mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran. Perencanaan dianggap penting karena akan menjadi penentu dan sekaligus memberi arah terhadap tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Suatu kegiatan pembelajaran akan berantakan dan tidak terarah jika tidak ada perencaan yang matang. Perencanaan yang matang
dan disusun dengan baik akan memberi pengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, perencanaan pembelajaran akan memberikan kejelasan
arah bagi setiap kegiatan pembelajaran, sehingga setiap kegiatan pembelajaran dapat diusahakan dan dilaksanakan efektif dan seefisien mungkin.
Uraian tersebut memperjelas bahwa perencanaan berkaitan dengan pemilihan dan
penentuan kebijakan tertentu. Harjanto memberi komentar terhadap pendapat Kaufman
Attubani , 2008 bahwa perencanaan merupakan proses untuk
menentukan kemana harus melangkah dan mengidentifikasi berbagai persyaratan yang dibutuhkan dengan cara efektif dan efesien.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
2.4.6 Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran, disebut juga kegiatan pembelajaran atau instruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara
positif tertentu dalam kondisi tertentu Yusufhadi Miarso, 2005: 528. Pengertian lain menyebutkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Undang-undang sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 1. Hamalik, Oemar 2008: 57
menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan
kependidikan yaitu kinerja dalam melaksanakan pembelajaran. Seperti yang telah dikemukakan di atas, dalam melaksanakan pembelajaran, indikatornya antara lain:
membuka pelajaran dengan metode yang sesuai; menyajikan materi pelajaran yang sistematis; menerapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah
ditentukan; mengatur kegiatan siswa di kelas; menggunakan media pembelajaranperalatan praktikum dan bahan yang telah ditentukan;
menggunakan sumber belajar yang sesuai berupa buku, modul, program komputer dan sejenisnya; memotivasi siswa dengan berbagai cara yang positif;
melakukan interaksi dengan siswa menggunakan bahasa yang komunikatif; memberikan pertanyaan dan umpan balik, untuk mengetahui dan memperkuat
penerimaan siswa dalam proses pembelajaran; menyimpulkan pembelajaran; menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Aspek-aspek pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Hamalik, Oemar 2008: 176
yaitu tahap permulaan pembelajaran, tahap inti pembelajaran, tahap akhir pembelajaran, dan tahap tindak lanjut.
2.4.6.1 Tahap Permulaan Pembelajaran
Tahap permulaan merupakan kegiatan awal dari kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa agar secara mental siap mempelajari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru. Seorang guru yang baik tidak tiba-tiba mengajak siswa untuk membahas materi saat itu, tetapi mengajak siswa terlebih
dahulu berpikir tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu, guru juga sebaiknya memberikan motivasi sebelum siswa
mempelajari materi pelajaran yang baru. Suparman, M. Atwi 2005: 168 menjelaskan empat komponen utama strategi
instruksionalpembelajaran yaitu urutan kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu. Urutan kegiatan instruksional terdiri atas komponen pendahuluan,
penyajian, dan penutup. Pada urutan kegiatan instruksional yang pertama yaitu pendahuluanpermulaan terdiri atas 3 langkah: 1 penjelasan singkat tentang isi
pembelajaran, 2 penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa, dan 3 penjelasan tentang urutan instruksional.
Tahap permulaan pembelajaran meliputi aspek-aspek sebagai berikut: metode
yang digunakan ketepatan, sistematika, penyampaian materi pembelajaran, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan penggunaan unsur penunjang Hamalik,
Oemar, 2008: 176.
2.4.6.2 Tahap Inti Pembelajaran
Tahap inti pembelajaran dituliskan M. Atwi Suparman 2005: 168 sebagai komponen penyajian. Komponen penyajian terdiri atas tiga langkah: 1 uraian;
2 contoh; dan 3 latihan. Tahap inti pembelajaran tidak jauh berbeda dengan tahap permulaan pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik 2008: 176, tahap inti
pembelajaran meliputi aspek-aspek: metode yang digunakan ketepatan, sistematika, materi yang disajikan, kegiatan siswa, kegiatan guru, dan
penggunaan unsur penunjang. Siswa peserta didik adalah suatu organisme yang hidup. Dalam diri masing-
masing siswa tersebut terdapat ‘prinsip aktif’ yakni keinginan berbuat dan bekerja sendiri. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada
pendayagunaan asas keaktifan aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan pembelajaran yang telah disusun, guru dapat membimbing siswa melalui kegiatan yang terencana dan berusaha memahami siswa, teori
pendidikan, dan pendidikan yang efektif Sutikno, 2007: 59.
2.4.6.3 Tahap Akhir Pembelajaran
Tahap akhir pembelajaran dilakukan untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain
sebagai berikut. 1 Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau kepada beberapa siswa, mengenai semua pokok materi yang telah dibahas pada tahapan inti
pembelajaran. Berhasil tidaknya tahapan inti pembelajaran, dapt dilihat dari
dapattidaknya siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Salah satu patokan yang dapat digunakan adalah apabila kira-kira 70 dari jumlah siswa di
kelas tersebut dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, maka inti pembelajaran dikatakan berhasil; 2 Apabila pertanyaan yang diajukan belum
dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa; 3 untuk memperkaya pengetahuan siswa,
materi yang dibahas, guru dapat memberikan tugaspekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas; 4 Akhiri
pelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Informasi ini perlu agar siswa dapat mempelajari bahan
tersebut dari sumber-sumber yang dimilikinya Syaiful Sagala, 2007: 229. Tahap akhir pembelajaran yang disebut oleh M. Atwi Suparman 2005: 168
sebagai komponen penutup, terdiri atas dua langkah, yaitu: 1 tes formatif dan umpan balik dan 2 tindak lanjut.
2.4.7 Strategi pembelajaran