Penelitian Terdahulu No Kerangka Konseptual

3. Kebangkan Diri Jangan menganggap bahwa, nama salah satu anggota tim akan ikut terangkat meski Ia bermalas – malasan saja dalam kelompok, sementara yang lain bekerja keras. Meskipun kerja tim, masing – masing anggota kelompok memiliki nilai tersendiri. Oleh kerana itu, tidak dianjurkan mengandalkan kerja keras rekan lain. Kesadaran akan perlunya mengembangkan diri di dalam kelompok sangatlah diperlukan. Kemampuan diri untuk merespon positif terhadap segala bentuk informasi yang bersifat membangun. 4. Kesempatan Berharga Setiap anggota wajib menanamkan di dalam dirinya, bahwa bekerja dalam tim merupakan kesempatan berharga untuk banyak belajar. Pelajari hal – hal baru di dalam kelompok yang tidak ditemui jika bekerja sendiri. Walaupun masing – masing anggota kelompok merupakan pribadi yang mandiri dalam kelompok kerjasama, iklim saling menjatuhkan harus dibuang jauh – jauh. Perlunya kesadaran diri bahwa antara anggota adalah mitra sejajar yang memiliki tanggung jawab bersama di dalam satu tim.

2.6. Penelitian Terdahulu No

Peneliti Judul Hasil Penelitian 1 Patuan.G.M 2010 Pengaruh produk, modal, potensi keuntungan dan merek terhadap keputusan untuk membeli usaha Franchise. Menunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan untuk membeli usaha franchise. Universitas Sumatera Utara 2 Simarmata Leonar do 2012 Analisis peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis franchise Mc. Donald cabang RingRoad Medan. Menunjukan communication yang dilakukan oleh franchisor memiliki peranan yang sangat penting sekali. 3 Sinaga, Hendra Horas 2010 Pengaruh menejemen konflik terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR MITRA DANA MADANI TELADAN Menunjukan bahwa variabel kolaborasi berpengaruh secara positif dan signifikan, serta yang paling dominan terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR MITRA DANA MADANI TELADAN Medan.

2.7. Kerangka Konseptual

Terjadinya suatu konflik yang berpengaruh terhadap hubungan kerjasama pada sistem franchise, tergantung bagaimana me-manage konflik itu sendiri. Oleh karenanya, seorang owner atau pemilik perusahaan harus mempertimbangkan ketika membuat suatu standart operating prossedure SOP. Begitu juga dengan calon investor atau pembeli franchise, diharuskan mengetahui secara detail sistem pada perusahaan yang dipilih. Penulis memfokuskan analisis mengenai pengaruh konflik terhadap hubungan kerjasama pada sistem franchise. Berdasarkan analisis, perusahaan yang menggunakan waralaba sangat diminati baik pemula di bidang usaha maupun bukan. Pemahaman mengenai untung rugi, kesiapan berwirausaha, pemahaman sistem franchise, komunikasi dan mental dalam menjalankan usaha, khususnya yang menggunakan sistem franchise yang buruh memicu terjadinya konflik. Sedikit banyaknya konflik yang terjadi, tergantung bagaimana cara memenage-nya. Universitas Sumatera Utara Penulis mencoba meniliti pengaruh konflik terhadap hubungan kerjasama pada sistem franchise. Secara sistematis konsep pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut : gambar 2.2. Kerangka Konseptual Sumber : Soekanto 2007 Tumbuh kembangnya perekonomian global mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dialami oleh perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa maupun yang lainnya. Sehingga setiap perusahaan memiliki keharusan menciptakan sebuah inovasi, baik dari segi produk maupun pemasarannya. Keterangan Komunikasi Sumberdaya Relasi Kepentingan kebutuhan KONFLIK Hubungan Kerjasama usaha franchise Nilai–Nilai Hidup Universitas Sumatera Utara Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Terutama ketika dalam suatu organi sasi atau kelompok usaha atau perusahaan. Ketika dalam suatu organisasi atau kelompok usaha atau perusahaan memiliki komunikasi yang buruk, maka akan menimbulkan konflik yang serius. 2. Pentingnya memiliki sumber daya baik itu alam ataupun tenaga ahli dalam menjalankan usaha bisnis terlebih menggunakan sistem franchise. Faktor ini sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja perusahaan. 3. Relasi sangatlah penting, selain menjadi media pemasaran dapat dijadikan sebagai pemasukan keuntungan bagi perusahaan. Semakin banyak relasi yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin baik pula pondasi perusahaan untuk tetap berdiri dalam persaingan bisnis. 4. Kepentingan kebutuhan adalah suatu pencapaian baik individu atau kelompok yang dapat dijadikan sebuah alasan menjalankan sebuah kegiatan usaha atau menghasilkan produk baik jasa maupun barang. Dalam sebuah perusahaan tentunya pemenuhan kebutuhan konsumen dicapai melalu pelayanan dan produk itu sendiri, dan dalam komunikasi bisnis, keuntungan atau kebutuhan adalah mengenai pendapatan dan kekuasaan itu sendiri. Selama masih sama – sama memberikan kebutuhan tersebut maka suatu perusahaan dapat terjamin kekuatanya. 5. Pada hubungan interaksi baik langsung maupun tidak, tentunya tidak lepas dari nilai – nilai hidup. Jika dalam menjalankan suatu kegiatan usaha selama Universitas Sumatera Utara menjunjung tinggi atau menerapkan nilai – nilai kehidupan, suatu perusahaan secara otomatis memiliki karakter tersendiri di mata masyarakat, begitu pula dengan anggota organisasi ataau perusahaan.

2.8. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : ”Penyebab konflik yang menyangkut