Indonesia Mobilisasi Wakaf Uang

melakukan deposit pertama kalinya sebesar Tk.1000. Deposit-deposit berikutnya juga dapat dilakukan dengan pecahan masing-masing Tk.1000 atau kelipatannya. 8. Waqif dapat juga meminta kepada bank untuk merealisasikan Wakaf Uang pada jumlah tertentu untuk dipindahkan dari rekening Waqif pada SIBL. 9. Atas setiap setoran Wakaf Uang harus diberikan tanda terima dan setelah jumlah wakaf tersebut mencapai jumlah yang ditentukan, barulah diterbitkanlah sertifikat. 10. Prinsip dan dasar-dasar peraturan syariah Wakaf Uang dapat ditinjau kembali dan dapat berubah. 75 Secara garis besar, SIBL memiliki sepuluh gambaran operasional unik dalam melaksanakan program antara lain: a. Membentuk suatu penyisihan langsung dalam semua kontrak keuangan dan tranksaksi dengan klien bank, baik individual maupun kelompok. Tujuannya adalah untuk membentuk dana sosial. SIBL juga berupaya mengintegrasikan antara nilai-nilai duniawi dan ukhrawi. b. Melibatkan masyarakat lokal dan pekerja dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen industri berskala kecil dan menengah. Masyarakat miskin menjadi titik fokus kegiatan bank. Masyarakat 75 M.A. Mannan, “Sertifikat Waqf Tunai, sebuah Inovasi Instrumen Keuangan Islam” CIBER bekerjasama dengan PKTTI-UI, h. 46. miskin mempunyai akses langsung secara berkala akan kredit tanpa agunan dengan cara yang tidak konvensional. c. Membentuk program pelatihan untuk menghasilkan dan memperbaiki keahlian pekerja. d. Memungkinkan kelompok target tertentu dapat mengakses fasilitas perbankan dengan basis keberlanjutan. e. Mengindentifikasi dan melaksanakan program keuangan dan bisnis yang melibatkan masyarakat miskin dan masyarakat yang tidak mempunyai aset fisik sebagai jaminan. f. Mengorganisasikan perbankan bergerak door to door. g. Membentuk program yang bisa menghasilkan pendapatan, khususnya yang cocok bagi wanita dan kelompok minoritas yang kurang beruntung. h. Merancang program untuk memanfaatkan surplus tenaga kerja serta jasa tenaga kerja sukarela, baik di pedesaan maupun perkotaan. i. Mengorganisir program yang bertujuan untuk melembagakan berbagai kewajiban dan instrumen Islami seperti zakat, shadaqah, wakaf, dan sebagainya. j. Menciptakan keterkaitan antara sektor formal, informal, ekonomi Islam, dan perekonomian riil. 76 76 M.A. Mannan, “Model Perekonomian Tiga Sektor: Kasus Operasionalisasi Social Islami Bank Ltd ” CIBER bekerjasama dengan PKTTI-UI, h. 63-64.

2. Indonesia

Secara operasional, pengelolaan wakaf uang di Indonesia diatur dalam PP No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf telah menjelaskan sebagai berikut: 77 a. Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf harus berpedoman pada peraturan BWI. b. Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf uang hanya dapat dilakukan melalui investasi pada produk-produk LKS danatau instrumen keuangan syariah. c. Dalam hal LKS-PWU menerima wakaf uang untuk jangka waktu tertentu, nazhir hanya dapat melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf uang pada LKS-PWU yang dimaksud. d. Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf uang yang dilakukan pada bank syariah harus mengikuti program lembaga penjamin simpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. e. Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf yang dilakukan dalam bentuk investasi di luar bank syariah harus diasuransikan pada asuransi syariah. 77 Pasal 48, PP. 42 Tahun 2006.