Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Heterokedastisitas

xliii 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X 1 kepercayaan, maka Y Reksa Dana akan mengalami peningkatan. 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X 2 suku bunga, maka Y Reksa Dana akan mengalami peningkatan. 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X 3 lokasi, maka Y Reksa Dana akan mengalami peningkatan.

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Untuk mendeteksinya dapat digunakan analisis grafik yaitu melihat grafik histogram, yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan yang lebih handal lagi adalah dengan melihat normal probability plot, dimana: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. xliv

3.8.2 Uji Multikolinearitas

Jika suatu model regresi mengandung multikolineritas, maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel dependen. Pengujian ada tidaknya terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10.

3.8.3 Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians residual dari setiap pengamatan dan dari pengamatan lainnya apakah mengalami perbedaan. Heterokedastisitas terjadi apabila disturbance terms untuk setiap observasi tidak lagi konstan tetapi bervariasi. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menetukan heterkedastisitas adalah: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit , maka ini mengindikasikan adanya heterkokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadinya heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. xlv

3.9 Uji Kesesuaian test of goodness of fit