Model analisis ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Hubungan
tersebut yang terjadi mempunyai 3 kemungkinan, yaitu: a.
Ada hubungan tetapi sifatnya simetris, tidak saling mempengaruhi b.
Saling mempengaruhi antara dua variabel c.
Sebuah variabel mempengaruhi variabel lain Imron dan Munif, 2009 dan Lapau, 2012
Uji bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji untuk menentukan hubungan self-management dengan kualitas hidup dan hubungan
masing-masing domain self-management dengan kualitas hidup. Hasil uji normalitas menunjukan bahwa data dari salah satu variabel yang didapat tidak
terdistribusi secara normal, maka analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi spearman, yaitu uji yang digunakan untuk
dua variabel numerik korelatif Dharma, 2011.
H. Etika Penelitian
Menurut Nursalam 2008, secara umum prinsip etika dalam penelitianpengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip
manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan. Adapun etika yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu:
a. Hak untuk ikuttidak menjadi responden
Peneliti akan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden kepada calon responden sebelum dilakukan penelitian. Jika calon
responden setuju untuk menjadi responden, maka penelitian baru bisa dilakukan.
b. Informed consent
Peneliti akan menjelaskan tentang penelitian yang akan dilakukan, tujuan dan manfaatnya, kemudian tentang cara penelitiannya. Peneliti harus
memastikan responden memahami tentang penelitian baru penelitian dapat dilaksanakan.
c. Hak untuk dijaga kerahasiaannya.
Peneliti tidak akan mencantumkan nama asli pada lembar kuesioner untuk menjaga kerahasiaan identitas responden.
43
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Analisis Karakteristik Responden Penelitian Pasien Pascastroke di Wilayah
Kerja Puskesmas Ciputat
1. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin digambarkan pada tabel berikut.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi
Presentase
Laki-laki 17
56,7 Perempuan
13 43,3
Total 30
100
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden penderita stroke adalah laki-laki, yaitu sebesar 56,7, sedangkan responden
perempuan tidak berbeda jauh jumlahnya, yaitu sebesar 53,3. 2.
Usia Karakteristik responden berdasarkan usia ini dikategorikan menjadi 60 tahun
dan 60 tahun.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Responden
Usia Frekuensi
Presentase
60 tahun 14
46,7 60 tahun
16 53,3
Total 30
100
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden paling banyak berumur 60 tahun ke atas, yaitu sebanyak 53,3, sedangkan responden yang berumur
dibawah 60 tahun tidak jauh berbeda jumlahnya, yaitu sebesar 46,7. 3.
Tingkat Pendidikan Pendidikan terakhir yang dimiliki oleh sebagian besar responden adalah SD,
yaitu sejumlah 12 orang. Selebihnya digambarkan dalam tabel berikut.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan Frekuensi
Presentase Tidak sekolah
7 23,33
SD 12
40 SMP
SMA 10
33,33 Perguruan Tinggi
1 3,33
Total 30
100
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar responden merupakan lulusan SD, yaitu sebesar 40, selanjutnya yang terbanyak kedua
adalah lulusan SMA, dengan nilai 33,33. Responden yang tidak bersekolah sebesar 23,33, sedangkan lulusan Perguruan Tinggi hanya satu orang yang
berarti sebesar 3,33 dari total responden. Tidak ada responden yang pendidikan terakhirnya adalah SMP.
4. Status Pekerjaan
Status pekerjaan responden dibagi menjadi bekerja dan tidak bekerja, penjabarannya ada dalam tabel berikut.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Responden
Status Pekerjaan Frekuensi
Presentase
Bekerja 2
6,7 Tidak Bekerja
28 93,3
Total 30
100
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hampir semua responden tidak bekerja, yang mempunyai presentase sebesar 93,3, sedangkan responden
yang bekerja hanya dua orang, yang jika dipresentasikan mempunyai nilai sebesar 6,7.
5. Jenis Stroke
Sebagian besar penderita stroke yang menjadi responden penelitian menderita stroke jenis iskemik, yaitu sebanyak 27 orang, sedangkan 3 lainnya
menderita stroke jenis hemoragic.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Jenis Stroke Responden
Jenis Stroke Frekuensi
Presentase
Hemoragic 3
10 Iskemik
27 90
Total 30
100
6. Jumlah Serangan
Jumlah serangan stroke yang dialami responden dibagi menjadi sekali, dua kali, dan lebih dari dua kali. Penjabaran frekuensi dan presentasenya ada
dalam tabel berikut.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jumlah Serangan Stroke Responden
Jumlah Serangan Frekuensi
Presentase
Sekali 19
63,33 Dua kali
4 13,33
Lebih dari dua kali 7
23,33
Total 30
100
Tabel tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar responden mengalami serangan stroke hanya sekali, yaitu sebesar 19 orang atau 63,33
dari keseluruhan responden. Responden yang mengalami serangan dua kali sebanyak 13,33, sedangkan yang mengalami serangan lebih dari dua kali
sebanyak 23,33 dari total responden. 7.
Fungsi Ekstremitas Atas Sebagian besar responden mengalami kelumpuhan pada tangan, baik
tangan kanan atau kiri, sedangkan sebagian lainnya mengalami gangguan saja, seperti kesemutan dan kaku. Sebagian kecil lagi dari responden tidak
mengalami gangguan pada tangan.
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Fungsi Ekstremitas Atas Responden
Fungsi Ekstremitas Atas
Frekuensi Presentase
Ada kelumpuhan kanan 7
23,3 Ada kelumpuhan kiri
9 30
Hanya gangguan 6
20 Tanpa gangguan
8 26,7
Total 30
100
Dari tabel tersebut terlihat jelas bahwa responden yang mengalami kelumpuhan pada tangan lebih banyak daripada yang hanya mengalami
gangguan dan tanpa gangguan, yaitu sebesar 53,3 jika ditotal antara kelumpuhan kanan dan kiri. Sedangkan responden yang hanya mengalami
gangguan pada tangan dan tanpa gangguan secara berurutan presentasenya adalah 20 dan 26,7.
8. Ada Tidaknya Penyakit Penyerta
Responden penelitian ada yang mempunyai penyakit penyerta stroke, ada juga yang tidak. Penyakit penyerta yang dialami oleh responden antara
lain adalah diabetes, penyakit jantung, rheumatic, dan lain sebagainya. Selengkapnya dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ada Tidaknya Penyakit Penyerta
Status penyakit penyerta
Frekuensi Presentase
Tidak ada 13
43,3 Ada
1. Hipertensi
2. Diabetes
3. Penyakit jantung
4. Rheumatic
5. Vertigo
6. Batu ginjal
7. Pengapuran sendi
8. Paru-paru
9. Ambeien
10. Lambung
17 14
6 3
4 3
2 1
1 1
1 56,7
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai penyakit penyerta lebih banyak daripada responden yang tidak mempunyai
penyakit penyerta, dengan perbandingan 53,7 : 46,3. Adapun penyakit penyerta yang diderita bermacam-macam sesuai tabel di atas. Sebagian
responden hanya mempunyai satu penyakit penyerta, namun beberapa responden lainnya mempunyai penyakit penyerta lebih dari satu,
B. Analisis Univariat Gambaran Self-Management Pasien Pascastroke