Jenis Penelitian Batasan Operasional Jenis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian digunakan pendekatan deskriptif karena peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek secara mendalam dan melibatkan sebagian waktu di objek penelitian selama 1 bulan, pada bulan Oktober 2014. Dalam cakupan definisi, menurut Bog Dan dan Taylor metodologi penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan prilaku yang dapat diamati. Penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu suatu kelompok suatu organisasi komunitas suatu program atau sesuatu situasi sosial. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada jenis usaha yang menggunakan sistem franchise waralaba yang sudah ditentukan oleh penulis. Yaitu : Simply Fresh beralamat di Jl. MH. Thamrin No. 11 Kota Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang digunakan oleh penulis selama penelitian adalah 1 satu bulan pada bulan September sampai Oktober 2014. Dengan waktu yang Universitas Sumatera Utara digunakan oleh penulis, diharapkan hasil penelitian memuaskan dan dapat digunakan oleh instansi lain dan dijadikan sebuah wacana intelektual.

3.3. Batasan Operasional

Seperti yang sudah dipaparkan oleh penulis sebelumnya, bahwa sulitnya untuk menjumpai seorang narasumber, sehingga melakukan beberapa improvisasi yang berdampak pada penentuan batasan operasional. Batasan operasional dari penelitian ini adalah 1. Perusahaan dengan sistem franchise adalah perusahaan Simply Fresh. 2. Narasumber adalah orang bagian dalam perusahaan yang menjadi sumber informasi mengenai sistem franchise, baik owner pemilik atau yang sudah ditugaskan untuk menjadi informan. 3. Penelitian pengaruh konflik pada usaha yang menggunakan sistem franchise adalah bagaimana pengaruh konflik pada hubungan kerjasama, dengan melihat keberhasilan usaha itu sendiri

3.4. Definisi Operasional

Menurut Umar, 2002 definisi operasional adalah penentuan suatu konstruk hal – hal yang sulit diukur sehingga ia menjadi variabel – variabel yang dapat diukur.

3.4.1. Variabel Terikat Depent Variable

Sebagai variabel terikat pada penelitian ini adalah konflik yang terjadi. Konflik yang terjadi pada sebuah badan usaha atau perusahaan yang menggunakan sistem franchise waralaba mengenai pengaruhnya terhadap hubungan kerjasama antara pemilik dan para investor. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Variabel Bebas

Sebagai variabel bebas pada penelitian ini adalah yang faktor yang menjadi penyulut konflik

3.4.2.1. Menyangkut komunikasi

Komunikasi adalah persepsi penulis mengenai komunikasi yang terjadi dalam sebuah hubungan kerjasama usaha yang menggunakan sistem waralaba, buruk. Ketika suatau komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka akan menimbulkan konflik atau masalah baru.

3.4.2.2. Menyangkut Sumber Daya

Sumber daya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, tenaga ahli yang menempati posisi kerja. Jika tenaga ahli yang dimiliki oleh suatu perusahaan tidak memiliki porsi yang dibutuhkan, dalam arti lain adalah tidak menguasai pekerjaan dikarenakan tidak memiliki ilmu yang dibutuhkan maka proses dan tujuan perusahaan tidak berjalan dengan baik yang akan menyulut konflik.

3.4.2.3. Menyangkut Relasi

Kesepakatan dengan pihak lain dalam proses mencapai tujuan perusahaan sangat penting untuk diperhatikan. Relasi pada penelitian ini adalah pihak diluar perusahaan yang membuat sebuah kesepakatan usaha, baik yang bergabung menjadi bagian perusahaan Franchisee maupun bergabung untuk menyokong kinerja perusahaan tanpa menjadi bagian perusahaan. Universitas Sumatera Utara

3.4.2.4. Menyangkut Kepentingan Kebutuhan

Dalam suatu perusahaan, pastinya memiliki sebuah kepentingan kebutuhan. Semua yang berhubungan dengan salah satu perusahaan pasti memiliki kepentingan dan kebutuhan tersendiri, baik itu karyawan anggota, pemilik perusahaan, investor bahkan pelanggan. Dalam pemenuhan faktor ini perusahaan dituntut untuk memenuhi, selagi masih dalam interaksi dengan perusahaan. Jika dalam pemenuhannya tidak sesuai dengan kesepakatan dan penawaran yang telah ditentukan maka akan menyulut konflik.

