Franchise di Indonesia Format Bisnis Franchise

bawah 3 peluang, juni 2000. Sebagian besar pertumbuhan ini diakibatkan oleh pertumbuhan waralaban lokal. sumber: http:frommarketing.blogspot.comsearchlabelmarketing Pelajaran yang dapat diambil dari krisis moneter adalah, waralaba lokal ternyata mampu mengungguli pertumbuhan waralaba asing. Selisih kurs yang demikian besar antara rupiah dengan dollar, mengakibatkan waralaba lokal memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik untuk dikembangkan pada saat itu. Sebagai gambaran untuk membuka sebuah mini market Indomaret dibutuhkan investasi 300 -750 juta rupiah, bandingkan jika membeli hak waralaba Disc Go Round dari Amerika, investasi yang dibutuhkan sekitar 1,1 – 1,3 miliar rupiah. Bayangkan jika kita membeli hak waralaba dari merek yang lebih terkenal misalnya McDonald’s yang biaya investasinya bisa mencapai 423.000 – 651.000 USD sumber :Franchise Opportunities Guide, IFA, 1996.

2.1.3. Franchise di Indonesia

Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70-an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembanganya terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil, ditandai dengan perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Format Bisnis Franchise

Seperti yang dijelaskan pada penjelasan sebelumnya mengenai franchise bahwa suatu pengaturan bisnis dimana sebuah perusahaan franchisor memberi hak pada pihak independen franschisee untuk menjual produk atau jasa perusahaan tersebut dengan peraturan yang ditetapkan oleh franchisor. Franchisee menggunakan nama, goodwill, produk dan jasa, prosedur pemasaran, keahlian, sistem prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan franchisor. Sebagai imbalannya franchisee membayar initial fee dan royalti biaya pelayanan manajemen pada perusahaan franchisor seperti yang diatur dalam perjanjian franchise. Sebuah paket franchise yang baik, mampu membuat seseorang yang tepat bisa mengoperasikan sebuah bisnis dengan berhasil, bahkan tanpa pengetahuan sebelumnya tentang bisnis tersebut. Franchise digambarkan sebagai perpaduan bisnis “besar” dan “kecil”, yaitu perpaduan antara energi dan komitmen individual dengan sumber daya dan kekuatan sebuah perusahaan besar. Franchise merupakan pilihan untuk ber- wirausaha dan ber-ekspansi dengan resiko paling kecil. Secara umum franchise merupakan alternatif jalan keluar yang relatif aman. Muharam 2003.

2.1.5. Kriteria Franchise