2.4.3 Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa siswa aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri. Otak manusia siswa
diangggap sebagai mediator yang menerima masukan dari dunia luar dan menentukan apa yang akan dipelajari.
Prinsip-prinsip teori kontruktivisme menurut Drive dalam Suparno 1997:49 adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personil maupun
sosial. 2.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali hanya dengan keaktifan siswa sendiri untuk menalar.
3. Secara aktif melakukan konstruksi terus-menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan menuju konsep yang lebih rinci,lengkap sesuai dengan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses
konstruksi siswa berjalan mulus.
2.4.4 Skenario Pembelajaran
Peristiwa pembelajaran
yaitu penahapan
dalam melaksanakan
proses pembelajaran termasuk usaha yang perlu dilakukan dalam tiap tahap agar proses
itu berhasil Yusufhadi Miarso, 2005: 533. Pembelajaran sebagai proses dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru
dalam rangka membuat siswa belajar.
Seorang guru dituntut memenuhi standar kompetensi, yang merupakan suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seseorang pendidik agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang
pendidikan. Salah satu kompenen kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan kependidikan yaitu kinerja dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi dari proses pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam bentuk indikator sebagai berikut.
1. Menyusun rencana pembelajaran, indikatornya: mendeskripsikan tujuan
pembelajaran; menentukan materi sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan; mengorganisasikan materi berdasarkan urutan dan kelompok;
mengalokasikan waktu; menentukan metode pembelajaran yang sesuai; merancang prosedur pembelajaran; menentukan media pembelajaranperalatan
praktikum dan bahan yang akan digunakan; menentukan sumber belajar yang sesuai berupa buku, modul, program komputer dan sejenisnya;
menentukan teknik penilaian yang sesuai. 2.
Melaksanakan pembelajaran, indikatornya: membuka pelajaran dengan metode yang sesuai; menyajikan materi pelajaran yang sistematis; menerapkan
metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan; mengatur kegiatan siswa di kelas; menggunakan media pembelajaranperalatan praktikum dan
bahan yang telah ditentukan; menggunakan sumber belajar yang sesuai berupa buku, modul, program komputer dan sejenisnya; memotivasi siswa
dengan berbagai cara yang positif; melakukan interaksi dengan siswa
menggunakan bahasa yang komunikatif; memberikan pertanyaan dan umpan balik, untuk mengetahui dan memperkuat penerimaan siswa dalam proses
pembelajaran; menyimpulkan pembelajaran; menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
3. Menilai prestasi belajar peserta didik, indikatornya: menyusun soalperangkat
penilaian sesuai dengan indikatorkriteria unjuk kerja yang telah ditentukan; melaksanakan penilaian; memeriksa jawabanmemberikan skor tes hasil
belajar berdasarkan indikatorkriteria unjuk kerja yang telah ditentukan; menilai hasil belajar berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan;
mengolah hasil penilaian; menganalisis hasil penilaian berdasarkan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas; menyimpulkan hasil
penilaian secara jelas dan logis misalnya: interpretasi kecenderungan hasil penilaian, tingkat pencapaian siswa, dll; menyusun laporan hasil penilaian;
memperbaiki soalperangkat penilaian. 4.
Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, indikatornya: mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian;
menyusun program tindak lanjut hasil penilaian; melaksanakan tindak lanjut; mengevaluasi hasil tindak lanjut hasil penilaian; menganalisis hasil evaluasi
program tindak lanjut hasil penilaian. Manajemen pembelajaran adalah serangkaian tindakan dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sutikno
2008: 61 berpendapat bahwa upaya yang dapat dilakukan seorang guru dalam
mengefektifkan pembelajaran mencakup tiga tahap, yaitu: persiapan atau perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian evaluasi.
2.4.5 Perencanaan Pembelajaran