SK No.442005 tersebut belum melaksanakan tahapan yang ada di pasal 15 UU Kehutanan tersebut.
Selain dari masalah itu peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan juga mengabaikan hukum adat, terjadinya in-sinkronisasi antara Peraturan
Pemerintah dengan Peraturan Menteri, terdapat ketentuan yang saling bertentangan satu sama lain selain itu in-sinkronisasi juga terjadi antara peraturan
perundang-undangan di bidang kehutanan dengan peraturan perundang-undangan di bidang lain ,yaitu dengn ketentuan peraturan perundang-undangan pemekaran
wilayah, peraturan perundang-undangan di bidang otonomi daerah dan lain-lain. Masalah utama di dalam pegelolahan kawasan hutan adalah karena
ketentuan tentang batas-batas kawasan hutan belum di atur secara defenitif, sehingga tidak memberikan jaminan kepastian hukum khususnya tentang
kebenaran batas kawasan hutan .Hal demikian akan menjasi permasalahan dan menjadi faktor penghambat terlaksananya penegakan hukum kehutanan.Bertitik
tolak dari uraian-uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Tinjauan Yuridis Sinkronisasi Undang-undang Kehutanan Dengan Undang-undang Pokok Agraria Dikaitkan Dengan
Undang-undang Penataan Ruang Serta Akibat Hukumnya”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi pokok pokok bahasan yang berkaitan dengan
“Sinkronisasi Peraturan-peraturan Kehutanan dan Akibat Hukumnya” sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1 Apakah terdapat sinkronisasi antara peraturan-peraturan kehutanan dengan
peraturan-peraturan lainnya yang berhubungan dengan pertanahan? 2
Bagaimana akibat hukumnya jika terdapat in-sinkronisasi diantara berbagai peraturan yang menyangkut tentang kehutanan?
3 Apakah terdapat problematika dalam penegakan hukum dalam masalah
kehutanan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penulisan
Bertitik tolak dari permasalahan yang dikemukakan diatas, dalam penelitian ini bertujuan :
1 Untuk mengetahui secara mendalam tentang pengertian kaidah hukum
didalam kehutanan dan pertanahan serta kebijakan pidana hukum kehutanan yang telah ada saat ini dalam peraturan-peraturan kehutanan di Indonesia.
2 Untuk mengetahui apakah terdapat sinkronisasi antara peraturan-peraturan
kehutanan yang telah ada dengan peraturan-peraturan lainnya,misalnya UU No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA, UU No. 26 Tahun 2007 .tentang Penataan
Ruang, UU No.18 Tahun 2004 tentang Perkebunan. 3
Untuk mengetahui upaya apa saja yang di lakukan oleh penegak hukum dan pemerintah terhadap problematika penegakan hukum yang ada dan sedang
marak belakangan ini dalam masalah kehutanan .
1.3.2 Manfaat Penulisan
Penulis berharap nantinya dapat memberrikan manfaat pemikiran baik secara teoritis maupun secara praktis.
Universitas Sumatera Utara
a Manfaat Secara Teoritis
Dapat memberikan suatu bahan masukan informasi bagi kalangan akademis dalam untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pemikiran dalam hal
hukum kehutanan. b
Manfaat Secara Praktis Dapat memberikan masukan bagi instansi yang berkaitan, dan informasi untuk
pemahaman bagi masyarakat yang memerlukan demi meningkatkan kesadaran hukum dalam hal problematika peraturan-peraturan kehutanan di Indoesia saat
ini.
1.4 Keaslian Penulisan