energi, kehutanan, perlindungan dan pengawetan alam, industri, pemukiman, tata ruang, tata guna tanah, dan lain-lain.
Dapat kita lihat dari keempat ciri undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tampaklah bahwa Undang-undang ini sebagai alat instrument untuk menilai
peraturan perundang-undangan yang memuat segi-segi lingkungan hidup.
22
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistemnya
Undang-undang ini disebut sebagai undang-undang Konservasi Hayati UUKH diundangkan pada tanggal 10 agustus 1990 undang-undang konservasi
hayati ditetapkan dengan pertimbangan sebagai berikut. a.
Bahwa sumber daya alam hayati Indonesia dan ekosistemnya yang mempunyai kedudukan dan peranan yang penting bagi kehidupan adalah
karunia Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena iu perlu dikelolah dan dimanfaatkan secara lestari, selaras dan seimbang bagi kesejahteraan
masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya, baik masa kini maupun masa depan.
b. Bahwa pembangunan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada
hakikatnya adalah bagian dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan pancasila.
c. Bahwa unsur-unsur sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada dasarnya
saling bergantung antara satu sama yang lainnya dan saling mempengaruhi sehingga kerusakan dan kepunahan salah satu unsure akan berakibat
terganggunya ekosistem.
22
Ibid.,hlm29-30
Universitas Sumatera Utara
d. Bahwa untuk menjaga agar pemanfaatan sumber daya alam hayati dapat
berlangsung dengan cara sebaik-baiknya, maka diperlukan langkah-lankah konservasi sehingga sumber daya alam hayati dan ekosistemna selalu
terpelihara dan mampu mewujudkan keseimbangan serta melekat dengan pembangunan itu sendiri.
e. Bahwa peraturan perundang-undangan yang ada dan masih berlaku
merupakan produk hukum warisan pemerintah kolonial yang bersifat parsial, sehingga perlu dicabut karena tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan
kepentingan nasional. f.
Bahwa peraturan perundang-undangan produk hukum nasional yang ada belum menampung dan mengatur secara menyeluruh mengenai konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. g.
Bahwa sehubung dengan hal-hal di atas, dipandang perlu menetapkan ketentuan mengenai konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
dalam suatu undang-undang .
23
Undang-undang konservasi Hayati terdiri atas empat belas bab dan empat puluh lima pasal .Ada empat macam peraturan perundang-undangan produk
pemerintahan belanda yang telah dicabut berdasarkan undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 yaitu : 1 ordonansi Pemburuaan Jachtordonantie 1931 Stb.1931
Nomor133, 2 Ordonansi perlindungan Binatang Liar Dierenbeshermingsordonantie 1931 stb.1931 Nomor 134, 3 Ordonansi
Perburuhan Jawa dan Madura Jachtordonantie Java en Madura 1940 Stb.1939 Nomor 733, 4 Ordonansi Perlindungan Alam Natuurbeschermingordonnantie
23
Ibid.,hlm.30-31
Universitas Sumatera Utara
1941 Stb .1941 Nomor 167. Pertimbangan dicabutnya keempat peraturan tersebut karena : 1 merupakan ketentuan yang berasal dari Pemerintahan Hindia
Belanda, 2 bersifat parsial yaitu tidak mengatur secara keseluruhan hal-hal yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya dan 3 tidak
sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kepentingan nasioal bangsa Indonesia.
24
Keempat peraturan perundang-undangan yang dikemukakan di atas merupakan dasar hukum dalam pelaksanaan kegiatan kehutanan di Indonesia.
Tetapi dari keempat peraturan tersebut hanya ada dua undang-undang yang khusus mengatur tentang kehutanan yaitu : Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967
dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 ,sedangkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang undang-undang pokok agrarian dan undang-undang Nomor 4
Tahun1982 merupakan Undang-undang yang bersifat umum.
D. Sumber Hukum Kehutanan di Indonesia