31
BAB III ANALISIS PROSES PEMBENTUKAN KATA PADA RAGAM
BAHASA HORMAT SONKEIGO DAN KENJOUGO
DALAM KOMIK KAMISAMA HAJIMEMASHITA
3.1. Proses Pembentukan Kata Ragam Bahasa Hormat Sonkeigo
3.1.1. Haseigo 3.1.1.1 Dengan formula morfem isi + setsubiji
Data 1
目覚 O mezame marimashitaka
„kamisama hajimemashita‟, jilid 1. 2008:109 Ragam bahasa hormat sonkeigo di atas adalah
目覚
‟omezameni narimashitaka‟ yang terbentuk dari pola pembentukan bahasa
hormat sonkeigo dengan pola O + verba renyoukei + ni naru, yang mengalami perubahan ke dalam bentuk lampau menjadi ni narimashita. Kata atau verba yang
digunakan dalam ragam hormat sonkeigo di atas adalah mezameru sadarbangun. Kata mezame adalah bentuk renyoukei dari verba mezameru sadarbangun atau
dengan kata lain adalah bagian gokan dari verba mezameru. Proses morfologi atau prose pembentukan kata dari verba mezameru adalah melalui pola haseigo dengan
formula morfem isi + setsubiji . Verba mezameru bangun terdiri dari bagian gokan {mezame} dan gobi
{ru}. Bagian gokan sudah menunjukkan arti “bangun” yang merupakan morfem
Universitas Sumatera Utara
32
isi, sedangkan bagian gobi menunjukkan kala akan, yang merupakan morfem fungsi. Sutedi 2003 menuliskan bahwa dalam bahasa Jepang, partikel joshi,
kopula jodoushi, dan unsur pembentuk kala jisei keitaiso merupakan morfem yang termasuk ke dalam kousoku keitaiso morfem terikat dan juga termasuk ke
dalam kinou keitaiso morfem fungsi. Machida dan Momiyama dalam Sutedi 2003 menggolongkannya sebagai bagian dari setsuji imbuhan.
Perlu diingat bahwa kata mezame di atas, jika tidak bergabung dengan pola ragam bahasa hormat o + verba renyukei + ni naru, adalah merupakan nomina
yang berarti “kesadaran”. Akan tetapi, karena kata mezame di atas terletak dalam pola ragam bahasa hormat o + verba renyoukei+ ni naru, maka kata mezame di
atas bukan sebuah nomina yang berarti ”kesadaran” melainkan merupakan verba bentuk renyoukei
yang berarti “sadarbangun”. Dengan alasan tersebut maka dalam menganalisis pola morfologisnya, penulis tidak menganalisis nomina
mezame, melainkan menganalisis verba mezameru.
Data 2
皇女様 土地神
会 来
Himemikosama ha tochikami ni aini koraretanda
„kamisama hajimemashita‟, jilid 1. 2008:126 Ragam bahasa hormat sonkeigo di atas adalah 来
„koraretanda‟ yang terbentuk dari pola pembentukan ragam hormat sonkeigo
dengan cara menggunakan kata kerja bantujodoushi rareru. Kata atau verba yang digunakan dalam ragam hormat sonkeigo di atas adalah kuru yang berubah
Universitas Sumatera Utara
33
ke bentuk ragam bahasa hormat sonkeigo menjadi korareru disertai unsur pembentuk kala lampau menjadi koraretanda. Proses pembentukan kata kuru
adalah melalui pola haseigo dengan formula morfem isi + setsubiji. Kata kuru terbentuk dari penggabungan morfem isi {ku} sebagai gokan dan morfem {ru}
sebagai gobi penunjuk kala akan yang termasuk ke dalam morfem terikat dan juga termasuk ke dalam morfem fungsi, dan digolongkan sebagai bagian dari setsuji
Sutedi 2003. Kata koraretanda adalah kata kuru yang berubah ke bentuk hormat sonkeigo
dengan cara menggunakan kata kerja bantu jodoushi rareru, dengan kala lampau
disertai penanda ragam santai n dan ditutup dengan kopula da. Morfem yang ada pada kata koraretanda adalah morfem {ko} sebagai morfem isi, dan {rare}, {ta},
{n}, {da} yang masing-masing sebagai morfem terikat dan juga termasuk ke
dalam morfem fungsi yang digolongkan sebagai setsuji. Data 3
ミカ 様
帰
Mikagesama …okaeri nasaimase
„kamisama hajimemashita‟, jilid 1. 2008:17 Ragam bahasa hormat sonkeigo di atas adalah
帰
え
„okaeri nasaimase‟ yang terbentuk dari pola pembentukan bahasa hormat
sonkeigo dengan pola verba hormat khusus. Mase adalah bentuk meireikei perintah dari masu. Mase diatas adalah jodoushi yang merupakan bentuk perintah
meireikei dari masu yang diletakkan setelah kata nasai. Kata nasai merupakan meireikei dari verba nasaru . Nasaru adalah bentuk sonkeigo dari suru dan nasu.
