Divisi
Pembinaan Nazhir : Dr. KH. Maghfur Usman : Dr. H. Jafril Khalil
: Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA Pengelolaan Wakaf : Ir. Suhaji Lestiadi
: Iggi Haruman Ahsien, SE Hubungan Masyarakat : Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA
: Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS Kelembagaan : Dr. Wahiddudin Adams, SH. MA
: Drs. Arifin Nurdin, SH : Mohammad Sholeh Amin, SH
Penelitian : Prof. Dr. Uswatun Hasanah, MA : Dr. Amelia Fauzia
: H. Abdul Qadir, SH, MA Kerjasama Luar Negeri : Dr. H. Nursamad Kamba
: H. Arif Zamhari, Ph.D
BAB IV PERBANDINGAN PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BANGLADESH
DAN INDONESIA DALAM BERBAGAI ASPEK A.
Konsep Wakaf Uang 1.
Bangladesh
Dalam hal wakaf uang, negara yang sampai saat ini boleh dikatakan paling berkembang dan maju dalam pengelolaannya adalah
Bangladesh. Di Bangladesh wakaf uang memang telah menuai hasil yang memuaskan. Melalui dana wakaf, pemerintah Bangladesh
mampu memberdayakan masyarakatnya mandiri secara ekonomi. Hal tersebut bermula dari pengenalan sertifikat wakaf uang yang
dilakukan oleh M.A Mannan dengan mendirikan sebuah lembaga bernama Social Islami Bank Ltd SIBL. Lembaga tersebut berfungsi
untuk menggalang dana dari orang-orang melalui sertifikat wakaf uang. Lalu dana yang terkumpul dikelola, sedangkan keuntungannya
disalurkan kepada rakyat miskin yang membutuhkan. SIBL merupakan sebuah model perbankan tiga sektor di luar
perbankan konvensional dan beroperasi secara bersama-sama dengan tujuan menghapuskan kemiskinan dan memberdayakan keluarga
melalui inventasi sosial berlandaskan sistem ekonomi partisipatif. Berbagai macam kegiatan bank dilakukan melalui sektor formal, non
formal dan voluntary. Dalam proses pengorganisasian operasi pasar
47
modal sosial Social Capital Market
49
pada sektor voluntary, pengenalan Sertifikat Wakaf Uang merupakan yang pertama kalinya
dalam sejarah perbankan. Sertifikat Wakaf Uang ini dimaksudkan
sebagai instrumen pemberdayaan keluarga kaya dalam memupuk investasi sosial sekaligus mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sebuah riset M. A. Mannan yang berjudul “Structural Adjusment and Islamic Voluntary Sector with special Reference to
Awqaf in Bangladesh ” dan dipublikasikan oleh IDB Jeddah, pada
tahun 1995 menunjukkan bahwa “Wakaf Uang” juga dikenal dalam Islam. Tata cara ini telah dikenal pada periode Utsmaniyah, dan juga
di Mesir. Meski begitu, penggunaan Wakaf Uang sebagai instrumen keuangan sungguh merupakan inovasi dalam keuangan publik Islam
Islamic Social Finance.
50
Wakaf Uang membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi di bidang keagamaan, pendidikan, dan pelayanan sosial.
Tabungan dari warga yang berpenghasilan tinggi dapat dimanfaatkan
49
Social Capital Market adalah tempat terjadinya transaksi bagi kegiatan amal,
dimana seseorang pada tempat tersebut bisa menentukan arah penggunaan dari amal yang diserahkannya. Misalnya, dalam konteks wakaf ini, waqif bisa menentukan penggunaan
dana wakaf tersebut sesuai dengan kehendaknya. Misalnya, untuk pembangunan jalan, pembangunan sekolah, pembangunan rumah sakit, dsb.
50
Keuangan Publik Islam adalah sistem keuangan publik yang sesuai dengan syariah Islam. Salah satu ciri dari sistem keuangan publik Islam adalah bahwa Islam
sangat tidak menganjurkan sebuah APBN dibangun melalui anggaran defisit.
melalui penukaran Sertifikat Wakaf Uang. Sedangkan pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan Wakaf Uang tersebut dapat
dibelanjakan untuk berbagai tujuan yang berbeda seperti pemeliharaan harta-harta wakaf itu sendiri.
