Keputusan Menteri Kehutanan Sumber Hukum Kehutanan di Indonesia

Tahun 2004 tentang Perizinan dan perjanjian di bidang Pertambangan yang berada di Kawasan Hutan. 29

5. Keputusan Menteri Kehutanan

Keputusan Menteri yaitu menteri sebagai pembantu presiden dalam menjalankan tugasnya memiliki kewenangan untuk mengeluarkan suatu kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas yang lazim . dalam kaitannya dengan pengaturan bidang kehutanan yang diatur dengan Keputusan Menteri Kehutanan dapat dikemukan diantaranya : 1 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:6882KPTS-II2002 tanggal 12 juli 2002 tentang kriteria dan Tata Cara Evaluasi terhadap Industri Primer Hasil Hutan Kayu ; 2 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:6885KPTS-II2002 tanggal 12 Juli 2002 tentang Tata Cara Persyaratan Perpanjangan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan ; 3Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:178KPTS-II2003 tanggal 12 Juli 2003 tentang Cara Penilaian Kinerja Usaha Pemanfaatan HUtan Tanaman Unit Manajemen dalam Rangka Pengelolahan Hutan secara Lestari; 4Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:SK.279Menhut-II2004tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:126KPTS-II2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan tangga 2 Agustus 2004 ; 5 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:p.26Menhut- II2005 tanggal 16 agustus 2005 tentang Pedoman Pemanfaatan Hutan Hak ;6 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: P.20Menhut-II2005 tanggal25 juli 2005 tentang Kerja Sama Operasi KSO pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman ; 7 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:P.03- Menhut-II2005 tanggal 18 Januari 2005 tentang Pedoman Verifikasi Izin Usaha 29 Supriadi,op.cit.,hlm.13 Universitas Sumatera Utara Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam dan atau pada HutanTanaman yang Diterbitkan Oleh Gubernur atau Bupati Walikota ; dan 8 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:P.18Menhut-II2005 tanggal 13 Juli 2005 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:126KPTS-II2003 tentang Penataan Hasil Hutan. 30

1.6 Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan dua metode penelitiian , yaitu penelitian kepustakaan Library Research dan metode penelitian lapangan Field Research. Metode penelitian kepustakaan Library Research merupakan pengumpulan data yang dilakukan literatur atau sumber bacaan berupa buku-buku ,peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan lain yang terkait dengan penulisan skripsi ini untuk digunakan sebagai dasar ilmiah dalam pembahasan materi. Metode penelitian lapangan field research penulis lakukan dengan teknik wawancara dan mengambil data-data sekundur berupa peraturan-peraturan pemerintah, peraturan-peraturan daerah dan data-data tertulis yang mendukung penulisan skripsi ini. Data sekunder ini mecakup dokumen-dokumen resmi, buku- buku karya ilmiah, artikel dan juga berita dari internet yang bertujuan untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori atas asas atau doktrin yang berkenaan dengan hukum kehutanan. Yang semuanya ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang sifatnya teoritis yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian dan menganalisis permasalahn yang dihadapi. 30 Supriadi,op.cit.,hlm14 Universitas Sumatera Utara