Variabel Terikat Depent Variable Variabel Bebas

digunakan oleh penulis, diharapkan hasil penelitian memuaskan dan dapat digunakan oleh instansi lain dan dijadikan sebuah wacana intelektual.

3.3. Batasan Operasional

Seperti yang sudah dipaparkan oleh penulis sebelumnya, bahwa sulitnya untuk menjumpai seorang narasumber, sehingga melakukan beberapa improvisasi yang berdampak pada penentuan batasan operasional. Batasan operasional dari penelitian ini adalah 1. Perusahaan dengan sistem franchise adalah perusahaan Simply Fresh. 2. Narasumber adalah orang bagian dalam perusahaan yang menjadi sumber informasi mengenai sistem franchise, baik owner pemilik atau yang sudah ditugaskan untuk menjadi informan. 3. Penelitian pengaruh konflik pada usaha yang menggunakan sistem franchise adalah bagaimana pengaruh konflik pada hubungan kerjasama, dengan melihat keberhasilan usaha itu sendiri

3.4. Definisi Operasional

Menurut Umar, 2002 definisi operasional adalah penentuan suatu konstruk hal – hal yang sulit diukur sehingga ia menjadi variabel – variabel yang dapat diukur.

3.4.1. Variabel Terikat Depent Variable

Sebagai variabel terikat pada penelitian ini adalah konflik yang terjadi. Konflik yang terjadi pada sebuah badan usaha atau perusahaan yang menggunakan sistem franchise waralaba mengenai pengaruhnya terhadap hubungan kerjasama antara pemilik dan para investor. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Variabel Bebas

Sebagai variabel bebas pada penelitian ini adalah yang faktor yang menjadi penyulut konflik

3.4.2.1. Menyangkut komunikasi

Komunikasi adalah persepsi penulis mengenai komunikasi yang terjadi dalam sebuah hubungan kerjasama usaha yang menggunakan sistem waralaba, buruk. Ketika suatau komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka akan menimbulkan konflik atau masalah baru.

3.4.2.2. Menyangkut Sumber Daya

Sumber daya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, tenaga ahli yang menempati posisi kerja. Jika tenaga ahli yang dimiliki oleh suatu perusahaan tidak memiliki porsi yang dibutuhkan, dalam arti lain adalah tidak menguasai pekerjaan dikarenakan tidak memiliki ilmu yang dibutuhkan maka proses dan tujuan perusahaan tidak berjalan dengan baik yang akan menyulut konflik.

3.4.2.3. Menyangkut Relasi

Kesepakatan dengan pihak lain dalam proses mencapai tujuan perusahaan sangat penting untuk diperhatikan. Relasi pada penelitian ini adalah pihak diluar perusahaan yang membuat sebuah kesepakatan usaha, baik yang bergabung menjadi bagian perusahaan Franchisee maupun bergabung untuk menyokong kinerja perusahaan tanpa menjadi bagian perusahaan. Universitas Sumatera Utara

3.4.2.4. Menyangkut Kepentingan Kebutuhan

Dalam suatu perusahaan, pastinya memiliki sebuah kepentingan kebutuhan. Semua yang berhubungan dengan salah satu perusahaan pasti memiliki kepentingan dan kebutuhan tersendiri, baik itu karyawan anggota, pemilik perusahaan, investor bahkan pelanggan. Dalam pemenuhan faktor ini perusahaan dituntut untuk memenuhi, selagi masih dalam interaksi dengan perusahaan. Jika dalam pemenuhannya tidak sesuai dengan kesepakatan dan penawaran yang telah ditentukan maka akan menyulut konflik.

3.4.2.5. Menyangkut Nilai – Nilai Hidup

Pada poin ini, yang dimaksudkan oleh penulis adalah seluruh kegiatan, mulai dari produk, visi misi, sampai dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan tidak melanggar nilai – nilai hidup. Baik yang berasal dari Agama, Adat, bahkan hukum Negara. Konflik akan terpicu jika perusahaan tidak mempertimbangkan nilai – nilai hidup. Table 4.1 Definisi Operasional Variabel Variable Definisi Operasional Indikator Menyangkut Komunika si Interaksin antara pemilik Franchise dan pembeli Franchise dalam menjalankan kerjasama usaha 1. Tidak melakukan intervensi pada tanggungjawab dan ketentuan. 2. Respon baik yang diberikan kepada kedua belah pihak Menyangkut Sumber Daya Sumber daya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, tenaga ahli yang 1. Memiliki tenaga ahli sesuai dengan porsi jabatanya. 2. Tunduk dan patuh terhadap Universitas Sumatera Utara menempati posisi kerja peraturan atau ketentuan yang sudah disepakati dan ditentukan perusahaan. Menyangkut Relasi Kesepakatan dengan pihak lain dalam proses mencapai tujuan perusahaan. 1. Konsistensi diri mengenai pendapatan yang diperolehnya dari hasil hubungan kerjasama usaha yang sudah ditentukan dalam suatu perjanjian usaha. 2. Sama – sama memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama. Menyangkut Kepenting an Kebutuha n pemenuhan semua pihak yang berinteraksi dengan perusahaan 1. Memberikan kontribusi kepada pihak telah berinteraksi dengan perusahaan 2. Menjaga hubungan yang baik dalam pemenuhan kepentingan kebutuhan. Menyangkut Nilai – Nilai Kehidupa n seluruh kegiatan, mulai dari produk, visi misi, sampai dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan tidak melanggar nilai – nilai hidup 1. Menjunjung tinggi nilai – nilai kehidupan yang berlaku. Hubungan Kerjasam a Hubungan interaksi antara kedua belah pihak yaitu Franchisee dan Franchisor dalam menjalankan usaha selama kerjasama tersebut terjalin. 1. Saling menjaga isi perjanjian kerjasama 2. Saling memberi dukungan antar kedua belah pihak. 3.5. Skala Pengukuran Variabel 3.5.1. Definisi Skala Skala dapat didefinisikan sebagai sebuah tanda atau simbol yang digunakan sebagai standart acuan dalam sebuah pengukuran, kadang kala skala bukanlah bagian dari variabel akan tetapi merupakan definisi operasional dari sebuah variabel. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Definisi Variabel