33
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain korelatif dan menggunakan pendekatan cross sectional.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah cakupan Puskesmas Pisangan, yaitu di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu, Tangerang Selatan.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi yang dijadikan pengamatan dalam penelitian ini adalah sekumpulan pasien paskastroke yang tinggal di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu yang
berada di komunitas.
2.
Sampel Sampel yang diamati dalam penelitian ini adalah pasien pascastroke yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Pisangan, yang dipilih secara accidental, dengan kriteria inklusi sebagai berikut:
a. Penderita yang masih dapat berkomunikasi dengan baik
b. Penderita yang tidak mengalami gangguan kognitif berat
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga macam instrumen yaitu kuesioner SSQOL Stroke-Spesific Quality Of Life, kuesioner SSMQ Stroke Self-
Management Questionnaire, dan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyan tentang karakteristik responden. SSQOL memuat 12 domain dengan 72
pertanyaan dan 5 pilihan jawaban, SSMQ terdiri dari 4 domain dengan 25 pertanyan dan 6 pilihan jawaban. Sedangkan kuesioner karakteristik responden
memuat 9 pertanyaan.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan- pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuangdiganti karena dianggap
tidak relevan. Pengujiannya dilakukan secara statistic, yang dapat dilakukan secara manual atau dukungan komputer Umar, 2011.
Setelah dinyatakan valid oleh pembuat kuesioner, berdasarkan uji validitas yang dia lakukan di luar negeri, kedua kuesioner ini diuji
validitasnya kembali untuk memastikan bahwa kuesioner ini juga valid jika digunakan di Indonesia. Adapun responden yang diikutsertakan dalam uji
validitas dan reliabilitas ini sejumlah 20 orang, yaitu penderita stroke yang berada dalam wilayah cakupan Puskesmas Ciputat Timur. Hasil uji validitas
terhadap kuesioner SSMQ Stroke Self-Management Questinnaire dan SSQOL Stroke Spesific Quality of Life adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner SSMQ
No. R hitung
No. R hitung
No. R hitung
No. R hitung
1 0,326
8 0,769
15 0,366
22 0,572
2 0,379
9 0,452
16 0,608
23 0,015
3 0,710
10 0,361
17 0,483
24 0,081
4 0,828
11 0,737
18 0,784
25 0,230
5 0,574
12 0,121
19 0,404
26 0,633
6 0,377
13 0,489
20 0,637
27 0,372
7 0,348
14 0,121
21 0,384
28 0,301
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner SSQOL
No. R
hitung No.
R hitung
No. R
hitung No.
R hitung
No. R
hitung 1
0,753 17
0,466 33
0,753 49
0,275 65
0,382 2
0,623 18
0,368 34
0,567 50
0,235 66
0,741 3
0,678 19
0,437 35
0,666 51
0,294 67
0,478 4
0,731 20
0,610 36
0,666 52
0,593 68
0,676 5
0,557 21
0,705 37
0,376 53
0,581 69
0,714 6
0,519 22
0,382 38
0,478 54
0,533 70
0,290 7
0,534 23
0,396 39
0,655 55
0,591 71
0,728 8
0,202 24
0,188 40
0,512 56
0,633 72
0,453 9
0,477 25
0,308 41
0,610 57
0,787 73
0,652 10
0,037 26
0,041 42
0,675 58
0,751 74
0,537 11
0,419 27
0,479 43
0,742 59
0,720 75
0,778 12
0,324 28
0,323 44
0,609 60
0,787 76
0,845 13
0,696 29
0,470 45
0,145 61
0,447 77
0,766 14
0,499 30
0,836 46
0,138 62
0,552 78
0,714 15
0,225 31
0,761 47
0,390 63
0,552 16
0,407 32
0,760 48
0,561 64
0,715 Setelah dilakukan uji validitas ulang, ternyata ada beberapa pertanyaan
dari kedua kuesioner ini yang tidak valid. Dari SSMQ 15 poin tidak valid, sedangkan dari SSQOL 23 poin tidak valid. Kesimpulan ini mengacu pada
kriteria validitas instrument, yaitu nilai r hasil harus lebih besar dari r tabel
Santoso, 2006 . Sedangkan r tabel dari uji validitas ini adalah 0,444 pps.unud.ac.id. Maka usaha selanjutnya untuk memperbaiki kuesioner
adalah dengan melakukan content validity, yaitu menguji kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau
melalui expert judgement penilaian ahli Hendryadi, 2014. Hal ini dilakukan karena kuesioner asli berbahasa Inggris, sedangkan peneliti
menggunakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia, maka untuk memastikan bahwa redaksi kuesioner dalam Bahasa Indonesia sesuai
dengan maksud pembuat kuesioner yang berbahasa Inggris, kuesioner ini diperbaiki dengan metode content validity oleh ahlinya.
