mengefektifkan pembelajaran mencakup tiga tahap, yaitu: persiapan atau perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian evaluasi.
2.4.5 Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah sesuatu yang penting sebelum melakukan sesuatu yang lain. Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan pendidik dalam
merencanakan pembelajaran. Hamzah B. Uno 2008: 2 mengemukakan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat
berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Secara implisit, dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil
pembelajaran yang
diinginkan. Kegiatan
pemilihan, penetapan,
dan pengembangan metode merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Menurut Kaufman Attubani
, 2008 perencanaan mengandung elemen-elemen sebagai berikut, pertama mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
Kedua, menentukan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat prioritas. Ketiga, memperinci spesifikasi hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
Keempat, mengidentifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap alternatif. Kelima, mengidentifikasi strategi alternatif yang memungkinkan, termasuk di
dalamnya peralatan untuk melengkapi tiap persyaratan untuk mencapai kebutuhan, untung rugi berbagai latar dan strategi yang digunakan.
Perencanaan pembelajaran perlu dipersiapkan, hal ini dilakukan karena
perencanaan merupakan tahapan penting yang harus dilakukan guru sebelum
mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Suatu kegiatan pembelajaran akan berantakan dan tidak terarah jika tidak ada perencaan yang matang. Perencanaan yang matang
dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, perencanaan pembelajaran akan memberikan kejelasan
arah bagi setiap kegiatan pembelajaran, sehingga setiap kegiatan pembelajaran dapat diusahakan dan dilaksanakan efektif dan seefisien mungkin.
Uraian tersebut memperjelas bahwa perencanaan berkaitan dengan pemilihan dan
penentuan kebijakan tertentu. Harjanto memberi komentar terhadap pendapat Kaufman
Attubani , 2008 bahwa perencanaan merupakan proses untuk
menentukan kemana harus melangkah dan mengidentifikasi berbagai persyaratan yang dibutuhkan dengan cara efektif dan efesien.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
2.4.6 Pelaksanaan Pembelajaran