Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis Definisi Operasional

28

D. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori Kerangka Teori ini berdasarkan Corwin 2009, NINDS 2003, Boger 2014, dan Larsen, dkk 2005 Gangguan pembuluh darah otak: 1. Trombotik 2. Embolik 3. Hemoragik Stroke Akibat : 1. Paralisis 2. Deficit fungsi kognitif 3. Deficit bahasa 4. Deficit emosional 5. Rasa sakit Kualitas Hidup Factor lain yang mempengaruhi SSQOL : Umur, gender, tingkat pendidikan, tipe stroke, fungsi motoric ekstremitas atas, dan komorbiditas Self- Managem ent Meningkatkan kemampuan koping untuk mengatur kehidupan, perasaan control diri, dan kualitas hidup pada penderita penyakit kronik stroke. Kapasitas, strategi, kepercayaan diri, bimbingan nakes 29 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini mengkaji dua variabel, 1 variabel bebas independen dan satu variabel terikat dependen. Variabel bebas adalah variabel yang bisa dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah self management, sedangkan variabel terikatnya adalah kualitas hidup, yang diuji pada pasien paskastroke. Bagan 3.1 Kerangka Konsep Self - Management Kualitas Hidup Pasien Pascastroke Faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup umur, gender, level pendidikan, tipe stroke, fungsi ekstremitas atas, dan komorbiditas.

B. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. H o = tidak ada hubungan signifikan antara self-management dengan kualitas hidup pasien paskastroke b. H 1 = ada hubungan signifikan antara self-management dengan kualitas hidup pasien paskastroke.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi ketika variabel-variabel penelitian menjadi bersifat operasional. Definisi dari operasional menjadikan konsep yang masih abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut Wasis, 2008. Tabel 3.1 Definisi Operasional No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Self- management Kemampuan pengaturan diri individu untuk menghadapi kondisi penyakit kronis. Mengisi kuesioner Kuesioner yang terdiri dari 25 pertanyaan dengan 6 pilihan jawaban: 1. Selalu benar 2. Sering benar 3. Kadang-kadang benar 4. Kadang-kadang salah 5. Sering salah 6. Selalu salah Pertanyaan nomor 1-8 adalah pertanyaan dengan domain kapasitas, nomor 9-12 adalah domain kepercayaan diri dalam berinteraksi, nomor 13-19 adalah domain strategi, dan nomor 20-25 adalah domain bimbingan professional kesehatan Pada analisis univariat: 1. Baik = lebih dari mean 94,2 2. Kurang Baik = kurang dari mean 94,2 Pada analisis bivariat: Jumlah poin berdasarkan pilihan jawaban, yang berkisar antara 25-150. Ordinal pada analisis univariat Interval pada analisis bivariat 2. Kualitas Hidup Pasien Paskastroke Ukuran kesejahteraan seseorang dengan penyakit kronis Mengisi kuesioner Kuesioner SSQOL Stroke Specific Quality Of Life yang terdiri dari 72 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban: Pada analisis univariat : 1. Baik = lebih dari median Ordinal pada analisis univariat No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Kadang setuju kadang tidak 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju Pertanyaan nomor 1-4 adalah domain kekuatan, nomor 5-7, 29-31, 42, dan 43 adalah domain peran dalam keluarga, nomor 44-46 adalah domain bahasa, nomor 32-34, 47-5 adalah domain mobilitas, nomor 8-14 adalah domain mood, nomor 15-18 adalah domain kepribadian, nomor 35-39, 56-58 adalah domain perawatan diri, nomor 19-24 dan 59 adalah domain peran dalam sosial, nomor 25-28 adalah domain pemikiran, nomor 40, 41, dan 60- 65 adalah domain fungsi ekstremitas atas, nomor 66-69 adalah domain penglihatan, dan nomor 70-72 adalah domain produktivitas. 188,5 2. Kurang Baik = kurang dari median 188,5 Jumlah poin berdasarkan pilihan jawaban, yang berkisar antara 72-360 Interval pada analisis bivariat 33 BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Status Pemberian Kolostrum Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kecamatan Ciputat

5 14 122

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI WILAYAH Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Perkembangan Motorik Kasar Balita di Wilayah Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 0 10

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 2 14

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 3 15

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 3 15

Hubungan Diabetes Self Management (DSM) dan Persepsi Penyakit Terhadap kualitas hidup Pasien DM Tipe 2 di Paguyuban Diabetes Puskesmas II Denpasar Barat.

6 14 34

Hubungan Self Care dan Motivasi dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

0 9 8