Undang-undang No.5 Tahun1990 Kebijakan Hukum Pidana yang Megatur Kehutanan di Indonesia

pasal 18 ayat 1, ayat2, ayat3, ayat 4, ayat 5 yang telah ditentukan besarnya dan harus dibayar oleh seseorang yang telah dijatuhi hukuman . pembayaran tersebut dimasukkan ke dalam kas Negara, perampasan benda diatur dalam pasal 18 ayat 7. Ancaman hukuman dalam bentuk pidana penjara, kurungan denda dan perampasan benda sebagaimana tertuang dalam PP No.28 Tahun 1985 sudah tidak berlaku lagi setelah adanya undang-undang No.41 Tahun 1999, namun sebagian besar ketentuan yang terdapat di PP. No. 28 tahun1985 tersebut telah di adopsi ke dalam ketentuan pidana pasal 50 jo pasal 78 Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang kehutanan.

2.3.2 Undang-undang No.5 Tahun1990

Dalam undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya mengatur sangsi pidana di dalam pasal 19 ayat 1 dan 21. Pasal 19 ayat 1 setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan kuasa alam 49 ; dan pasal 21 ayat 1 setiap orang dilarang : 1 Mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara, mengangkut, dan memperniagaan tumbuhan yang dilindungi atau bagian- bagianya dalam keadaan hidup atau mati ; 2 Mengeluarkan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain dalam atau di luar Indonesia. 49 Penjelasan pasal 19 ayat 1 UU No.5 Tahun1990 .yang dimaksud dengan perubahan terhadap keutuhan suaka alam adalah melakukan perusakan terhadap keutuhan dan ekosistemnya , perburuhan satwa yang berada dalam kawasan,dan memasukkan jenis-jenis bukan asli . Universitas Sumatera Utara Pasal 21 ayat 2 menyatakan bahwa , setiap orang dilarang : 1 Mengangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaaan hidup; 2 Menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati; 3 Mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tepat lain yang di dalam atau diluar Indonesia ; 4 Memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tumbuh, atau bagian- bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian –bagian satwa tersebut ata mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia ; 5 Mengambil, merusak, memusnakan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dilindungi. Pasal 33 ayat 91 setiap orang dilarang melakukan kegiatn yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasiona; dan ayat 3 setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemnfaatan dan zona lain dan taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. 50

2.3.3 Undang-undang No.41 Tahun 1999