3. Programmer dan
analis dapat
membangun dan
menunjukkan representasi visual dari desain dan alur kerja pengguna.
4. Pengguna menanggapi prototipe kerja aktual. 5. Analis menyempurnakan modul dirancang berdasarkan
tanggapan pengguna. c.
Implementation Penerapan, yaitu:
1. Sebagai sistem yang dibangun, sistem baru atau sistem parsial diuji dan diperkenalkan kepada organisasi.
2. Ketika membuat sistem baru, tidak perlu untuk menjalankan sistem yang lama secara paralel.
2.8 OOA dan OOD
2.8.1 Analisis Berorientasi Objek Object-oriented Analysis
Object-oriented analysis OOA adalah suatu pendekatan yang
digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru.
Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk dipadukan dengan objek-
objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya guna tinggi Whitten et al. 2004.
Pendekatan Coad dan Yourdon pada OOA didasarkan pada model lima lapis Kendall dan Kendall, 2003. Lapisan-lapisan ini terdiri atas:
1 Lapisan kelas dan objek, dari analisa dan perancangan menunjukkan kelas dan objek.
2 Lapisan struktur, menangkap berbagai struktur dari kelas dan objek pelayanan atau metode.
3 Lapisan atribut, memperinci atribut-atribut kelas. 4 Lapisan subjek, membagi perancangan ke dalam unit-unit implementasi
atau penugasan kelompok.
Lapisan Kelas dan Objek
Lapisan Struktur
Lapisan Layanan
Lapisan Atribut
Lapisan Subjek
Gambar 2.10 Lima Lapisan Analisis Berorientasi Objek Kendall dan Kendall, 2003
2.8.2 Perancangan Berorientasi Objek Object-Oriented Design
Object-oriented design OOD adalah suatu pendekatan yang
digunakan untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek objects, atribut attributes dan metode methods.
Atribut c Atribut A
Atribut D Atribut B
Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis multilayered software
architecture, juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang
menyediakan fungsi-fungsi functions yang dibutuhkan. Selain itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan
gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan layers, subsistem dan objek juga dibutuhkan.
Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD Whitten et al. 2004.
Analisis dan Desain Berbasis Objek atau OOAD adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang
memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-
entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat dibedakan berdasarkan atribut elemen data dan perilaku entitasnya.
OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode
menjadi lebih berguna, merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan
dan substitusi
bagian dapat
dengan mudah
diimplementasikan.
2.9 Alat Bantu Perancangan