Hubungan Self-Management dengan Kualitas Hidup Pasien Pascastroke di

kualitas hidup mereka selama jangka waktu tertentu Kim et al,1999. Namun demikian, kualitas hidup sering didefinisikan oleh berbagai domain kehidupan yang meliputi psikososial, fisik, dan sosial kesejahteraan. Dimensi yang paling umum digunakan adalah fungsi fisik dan psikososial kesejahteraan dan termasuk kepuasan hidup. Banyak penulis percaya bahwa persepsi individu merupakan bagian integral dari konsep kualitas hidup Kim dkk, 1999.

D. Hubungan Self-Management dengan Kualitas Hidup Pasien Pascastroke di

Wilayah Puskesmas Pisangan Ciputat Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara self-management dengan kualitas hidup pasien pascastroke, dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini sesuai dengan ungkapan Catalano dalam Boger, 2014, bahwa self-management dapat meningkatkan koping untuk menyesuaikan diri dan mengatur kehidupan mereka pascastroke, perasaan atas control mereka, dan peningkatan kualitas hidup Boger, 2014. Sesuai pula dengan pernyataan Joice, 2012, bahwa program self-management diidentifikasi telah mendorong penyembuhan stroke di UK. Jones 2011 juga mengungkapkan bahwa untuk penderita stroke, self- efficacy telah dilaporkan berkaitan positif dengan hasil termasuk kualitas hidup atau status kesehatan, depresi, kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari- hari dan kemampuan berjalan Jones 2011. Sedangkan self-efficacy itu sendiri adalah salah satu teori yang mendasari self-management Booger, 2014. Sesuai pula dengan pernyataan Galson, bahwa dengan berbasis masyarakat, program self-management menyediakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita stroke. Program-program ini mendorong individu untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka dengan memantau kondisi mereka, mendidik diri mereka sendiri tentang kondisi khusus mereka, mengetahui apa saja manajemen dan pengobatan yang tersedia untuk mereka, dan bermitra dengan dokter mereka dalam mengkaji perkembangan penyakit mereka. Galson, 2009. Hubungan yang signifikan antara self-management dan kualitas hidup ini terjadi karena stroke adalah suatu kondisi kronis yang dapat memiliki efek psikologis dan sosial, serta fisik jangka panjang yang merupakan gejala sisa untuk orang yang terkena. Sedangkan self-management hadir sebagai kekuatan individu untuk dapat lebih baik mengelola penyakit kronis dan dengan demikian mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan Walker, 2003. Dapat dilihat dalam kenyataan, berdasarkan pengalaman selama peneliti melakukan penelitian, bahwa dengan kondisi pascastroke yang penuh keterbatasan beberapa dari mereka dapat meminimalisir gejala yang timbul dengan penguatan self-management. Padahal secara sosial ekonomi mereka tergolong kelompok menengah ke bawah yang mempunyai keterbatasan untuk melakukan perawatan medis maupun terapi. Hanya berbekal self-management yang baik mereka dapat meminimalisir penderitaan yang timbul akibat strokenya. Hal ini berpengaruh juga untuk penderita penyakit kronik lain, seperti yang diungkapkan oleh Lorig 2003 bahwa ketika para penderita penyakit jantung, paru-paru, stroke, dan arthritis dikumpulkan dan diberi intervensi self- management, mereka menunjukkan penurunan fatig, stress, dan mengurangi waktu hospitalisasi.

E. Hubungan Masing-Masing Domain Self-Management dengan Kualitas

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Status Pemberian Kolostrum Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kecamatan Ciputat

5 14 122

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI WILAYAH Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Perkembangan Motorik Kasar Balita di Wilayah Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 0 10

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 2 14

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 3 15

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 3 15

Hubungan Diabetes Self Management (DSM) dan Persepsi Penyakit Terhadap kualitas hidup Pasien DM Tipe 2 di Paguyuban Diabetes Puskesmas II Denpasar Barat.

6 14 34

Hubungan Self Care dan Motivasi dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

0 9 8