xli
masyarakat memilih jenis investasi Reksa Dana. Adapun variabel-variabel yang diukur yaitu kepercayaan, suku bunga, lokasi, dengan kriteria pengukuran data
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Pengukuran Data
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju STS
1
Tidak Setuju TS 2
Netral N 3
Setuju S 4
Sangat Setuju SS 5
3.6 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode penganalisisan dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpresentasikan
data sehingga dapat menggambarkan dengan jelas masalah yang dihadapi Sugiyono, 2004 :132 . Setelah data di kumpulkan dengan lengkap baik dari
kusioner maupun wawancara, kemudiana akan dilakukan penyajian data ke dalam bentuk tabel, grafik, dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan penelitian.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Valid artinya data yang
diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya
xlii
data yang digunakan kuesioner konsisten atau dapat dipercaya bila digunakan peneliti lain.
3.7 Model Analisa Data
Data yang dikumpukan akan dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dalam penelitian ini.
3.7.2 Regresi Berganda
Adapun persamaan regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, serta untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
memilih Reksa Dana di Kota Medan adalah kepercayaan, suku bunga, lokasi yang dinyatakan dalam fungsi:
Y = f X
1
, X2, X
3
Kemudian fungsi tersebut dimasukkan ke dalam bentuk model persamaan regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana: Y
= Faktor yang mempengaruhi memilih Reksa Dana a =
konstanta b
1-3
= koefisien regresi independen X
1
= kepercayaan X
2
= suku bunga X
3
= lokasi
Secara matematis bentuk hipotesisnya adalah:
xliii
0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X
1
kepercayaan, maka Y
Reksa Dana akan mengalami peningkatan. 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X
2
suku bunga, maka
Y Reksa Dana akan mengalami peningkatan. 0, Artinya jika terjadi peningkatan pada X
3
lokasi, maka Y
Reksa Dana akan mengalami peningkatan.
3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residul memiliki distribusi normal serta untuk
menghindari bias dalam model regresi. Untuk mendeteksinya dapat digunakan analisis grafik yaitu melihat grafik histogram, yang membandingkan data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan yang lebih handal lagi adalah dengan melihat normal probability plot, dimana:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Model
regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.
xliv
3.8.2 Uji Multikolinearitas
Jika suatu model regresi mengandung multikolineritas, maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel
dependen. Pengujian ada tidaknya terhadap multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya, serta variance inflation factor
VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10.
3.8.3 Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas
dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians residual dari setiap
pengamatan dan dari pengamatan lainnya apakah mengalami perbedaan. Heterokedastisitas terjadi apabila disturbance terms untuk setiap observasi tidak
lagi konstan tetapi bervariasi. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menetukan heterkedastisitas adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit , maka ini mengindikasikan adanya heterkokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadinya heterokedastisitas.
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya.
xlv
3.9 Uji Kesesuaian test of goodness of fit
3.9.1 Uji Koefisien determinasi regresi R
2
Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti secara
bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 0
≤ R
2
≤ 1.
3.9.2 Uji signifikan parsial t-tes
Uji t statsitik merupakan suatu pengujan yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen dengan menganggap variabel dependen lainnya konstan. Adapun
model hipotesis pada penelitian ini adalah : H
: b ᵢ = 0
Artinya: Variabel independen X secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen Y. H
ₐ
: b ᵢ ≠
Artinya: Variabel independen X secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen Y.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H
diterima jika t
hitun g
t
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.9.3 Uji F Statistik
Uji F disebut juga Uji Serentak karena pada dasarnya apakah semua variabel independen yang dimasukkan mempunyai pengaruh positif dan signifikan
xlvi
secara serentak terhadap variabel dependen. Model hipotesis pada penelitian ini, yaitu:
H : b
1
= b
2
= b
3
= 0 Artinya: variabel independen X secara serentak
tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
= 0 Artinya : variabel independen X secara serentak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen
Y. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung l
F
tabel
pada α = 5
xlvii
3.10 Defenisi Operasional
Secara garis besar defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas X, yaitu variabel yang nilainya tidak bergantung pada
varibael lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1. Kepercayaan adalah merupakan sebagai suatu kondisi ketika salah satu pihak
yang terlibat dalam proses pertukaran bahwa yakin dengan kehandalan dan integritas pihak yang lain.
2. Suku Bunga adalah merupakan harga dari balas jasa atas jasa yang diberikan
kepada pihak lain dalam waktu tertentu. 3.
Lokasi adalah merupakan tempat dimana produk dan jasa disediakan dan dimanfaatkan oleh nasabah.
b. Variabel terikat Y, yaitu variable yang nilainya tergantung pada variabel
lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilihj jenis investasi Reksa Dana.
xlviii
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran umum Daerah Penelitian Medan 4.1.1
Profil Wilayah Penelitian
Keberadaan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi historis yang panjang, dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru
Patimpus, berkembang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan
Aceh profilselayang_informasi.php.htm. Kota Medan memiliki kedudukan strategis karna berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara,
sehingga relatif dekat dengan kota-kota atau negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota
Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar. Sebagai sebuah kota ia mewadahi berbagai fungsi yaitu, sebagai pusat
administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan
regional dan internasional. Adapun jumlah penduduknya saat ni adalah sebanyak 2.030.257 jiwa
Adapun Wilayah Kota Medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’ – 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km
2
dengan batas-batas sebagai berikut: • Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka
• Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang • Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang
• Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang