Tahapan Pengambilan Data Teknik Analisis Data

dari 0,6, dan dianggap sangat reliable jika skornya melebihi 0,8. Sedangkan menurut Sugiyono 2007 dalam Bahri dan Zamzam 2014, alat ukur dianggap reliable jika skornya melebihi 0,7. Skor reliabilitas dari keseluruhan item SSMQ adalah 0,7 dan SSQOL 0,9, maka semua item SSMQ sudah cukup reliable untuk dijadikan alat ukur, sedangkan semua item SSQOL sudah sangat reliable.

F. Tahapan Pengambilan Data

1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengisi kuesioner. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Peneliti meminta izin kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan untuk melakukan penelitian. b. Peneliti menemui kader posbindu untuk mencari data pasien pascastroke. c. Peneliti meminta izin kepada Kepala Kelurahan dan Puskesmas untuk melakukan penelitian pada warga di kelurahan terkait. d. Peneliti menemui responden dan mengenalkan diri kepada responden. e. Peneliti memberi penjelasan singkat tentang maksud dan tujuan penelitian kepada responden penelitian. Bila responden setuju, maka responden diminta untuk mengisi lembar persetujuan penelitian. f. Setelah mendapat persetujuan dari responden, peneliti membacakan pertanyaan-pertanyan dan mengisikan jawaban pada kuesioner. g. Lembar kuesioner selanjutnya akan diolah dan dianalisa. 2. Metode Pengolahan Data Menurut Imron dan Munif 2009 ada 3 cara dalam pengolahan data, yaitu: a. Memeriksa Data Editing Langkah pertama dalam pengolahan data adalah pemeriksaan editing, yaitu memeriksa data hasil pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan, kartu, buku register, dan lain-lain. Kegiatan pemeriksaan ini meliputi perhitungan dan penjumlahan serta koreksi. b. Memberi kode Coding Setelah diperiksa, data perlu dikoding untuk memudahkan dalam pengolahan. Pengkodingan ini dilakukan dengan cara menyederhanakan data hasil penelitian agar lebih mudah diolah. c. Tabulasi Data Tabulating Tabulasi data yaitu kegiatan menyusun dan mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan penjumlahan, penyusunan, dan penyajian dalam bentuk tabel atau grafik.

G. Teknik Analisis Data

Imron dan Munif 2009 menyatakan bahwa analisis data dilakukan mulai dari yang sangat sederhana, kemudian melangkah menuju suatu analisis yang lebih sulit dan rumit. Macam-macam analisisnya yaitu : 1. Analisis Univariat Teknik ini dilakukan terhadap setiap variabel hasil dari penelitian. Hasil dari analisis ini berupa distribusi frekuensi, tendensi sentral, ukuran penyebaran maupun presentase dari setiap variabel, ataupun dengan melihat gambaran histogram dari variabel tersebut. Dengan menggunakan analisis univariat ini dapat diketahui apakah konsep yang kita ukur tersebut sudah siap untuk dianalisis serta dapat dilihat gambaran secara rinci, untuk kemudian disiapkan kembali ukuran dan bentuk konsep yang akan digunakan dalam analisis berikutnya Imron dan Munif, 2009. Analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis gambaran karakteristik responden, analisis gambaran self-management, dan analisis gambaran kualitas hidup. Analisis gambaran karakteristik responden mengunakan analisa deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dari masing-masing karakteristik. Sedangkan analisa gambaran self-management dan kualitas hidup, yang awalnya berupa data numeric, diubah sementara ke dalam skala nominal untuk mempermudah penggambaran dan selanjutnya dihitung pula distribusi frekuensi dari masing-masing kategori. 2. Analisis Bivariat Model analisis ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Hubungan tersebut yang terjadi mempunyai 3 kemungkinan, yaitu: a. Ada hubungan tetapi sifatnya simetris, tidak saling mempengaruhi b. Saling mempengaruhi antara dua variabel c. Sebuah variabel mempengaruhi variabel lain Imron dan Munif, 2009 dan Lapau, 2012 Uji bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji untuk menentukan hubungan self-management dengan kualitas hidup dan hubungan masing-masing domain self-management dengan kualitas hidup. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa data dari salah satu variabel yang didapat tidak terdistribusi secara normal, maka analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi spearman, yaitu uji yang digunakan untuk dua variabel numerik korelatif Dharma, 2011.

H. Etika Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Status Pemberian Kolostrum Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kecamatan Ciputat

5 14 122

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PASCA STROKE DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

0 7 16

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI WILAYAH Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Perkembangan Motorik Kasar Balita di Wilayah Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 3 13

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 0 10

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 2 14

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 3 15

KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG Kualitas Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 3 15

Hubungan Diabetes Self Management (DSM) dan Persepsi Penyakit Terhadap kualitas hidup Pasien DM Tipe 2 di Paguyuban Diabetes Puskesmas II Denpasar Barat.

6 14 34

Hubungan Self Care dan Motivasi dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

0 9 8