Untuk mengetahui domain mana yang skor rata-ratanya buruk dan domain mana yang skor rata-ratanya baik, maka penulis menyajikan tabel kedua untuk
menggambarkan kualitas hidup responden ini.
Tabel 5.12 Analisis Skor Rata-Rata Domain Kualitas Hidup
Domain Rata-Rata Skor
Skor Minimal Skor Maksimal
Energy 2,6
1 5
Peran Keluarga 2,4
1 5
Bahasa 4,2
1 5
Mobilitas 2,7
1 5
Mood 3,7
1 5
Kepribadian 3,2
1 5
Perawatan Diri 3,5
1 5
Peran dalam Masyarakat
2,6 1
5 Kognitif
3,8 1
5 Fungsi Ekstremitas
Atas 3,2
1 5
Penglihatan 4,3
1 5
Pekerjaan 2,3
1 5
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata kualitas hidup responden lebih baik dalam hal bahasa dan penglihatan, selanjutnya yang cukup baik adalah
mood, kepribadian, perawatan diri, fungsi ekstremitas atas, dan kognitif. Sedangkan yang kurang baik adalah dalam hal pekerjaan, energy, peran dalam
keluarga, mobilitas, dan peran dalam masyarakat.
D. Analisis Bivariat Hubungan Self-Management dengan Kualitas Hidup
Pasien Pascastroke
Sebelum dilakukan analisis bivariat terhadap variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas data untuk menentukan jenis uji
yang akan digunakan selanjutnya. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data.
Tabel 5.13 Uji Normalitas Data Variabel
Jenis Variabel Skor Kolmogorov-
Smirnov
a
Distribusi Data
Self-Management 0,141
Normal Kualitas Hidup
0,001 Tidak Normal
Data dikatakan terdistribusi normal jika skor KS 0,005. Dari sini dapat dilihat bahwa salah satu variabel tidak terdistribusi normal, maka uji bivariat yang
akan digunakan selanjutnya adalah uji nonparametric. Jenis uji nonparametric yang digunakan adalah uji Spearman, karena kedua variabel berjenis data numeric
dan tidak terdistribusi normal Dahlan, 2009. Berikut ini adalah hasil uji bivariat
dengan uji spearman‟s rho.
Tabel 5.14 Analisis Hubungan
Self-Management dengan Kualitas Hidup Variabel
Jumlah n
Koefisien Korelasi
Signifikansi 2- tailed
Hubungan Self- Management dengan
Kualitas Hidup 30
0,676 0,000
Tabel tersebut menunjukkan bahwa hasil analisa bivariat terhadap kedua variabel penelitian mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,676 dan signifikansi
sebesar 0,000, yang berarti ada hubungan kuat antara self-management dengan kualitas hidup pasien pascastroke.
E. Analisis Bivariat Hubungan Masing-Masing Domain Self-Management
dengan Kualitas Hidup Pasien Pascastroke Tabel 5.15
Analisis Hubungan Masing-Masing Domain Self-Management dengan
Kualitas Hidup Variabel
Jumlah n
Koefisien Korelasi
Signifikansi 2-tailed
Hubungan Domain Kapasitas dengan
Kualitas Hidup 30
0,622 0,000
Hubungan Domain Strategi dengan
Kualitas Hidup 30
0,636 0,000
Hubungan Domain Kepercayaan Diri
dengan Kualitas Hidup
30 0,559
0,001 Hubungan Domain
Bimbingan Nakes dengan Kualitas
Hidup 30
0,154 0,416
Tabel 20 menunjukkan nilai hubungan antara domain kapasitas pada pengukuran self-management dengan kualitas hidup pasien pascastroke. Hasilnya
menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,622 dan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti ada hubungan kuat antara domain kapasitas dengan kualitas hidup.
Tabel tersebut juga menunjukkan hubungan yang sama kuatnya antara domain strategi dan kapasitas dengan kualitas hidup, dengan koefisien korelasi sebesar
0,636 dan signifikansi sebesar 0,000. Tabel di atas juga menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara domain
kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan kualitas hidup pasien pascastroke, dengan nilai signifikansi sedikit lebih kecil daripada domain kapasitas dan
strategi, yaitu sebesar 0,001 dan koefisien korelasi sebesar 0,559. Berbeda dengan ketiga domain sebelumnya, domain bimbingan tenaga kesehatan tidak
berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisa signifikansi yang sangat kecil, yaitu 0,416 dan koefisien korelasi
0,154.
55
BAB VI PEMBAHASAN
A. Gambaran Karakteristik Pasien Pascastroke di Wilayah Puskesmas