Pada umumnya, aset-aset yang tidak dapat dipindahkan terutama dalam bentuk tanah merupakan bentuk wakaf benda tak
bergerak. Itulah kemudian yang mencirikan wakaf sebagai bentuk amalsumbangan yang memiliki tingkat likuiditas rendah.
51
Pada umumnya aset tanah walaupun boleh dijual atau ditukar dengan yang
lainnya, namun untuk melepaskan dan menukarkannya dengan kas biasanya memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa likuiditas yang rendah merupakan sifat wakaf properti. Bahkan ketika seseorang ingin berinvestasi dalam
Awqaf properties seperti pembangunan gedung pada sebidang tanah
wakaf dengan maksud menyewakannya, kegiatan ini memerlukan kas yang akan memungkinkan seseorang mentransfer wakaf dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Dalam konteks ini, mengumpulkan dana melalui penjualan Sertifikat Wakaf Uang bagi pengembangan wakaf
properti akan bertambah penting pada abad ke-21 ini.
51
Para ahli
ekonomi mendefinisikan
likuiditas sebagai
tingkat kemudahankesulitan menukarkan dana dengan kas dalam waktu singkat dengan biaya
yang wajar.
Manfaat lain dari Sertifikat Wakaf Uang adalah bahwa dia dapat mengubah kebiasaan lama dimana kesempatan wakaf itu
seolah-olah hanya untuk orang-orang kaya saja. Karena Sertifikat Wakaf Uang seperti yang diterbitkan oleh SIBL dibuat dalam
denominasi sekitar US21, maka sertifikat tersebut dapat terbeli oleh sebagian besar masyarakat muslim. Bahkan, sertifikat tersebut dapat
dibuat dalam pecahan yang lebih kecil lagi. Dipandang dari sisi ini, maka penerbitan Sertifikat Wakaf Uang diharapkan dapat menjadi
sarana rekonstruksi sosial dan pembangunan dimana mayoritas penduduk dapat ikut berpartisipasi.
Social Islami Bank Ltd. SIBL bertujuan untuk mewujudkan perekonomian partisipatif. Kegiatan perbankan dan keuangan menjadi
bagian integral dari kehidupan. SIBL merupakan konsep alternatif bank Islam dengan pendekatan kemanusiaan terhadap kredit,
perbankan berdasarkan transaksi bebas bunga, kerja sama dan pembagian keuntungan maupun kerugian melalui berbagai cara
pembiayaan dan kemanusiaan, seperti tercermin pada nama nama bank ini. Dengan demikian, sasaran atau target utama cakupan dari
operasional SIBL ini adalah kaum miskin.
52
52
M.A. Mannan, “Model Perekonomian Tiga Sektor: Kasus Operasionalisasi Social Islami Bank Ltd
” CIBER bekerjasama dengan PKTTI-UI, h. 57-58.
Dalam konteks perekonomian dengan surplus tenaga kerja seperti di Bangladesh, SIBL merupakan konsep alternatif yang
menyeluruh dan sebuah model operasional yang mengkombinasikan manfaat materi secara riil, manfaat sosial, dan pandangan spiritual.
Ketiga unsur tersebut merupakan suatu paket untuk memberi manfaat tidak hanya bagi kliennya maupun pemegang saham tetapi juga bagi
masyarakat miskin pada tingkat bawah. Karena Islam juga mengakomodir antara aktivitas ubudiyah dan muamalah, maka
terdapat kejelasan dalam dimensi moral maupun kemanusiaan dalam setiap aktivitas perbankan bebas bunga, ekonomi dan keuangan,
kredit, konstruksi, perdagangan, pengangkutan, pertanian, perikanan, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bank ini juga menawarkan
suatu alternatif program income generatingbagi jutaan masyarakat miskin perkotaan maupun pedesaan, pilihan investasi yang
menguntungkan bagi masyarakat mampu serta menimbulkan rasa aman dan damai diantara anggota masyarakat.
53
Pada tingkat operasional, SIBL mampu menghasilkan keterkaitan yang jelas antara ketiga sektor perekonomian riil, yaitu:
sektor moneter formal, sektor informal non moneter, dan perekonomian Islam. SIBL menawarkan jasa perbankan modern
53
Ibid , h. 57.