3.4.2.5. Menyangkut Nilai – Nilai Hidup

Pada poin ini, yang dimaksudkan oleh penulis adalah seluruh kegiatan, mulai dari produk, visi misi, sampai dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan tidak melanggar nilai – nilai hidup. Baik yang berasal dari Agama, Adat, bahkan hukum Negara. Konflik akan terpicu jika perusahaan tidak mempertimbangkan nilai – nilai hidup. Table 4.1 Definisi Operasional Variabel Variable Definisi Operasional Indikator Menyangkut Komunika si Interaksin antara pemilik Franchise dan pembeli Franchise dalam menjalankan kerjasama usaha 1. Tidak melakukan intervensi pada tanggungjawab dan ketentuan. 2. Respon baik yang diberikan kepada kedua belah pihak Menyangkut Sumber Daya Sumber daya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, tenaga ahli yang 1. Memiliki tenaga ahli sesuai dengan porsi jabatanya. 2. Tunduk dan patuh terhadap Universitas Sumatera Utara menempati posisi kerja peraturan atau ketentuan yang sudah disepakati dan ditentukan perusahaan. Menyangkut Relasi Kesepakatan dengan pihak lain dalam proses mencapai tujuan perusahaan. 1. Konsistensi diri mengenai pendapatan yang diperolehnya dari hasil hubungan kerjasama usaha yang sudah ditentukan dalam suatu perjanjian usaha. 2. Sama – sama memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan bersama. Menyangkut Kepenting an Kebutuha n pemenuhan semua pihak yang berinteraksi dengan perusahaan 1. Memberikan kontribusi kepada pihak telah berinteraksi dengan perusahaan 2. Menjaga hubungan yang baik dalam pemenuhan kepentingan kebutuhan. Menyangkut Nilai – Nilai Kehidupa n seluruh kegiatan, mulai dari produk, visi misi, sampai dengan sistem yang dimiliki oleh perusahaan tidak melanggar nilai – nilai hidup 1. Menjunjung tinggi nilai – nilai kehidupan yang berlaku. Hubungan Kerjasam a Hubungan interaksi antara kedua belah pihak yaitu Franchisee dan Franchisor dalam menjalankan usaha selama kerjasama tersebut terjalin. 1. Saling menjaga isi perjanjian kerjasama 2. Saling memberi dukungan antar kedua belah pihak. 3.5. Skala Pengukuran Variabel 3.5.1. Definisi Skala Skala dapat didefinisikan sebagai sebuah tanda atau simbol yang digunakan sebagai standart acuan dalam sebuah pengukuran, kadang kala skala bukanlah bagian dari variabel akan tetapi merupakan definisi operasional dari sebuah variabel. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Definisi Variabel

Secara umum variabel ialah karakteristik dari sebuah objek yang dapat diamati.Variabel sering diartikan sebagai konsep yang mempunyai variabilitas. Secara konsep, variabel diberi pengertian sebagai penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Banyak variabel yang sudah memiliki nilai atau kategori yang baku, akan tetapi beberapa variabel harus ditentukan sendiri oleh peneliti nilai atau kategori. Skala dan Variabel saling berhubungan satu sama lain walaupun keduanya mempunyai jenis – jenisnya tersendiri.

3.5.3. Jenis Variabel

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel yang digunakan dalam proses analisis penelitian, yaitu :

3.5.3.1. Variabel Terikat Dependent Variabel

Sebagai variabel terikat pada penelitian ini adalah konflik yang terjadi. Konflik yang terjadi pada sebuah badan usaha atau perusahaan yang menggunakan sistem franchise waralaba mengenai pengaruhnya terhadap hubungan kerjasama antara pemilik dan para investor.

3.5.3.2. Variabel Bebas

a. Menyangkut komunikasi b. Menyangkut sumber daya c. Menyangkut ralasi Universitas Sumatera Utara d. Menyangkut kepentingan kebutuhan e. Menyangkut nilai – nilai kehidupan 3.6. Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri – ciri yang telah ditetapkan Moh. Nazir, 2005:271. Menurut Sugiono 2007:61 bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

3.6.2. Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel yaitu franchisor atau franchisee dari perusahaan yang menggunakan sistem franchise yaitu Simply Fresh yang merupakan usaha dengan sistem franchise.

3.7. Jenis Data

Penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu: 1. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer ini diperoleh dari informan penelitian. Informan penelitian ini adalah pemilik usaha laundry atau penanggungjawab yang ada hubungannya dengan pemilik usaha laundry. Universitas Sumatera Utara 2. Data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8. Tehnik Pengumpulan Data