Sistem Berjalan Bidang Pemanfaatan Ruang
Gambar 4.4 merupakan prosedur sistem berjalan pada proses distribusi data dan laporan data pariwisata pada Dinas Tata Ruang dan Pertanahan di Kabupaten
Bogor. Dari gambar 4.2 tersebut, terdapat tahapan sebagai berikut : 2. Data jenis potensi pariwisata yang didapatkan merupakan hasil observasi
dari seksi survei dan pemetaan, kemudian bidang perencanaan ruang memperoses data potensi lokasi pariwisata yang baru berupa data hasil
cetakan dan kemudian dikirim kembali untuk diperoses secara digitasi dengan standalone dan bidang pemanfaatan ruang memberikan laporan
kepada sub bagian pelaporan untuk disimpan ke pusat data pariwisata dan bidang pemanfaatan ruang memberikan informasi mengenai lokasi
potensi wisata kepada pusat data dan informasi, kemudian kepala Dinas Tata Ruang dapat memeriksa dan memverifikasi dari hasil laporan
bidang pemanfaatan ruang tersebut dan dapat mengetahui informasi data calon investor .
3. Masyarakat atau calon investor dapat mendaftar ke bagian umum Dinas Tata Ruang untuk mendapatkan persetujuan ke pusat data dan informasi,
sehingga pusat data dan informasi mampu memberikan informasi mengenai lokasi potensi wisata melalui bidang pemanfaaatan ruang.
Kelemahan dari sistem pendistribusian data dan laporan jenis pariwisata yang sedang berjalan ini adalah sebagai berikut :
1. Membutuhkan waktu yang lama dalam hal pemrosesan data dan
mendapatkan informasi lokasi potensi wisata.
2. Data digitasi yang dilihat masih dalam bentuk standalone dan masih
belum dapat diakses dan terintegrasi web untuk dapat dikases secara online
. 3.
Terbatasnya informasi yang diberikan mengenai lokasi potensi wisata kepada masyarakat atau calon investor.
4.1.4 Identifikasi Sistem 4.1.4.1 Identifikasi Kebutuhan
Mengidentifikasi kebutuhan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem. Kebutuhan adalah sebuah
kondisi yang menuntut suatu hal untuk dipenuhi. Untuk itu dibuat suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan Dinas Tata Ruang mengenai data
dari pariwisata berupa lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor, lokasi potensi wisata berdasarakan ketentuan bangunan yang sudah ditetapkan, dan
wilayah yang menjadi konservasi alam. Dari hasil penelitian diperoleh kebutuhan yang diharapkan, diantaranya adalah :
1.
Untuk Dinas Tata Ruang Kabupaten Bogor, kebutuhan sistem saat ini diperlukan untuk :
a.
Sistem informasi yang mampu menangani pengelolaan data masukan dari lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan
potensi lokasi pariwisata yang baru. Sehingga data pariwisata dapat dikelola dengan baik dan mempunyai
format penyimpanan data yang sama.
b.
Membantu dalam memperoleh data pariwisata dan memperosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan
dalam proses pencegahan bangunan-bangunan liar dan dapat membantu menginformasikan kepada masyarakat atau
calon investor mengenai potensi lokasi pariwisata yang baru baik berbentuk spasial ataupun non-spasial.
c.
kebutuhan sistem informasi yang mampu memberikan informasi secara visual sehingga dapat digunakan secara
mudah untuk mengetahui jumlah dari lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor dan sebagai bahan pertimbangan apabila
akan dibangun lokasi pariwisata yang baru.
2.
Untuk masyarakat atau calon investor, kebutuhan akan suatu sistem yang dapat memberikan informasi spasial ataupun non-
spasial berupa data potensi lokasi pariwisata yang baru beserta atributnya yang berhubungan dengan lokasi pariwisata baru
yang akan dibangun di Kabupaten Bogor. Diharapkan agar informasi yang diberikan mampu memudahkan pihak calon
investor dalam menentukan lokasi yang tepat dengan ketentuan bangunan yang ada serta tidak merusak wilayah konservasi
alam.