Content validity ini dilakukan oleh 3 orang ahli, yang menyimpulkan bahwa dari 15 poin yang tidak valid dari SSMQ, 12 poin diperbaiki dan 3
poin dihapus. Sedangkan 23 poin yang tidak valid dari SSQOL, 17 poin diperbaiki dan 6 poin dihapus.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sudah cukup akurat, stabil, dan konsisten jika
digunakan dalam pengukuran Bahri dan Zamzam, 2014. Sama seperti validitas instrument yang diuji kembali, reliabilitas instrumen juga diuji
kembali untuk memastikan reliabilitasnya jika digunakan di Indonesia. Adapun hasil uji reliabilitas pada kuesioner SSMQ dan SSQOL adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner SSMQ
No. Skor
Cronbach‟s Alpha
No. Skor
Cronbach‟s Alpha
No. Skor
Cronbach‟s Alpha
No. Skor
Cronbach‟s Alpha
1 0,773
8 0,749
15 0,770
22 0,758
2 0,769
9 0,814
16 0,754
23 0,791
3 0,747
10 0,771
17 0,765
24 0,793
4 0,740
11 0,747
18 0,743
25 0,775
5 0,758
12 0,776
19 0,768
26 0,753
6 0,774
13 0,764
20 0,754
27 0,808
7 0,772
14 0,777
21 0,769
28 0,773
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner SSQOL
No. Skor
Cronb ach‟s
Alpha No.
Skor Cronbac
h‟s Alpha
No. Skor
Cronbac h‟s
Alpha No.
Skor Cronbac
h‟s Alpha
No. Skor
Cronbac h‟s
Alpha 1
0,966 17
0,966 33
0,965 49
0,966 65
0,966 2
0,966 18
0,966 34
0,965 50
0,967 66
0,967 3
0,966 19
0,966 35
0,966 51
0,967 67
0,966 4
0,966 20
0,966 36
0,966 52
0,967 68
0,966 5
0,966 21
0,966 37
0,966 53
0,966 69
0,966 6
0,966 22
0,966 38
0,966 54
0,966 70
0,966 7
0,966 23
0,966 39
0,966 55
0,966 71
0,967 8
0,967 24
0,967 40
0,966 56
0,966 72
0,966 9
0,966 25
0,967 41
0,966 57
0,966 73
0,966 10
0,967 26
0,967 42
0,966 58
0,965 74
0,966 11
0,966 27
0,966 43
0,966 59
0,966 75
0,966 12
0,966 28
0,967 44
0,966 60
0,966 76
0,966 13
0,966 29
0,967 45
0,966 61
0,966 77
0,965 14
0,966 30
0,965 46
0,967 62
0,966 78
0,966 15
0,967 31
0,965 47
0,967 63
0,966 16
0,966 32
0,965 48
0,966 64
0,966
Menurut Gilford dan Spearman Brown dalam Bahri dan Zamzam 2014, alat ukur dianggap reliable jika skor
Cronbach’s alpha-nya lebih
dari 0,6, dan dianggap sangat reliable jika skornya melebihi 0,8. Sedangkan menurut Sugiyono 2007 dalam Bahri dan Zamzam 2014, alat ukur
dianggap reliable jika skornya melebihi 0,7. Skor reliabilitas dari keseluruhan item SSMQ adalah 0,7 dan SSQOL 0,9, maka semua item
SSMQ sudah cukup reliable untuk dijadikan alat ukur, sedangkan semua item SSQOL sudah sangat reliable.
F. Tahapan Pengambilan Data