efisien yang lemah, setengah kuat atau kuat dapat dilakukan pengujian.
Pengujian untuk bentuk efisien lemah dapat dilakukan misalnya dengan menguji koefisien korelasi perubahan harga saham untuk Time Lag tertentu,
misalnya harga saham hari ini dengan harga saham hari sebelumnya. Untuk
11
Najmudin, “Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern”, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2011, hlm. 173
pengujian efisiensi setengah kuat dapat dilakukan dengan menguji apakah segera setelah suatu informasi menjadi milik publik, tidak terdapat abnormal
return. Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan nyata dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Sedangkan untuk menguji
efisiensi dalam bentuk kuat dapat dilakukan dengan hipotesis bahwa harga saham tidak hanya mencerminkan semua informasi publik, tetapi juga
informasi yang bersifat privat. Pengujian ini bisa dilakukan dengan menganalisis kinerja dari portofolio yang dibentuk oleh pihak yang mungkin
mempunyai informasi khusus.
12
Dalam perspektif syariah, transaksi di pasar modal syariah harus sesuai dengan norma yang bersumber dari etika keuangan Islam, seperti adanya
larangan atas riba, gharar, qimar, maysir, itikaf, majas, dlarar, dan sejenisnya. Sebuah pasar modal syariah harus dikondisikan agar bebas dari riba dengan
cara melarang hadirnya obligasi ribawi, transaksi margin yang berbasis riba, dan lain-lain. Harus pula bebas dari gharar, dengan memastikan aliran semua
informasi yang bernilai relevan terdistribusi secara memadai dan akurat melalui kewajiban pengungkapan dan juga menyediakan informasi tersebut
dalam bentuk yang sudah diproses secara baik. Langkah untuk mengurangi
12
Martalena dan Maya Malinda, “Pengantar Pasar Modal”, Yogyakarta : ANDI, 2011, Hlm. 44
gharar jelas akan berkontribusi terhadap efisiensi informasi pada tingkat yang lebih tinggi, begitu juga terhadap efisiensi harga dan efisiensi alokasional.
13