Hipotesis Sistematika Penulisan PENDAHULUAN

18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Pasar Modal Efisien

Pasar modal efisien adalah suatu harga saham yang secara penuh mencerminkan tersedianya informasi. Efficient Market Hypothesis EMH atau hipotesis pasar efisien melibatkan investor dan perusahaan. Pasar dikatakan efisien jika informasi mencerminkan harga dengan cepat dan investor hanya berharap untuk mendapatkan return normal. 1 Hipotesis pasar efisien efficient market hypothesis – EMH berhubungan dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. 2 Pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar modal dengan harga sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dalam pasar modal efisien, perubahan harga saham mengikuti pola random walk. Penelitian yang dilakukan oleh Kendall menunjukkan bahwa harga komoditi mengikuti pola random yang artinya perubahan harga di waktu yang lalu tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan perubahan harga di 1 Stephen A. Ross, Randolph W. Westerfield, Jeffrey Jaffe, “Corporate Finance”, New York, 2005, hlm. 351 2 K. R. Subramanyam, John J. Wild, “Analisis Laporan Keuangan, Edisi 10”, Jakarta : Salemba Empat, 2010, hlm. 53 masa yang akan datang. Taksiran terbaik harga besok pagi adalah harga hari ini. 3 Berbeda dengan Wong Yee 1991 mengatakan bahwa gerakan harga saham bukanlah mengikuti pola random walk kecenderungannya bisa diperkirakan di masa yang akan datang karena gerakan harga saham mempunyai trend kecenderungan dan bersifat berulang. 4 Sejalan dengan Wong Yee 1991, menurut Teori Ahli Chart, perilaku harga saham waktu yang lalu adalah penuh dengan informasi tentang perilaku harga saham waktu yang akan datang. Hal ini berarti bahwa akan terbentuk satu pola yang berulang yang dapat digunakan untuk memperkirakan harga saham waktu yang akan datang melalui analisis teknikal dan chart harga yang terperinci. 5 Fama 1970 menerjemahkan pasaran efisien sebagai suatu pasaran yang harganya senantiasa mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia ada. Harga saham akan berubah hanya apabila terdapat informasi baru yang semestinya tidak dapat diperkirakan sebelum ini. Jika informasi tersebut sudah dapat diperkirakan, maka sudah tentu informasi tersebut sudah diserap dan seterusnya dicerminkan dalam harga saat ini. Fama juga mengatakan bahwa dalam pasaran efisien, tidak ada seorang pun yang boleh mendapatkan 3 Suad Husnan, “Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang”, Yogyakarta : BPFE, Edisi 4, Cet. 4, 2000, hlm. 256 4 Ibid, hlm. 259 5 Ahmad Rodoni, Othman Young, “Analisis investasi dan teori portofolio”, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 59 keuntungan diharapkan yang lebih tinggi dari pada rata-rata pasaran walaupun dia mempunyai suatu informasi tertentu. 6 Teori pasar efisien menyebutkan bahwa harga pasar sekuritas akan menunjukkan nilai yang wajar. Nilai pasar yang wajar berubah karena adanya informasi baru tentang arus kas masa depan sekuritas yang bersangkutan. Pasar yang efisien memastikan hubungan yang erat antara nilai intrinsik fundamental suatu perusahaan dengan nilai pasarnya. Jika sebuah perusahaan yang dihasilkan dari suatu keputusan investasi, pendanaan, dan operasional yang sehat berada dalam kondisi kuat secara finansial, maka harga sahamnya akan bergerak naik untuk mencerminkan kondisi yang positif tersebut. Kenaikan harga saham atau nilai pasar perusahaan menunjukkan peningkatan kemakmuran wealth pemegang saham. Demikian pula sebaliknya, jika sebuah perusahaan yang dihasilkan dari sejumlah keputusan irasional dan tidak sehat berada dalam kondisi lemah secara finansial, maka harga sahamnya akan bergerak turun untuk mencerminkan kondisi yang negatif tersebut. Penurunan harga saham atau nilai pasar perusahaan menunjukkan penurunan kemakmuran pemegang saham. 7 Bentuk efisiensi pasar dapat dijelaskan dari empat sudut pandang, yaitu alokasi, harga, informasi, dan operasi. Penjelasan tentang bentuk efisiensi 6 Ibid, hlm. 60 7 Najmudin, “Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern”, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET, 2011, hlm. 174

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010-2013

1 44 113

“Analisis Akuntabilitas Pengungkapan Aktivitas Sosial Berbasis Islamic Social Reporting Index pada Perusahaan yang terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) ” (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di JII)

0 5 20

“Analisis Akuntabilitas Pengungkapan Aktivitas Sosial Berbasis Islamic Social Reporting Index pada Perusahaan yang terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) ” (Studi kasus pada Perusahaan yang terdaftar di JII)

0 11 20

Pengaruh kenerja keuangan perusahaan terhadap return saham Syariah (studi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index)

0 4 109

Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan (Studi empiris pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 10 144

Pengaruh modal kerja terhadap kinerja keuangan : studi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index tahun 2006-2007

0 6 130

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan ukuran perusahaan (FIRM SIZE) terhadap harga saham: studi pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012

0 30 165

Pengaruh pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), profitabilitas, dan leverage terhadap Earning Response Coefficient (ERC): studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013

0 16 134

Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR),Profitabilitas,dan Leverange Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2010 - 2013)

0 8 0

177 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012- 2015 dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index sebagai Tolok Ukur

0 0 13