Reglemen Hutan 1865 Reglemen Hutan 1874

1. Reglemen Hutan 1865

Reglemen 1865 ini megatur tentang Pemangkuan Hutan dan eksploitasi hutan. Reglemen ini dirancang oleh komisi yang terdiri dari tiga orang anggota, yaitu 12 : a. Mr. F.H.der Kindiren, yaitu panitera pada Mahkamah Agung b. F.G.Bloemen Waanders , yaitu seorang Inspektur Tanaman Budi . c. E.van Roessler, yaitu seorang Inspektur Kehutanan . Komisi ini bertugas untuk menyusun rancangan reglemen peraturan untuk pemangkuan dan eksploitasi hutan, serta pemberian izin penebangan, dan cara pemberantasan kayu gelap.

2. Reglemen Hutan 1874

Reglemen Hutan 1874 timbul karena banyaknya masalah dalam pelaksanaan reglemen 1865.Ada dua masalah yang muncul dalam pelaksanaan Reglemen 1865 yaitu : 1 Musnahnya hutan yang dikelolah dengan secara tidak teratur ,hal ini disebabkan karena adanya pemisahan hutan jati yang di kelolah secara teratur dan tidak teratur. 2 Banyaknya keluhan dari pembabatan hutan dalam pengadaan kayu untuk rakyat, pembangunan perumahan, perlengkapan, bahan bakar dan lain-lain. Berdasarkan dua masalah di atas Pemerintah Hindia Belanda meninjau kembali Reglemen 1865 dan menggantinya dengan reglemen 1874 pada tanggal 14 april 1874 . Inti dari reglemen 1874 ini adalah seperti berikut : 1 Diadakan perbedaan hutan jati dengan hutan rimba; 12 Supriadi,S.H,.Hukum kehutanan Hukum Perkebunan Indonesia,hlm.22 Universitas Sumatera Utara 2 Pengelolahan hutan jati menjadi dua : hutan jati yang dikelolh secara teratur dan yang belum di tata akan dipancang ,diukur ,dan dipetakan .Hutan ini dibagi dalam listrik hutan 3 Distrik hutan dikelolah oleh houtsvester adspiran houtsversen calon houtsverter 4 Eksploitasi hutan sama dengan yang tercantum dalam Reglemen 1865 5 Untuk tujuan tertentu masyarakat dapat meminta surat izin penebangan mengeluarkan kayu dalam jumlah yang terbatas. Surat izin yang itu yang berwenang mengeluarkannya Direktur Binnenlands Bestuurpemerintahan dalam negri 6 Pemangkuan hutan rimba yang tidak di kelolah secar teratur berada di tangan Residen dan di bawah perintah Direktur Binnenlands Bestuur dibantu oleh seorang Houtsvester Reglemen hutan 1874 ini tidak hanya berlaku di jawa dan Madura tetapi berlaku juga di vorstenlanden tanah kasunan dan kesultanan. 13

3. Reglemen Hutan 1897