Sejarah dan Perkembangan SIBL

3. Struktur Dewan Direksi SIBL

Dalam mengambil sebuah keputusan Bank ini mempunyai struktur dewan direksi. Setiap direksi mempunyai tugasnya masing- masing dalam menjalankan SIBL. Bagan 3.1 Struktur Dewan Direksi SIBL Sumber: Company Profile SIBL

B. Profil BWI

1. Sejarah Pendirian

Kelahiran Badan Wakaf Indonesia BWI merupakan perwujudan amanat yang digariskan dalam UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Kehadiran BWI sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 47 adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk pertama kali, keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Presiden Kepres No. 75M Tahun 2007 yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007. BWI adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari penguasa manapun serta bertanggung jawab kepada masyarakat. 44 BWI berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat membentuk perwakilan di Provinsi danatau KabupatenKota sesuai dengan kebutuhan. Dalam kepengurusan, BWI terdiri dari atas Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan, masing- masing dipimpin oleh satu orang Ketua dan dua Wakil Ketua yang dipilih dari dan oleh anggota. Badan pelaksana merupakan unsur 44 Sejarah BWI, www.BWI.or.id , diakses pada tanggal 10 November 2014. pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsur pengawas pelaksanaan tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling sedikit 20 orang dan paling banyak 30 orang yang berasal dari unsur masyarakat. 45 Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Keanggotaan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan oleh Badan Wakaf Indonesia. Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan. Untuk pertama kali, pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden oleh Menteri Agama. Pengusulan pengangkatan keanggotaan BWI kepada Presiden selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia. 46

2. Visi, Misi, dan Strategi BWI

47

a. Visi

Terwujudnya lembaga independen yang dipercaya masyarakat, mempunyai kemampuan dan integritas untuk mengembangkan perwakafan nasional dan internasional. 45 Pasal 51-53, Undang-Undang No. 41 Tahun 2004. 46 Pasal 55-57, Undang-Undang No. 41 Tahun 2004. 47 Visi dan Misi BWI, www.BWI.or.id , diakses pada tanggal 10 November 2014.