Universitas Sumatera Utara
34
Penambahan mase setelah nasai akan menambah sopan bentuk perintah meireikei tersebut.
Kata yang digunakan dalam ragam bahasa hormat di atas adalah kaeri. Kaeri adalah bentuk renyoukei dari verba kaeru. Proses pembentukan kata kaeru
adalah melalui pola haseigo dengan formula morfem isi + setsubiji. Kata kaeru terbentuk dari penggabungan morfem isi {kae} sebagai gokan dan morfem {ru}
sebagai gobi penunjuk kala akan, yang termasuk ke dalam morfem terikat dan juga termasuk ke dalam morfem fungsi, dan digolongkan sebagai bagian dari
setsuji Sutedi 2003. Sama dengan kata kaeru, kata kaeri dalam pola ragam hormat di atas juga terdiri dari penggabungan morfem isi {kae} sebagai gokan dan
morfem {ri} sebagai gobi yang berasal dari perubahan bentuk renyoukei dari verba kaeru, termasuk ke dalam morfem terikat dan juga termasuk ke dalam
morfem fungsi.
Data 4
菜々美様 機嫌
直
Nanamisama soroso go kigen wo naoshite kudasaimase „kamisama hajimemashita‟, jilid 1. 2008:125
Ragam bahasa hormat sonkeigo di atas adalah 直
„naoshite kudasaimase
‟ yang terbentuk dari pola pembentukan bahasa hormat sonkeigo
dengan pola gabungan verba bentuk te dengan verba kudasaru, yang pada pola di atas kata kudasaru berubah menjadi kudasaimase.Mase adalah bentuk meireikei
perintah sopan dari masu. Mase diatas adalah jodoushi yang merupakan bentuk perintah meireikei dari masu yang diletakkan setelah kata kudasai. Kata kudasai
Universitas Sumatera Utara
35
merupakan meireikei dari verba kudasaru. Penambahan mase setelah kudasai akan menambah sopan bentuk perintah meireikei tersebut.
Kata yang digunakan dalam ragam bahasa hormat di atas adalah naosu yang dalam ragam di atas berubah menjadi naoshite. Kata naoshite adalah bentuk
te dari verba naosu. Proses pembentukan kata naosu adalah melalui pola haseigo dengan
formula morfem isi + setsubiji. Kata naosu terbentuk dari penggabungan morfem isi {nao} sebagai gokan dan morfem {su} sebagai gobi penunjuk kala akan, yang
termasuk ke dalam morfem terikat dan juga termasuk ke dalam morfem fungsi, dan digolongkan sebagai bagian dari setsuji Sutedi 2003. Kata naoshite dalam
pola ragam hormat di atas juga terdiri dari penggabungan morfem isi {nao} sebagai gokan dan morfem {shi} , {te} yang masing-masing termasuk ke dalam
morfem terikat dan juga termasuk ke dalam morfem fungsi.
3.1.2 Fukugougo 3.1.2.1. Dengan Gabungan beberapa morfem