2 Learning
by doing, yaitu belajar mengajarkan, teori Dewey ini berdasarkan pada asumsi bahwa para peserta didik dapat memperoleh
pengalaman lebih banyak dengan cara keterlibatan aktif dibandingkan hanya memperhatikan secara materi atau konsep Hamalik, 2008:212
3 Role Playing, bermain peran. Metode ini mengajak peserta didik untuk
ikut ambil bagian, menjadi dirinya sendiri atau orang lain berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Metode ini akan memunculkan mini
drama, sehingga akan banyak peserta didik secara aktif terlibat dalam pembelajaran.
2.5 Teori Organisasi Belajar
Konsep pembelajaran dalam organisasi muncul dalam konteks perubahan lingkungan dan daya saing, dimana suatu organisasi membutuhkan kompetensi
dan kepemimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang belajar berfokus terhadap keberlangsungan sebagai bagian realitas normal serta
aktifitas proaktif Herpratiwi,2009:68
2.5.1 Perumusan Visi
Langkah awal dalam merancang strategi sebuah organisasi adalah penetapan visi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan future yang realistik dan ingin
diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Akdon, 2006: 94 Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi antara lain:
1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang
ingin diwujudkan.
2. Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
5. Gambaran yang realistik dan kredibel
6. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya, memiliki time frame.
2.5.2 Perumusan Misi
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi harus:
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan 2.
Secara ekplisit mengandung apa yang haurs dilakukan untuk mencapainya 3.
Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai visi.
2.5.3 Organisasi belajar
Peter Senge yang dikutif oleh Herpratiwi 2009:68 mengemukakan, organisasi belajar merupakan pedoman disiplin untuk mengembangkan potensi individu agar
berkembang secara terus menerus untuk mewujudkan masa depan. Komponen disiplin menurut Peter Senge tersebut yang dikenal dengan The Fifth Dicipline
sebagai berikut:
1 Berpikir sistem system thinking. Setiap perilaku manusia merupakan
sistem. Ini merupakan jembatan untuk mlihat bagaimana memandang sebuah organisasi secara utuh untuk mencapai tujuan organisasi.
2 Penguasaan pribadi personal mastery. Penguasaan pribadi merupakan
suatu disiplin
yang menunjukkan
kemampuan untuk
senantiasa mengklarifikasikan dan mendalami visi pribadi, memfokuskan energi,
mengembangkan kesabaran serta memandang realitas secara objektif. 3
Pola mental mental models. Pola mental dapat bermakna bagaimana organisasi memandang dunia dan bertindak atas dasar asumsi atau
generalisasi dari apa yang dilihatnya. 4
Visi bersama shared vision. Merupakan wahana untuk membangun komitmen bersama dalam rangka mengembangkan image diri tentang masa
depan yang akan diciptakan. 5
Belajar beregu team learning. Merupakan unsur penting, karena dalam organisasi bukan perorangan melainkan unit belajar utama untuk saling
memahami pola interaksi antar masing-masing anggota organisasi. Organisasi belajar juga merupakan adalah organisasi yang secara terus-menerus
untuk mengembangkan,
menghasilkan, mempertinggi
kapasitas untuk
menciptakan masa depan sehingga organisasi tetap survive dan adaptif Senge, 1996:8. Selain itu, Marquart menyebutkan bahwa organisasi belajar memiliki
cirri-ciri antara lain dapat mentranformasikan diri dengan mengumpulkan, mengelola dan menggunakan pengetahuan untuk keberhasilan usaha; dapat
memberdayakan orang-orang, baik di dalam maupun di luar organisasi; dapat menggunakan teknologi untuk mengoptimalkan belajar da produktivitasnya.
2.6 Hasil Penelitian yang Relevan