xx
terhadap pihak manajer investasi dan bank kustodian, begitu juga dalam hal tata cara transaksinya, biaya-biaya yang dikeluarkan serta aturan yang menyangkut
pengelolaan Reksa Dana.
2.1.3 Jenis Reksa Dana
Adapun jenis Reksa Dana Simatupang, 2010:195 adalah sebagai berikut:
a. Reksa Dana Pasar Uang Money Market
Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya 100 pada instrumen pasar uang. Reksa Dana ini sangat cocok untuk investor pemula atau insvestor yang
baru memulai investasi, dimana investor masih memiliki pengetahuan yang minim dalam berinvestasi, karena Reksa Dana jenis ini memiliki jangka waktu
yang pendek atau kurang dari 1 tahun sehingga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah bila dibandingkan dengan investasi jenis Reksa Dana yang lain.
b. Reksa Dana Pendapatan Tetap Obligasi
Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya sekurang-kurangnya 80 dari portofolio efek yang dikelola kedalam bentuk surat utang. Reksa Dana ini
sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan cocok untuk investor yang ingin berinvestasi pada jenis obligasi karena investasi jenis ini memiliki jangka waktu
menengah bahkan panjang, serta memiliki tingkat risiko yang menengah apabila dibandingkan dengan investasi jenis lain.
c. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang portofolio investasinya berbentuk saham equity dengan jumlah paling sedikit 80 dari total investasinya. Reksa Dana jenis ini sangat
cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Biasanya berinvestasi dalam jenis ini di perlukan modal yang sangat besar dan kehati-hatian
xxi
dalam memilih saham karena harga saham mengalami penurunan atau kenaikan tiap hari. Maka dari itu Reksa Dana jenis ini dikatakan memiliki tingkat risiko
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan investasi jenis yang lain. Akan tetapi keuntungannya juga sangat besar dari pertumbuhan harga saham.
d. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana jenis ini mengalokasikan dana investasi kedalam bentuk portofolio investasi yang bervariasi. Jika Reksa Dana pasar uang mengalami
penurunan atau kemerosotan maka dana investor akan dialokasikan ke dalam investasi jenis lain, seperti ke dalam Reksa Dana pendapatan tetap. Reksa Dana
campuran dapat berbentuk saham dan dapat juga di kombinasikan ke dalam bentuk obligasi atau pasar uang, tergantung kepada jenis investasi mana yang
lebih menguntungkan.
2.1.4 Reksa Dana berdasarkan sifatnya
Adapun jenis-jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya antara lain:
1. Reksa Dana Terbuka Open-end Fund
Reksa Dana terbuka adalah Reksa Dana yang menawarkan atau menjual sahamnya dan dapat membeli kembali sahamnya dari investor atau pemilik
saham. Dengan kata lain Reksa Dana ini memberi kemungkinan kepada investor atau pemilik saham apabila sewaktu-waktu ingin menjual kembali sahamnya,
dapat dilakukan melalui penawaran bursa atau dapat dijual langsung kepada penerbit saham atau langsung kepada investor lain. Jadi dalam Reksa Dana
terbuka pihak penerbit dapat membeli kembali sahamnya.
xxii
2. Reksa Dana Tertutup Closed-end Fund
Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali sahamnya. Maksudnya apabila investor atau pemilik saham sewaktu-
waktu ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan melalui penawaran bursa efek tempat penerbitan saham. Akan tetapi pihak penerbit tidak dapat membeli
kembali saham yang dijual oleh investor. Adapun karakteristik yang membedakan Reksa Dana terbuka dengan
Reksa Dana tertutup, adalah sebagai berikut Simatupang, 2010: 187 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan antara Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup
No. Reksa Dana Bersifat Terbuka
Reksa Dana Bersifat Tertutup
1. Saham atau unit penyertaan Reksa
Dana tidak tercatat di bursa efek. Saham atau unit penyertaan Reksa Dana
wajib dicatatkan di bursa efek. 2. Pemodal atau investor menjual
saham atau unit penyertaan Reksa Dana kepada manajer investasi
redemption. Pemodal atau investor Reksa Dana tidak
dapat menjual kembali saham atau unit penyertaan Reksa Dananya kepada manajer
investasi Reksa Dananya, melainkan terjadi jual beli seperti yang berlaku pada
perdagangan saham. 3. Harga saham atau nilai unit
penyertaan Reksa Dana berdasarkan nilai aktiva bersih NAB
Dengan demikian harga saham Reksa Dana tidak tergantung pada NAB tetapi sangat
tergantung pada mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran di pasar
xxiii
2.1.5 Keuntungan Reksa Dana
Pada dasarnya setiap investor dalam berinvestasi selalu ingin mendapatkan keuntungan. Menurut Widjaja 2006: 18 adapun keuntungannya antara lain:
1. Diversifikasi Investasi dan Penyebab Risiko
Keberhasilan manajer investasi dalam melakukan diversifikasi didukung oleh tersedianya jumlah dana yang besar sehingga memberikan kesempatan
kepada pengelola untuk mengalokasikan investasinya ke berbagai jenis efek. Pihak pengelola investasi juga akan memantau kondisi pasar modal serta sektor
industri mana yang lebih berpeluang untuk memberikan hasil yang lebih menguntungkan guna untuk mengurangi risiko.
2. Biaya Rendah
Modal yang terhimpun dari dana masyarakat dengan jumlah yang besar harus dikelola secara professional sehingga harus menciptakan efisiensi dalam
pengelolaan. Dalam hal ini efisiensi meliputi biaya untuk mendapatkan informasi, dan cara mengelola investasi. Jika investasi dilakukan secara pribadi,
maka biaya yang dikeluarkan akan besar, sehingga lebih menguntungkan apabila dikelola oleh pihak penerbit saham.
3. Harga
Untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi pihak penerbit selalu berusaha memantau kondisi pasar yang mengalami perubahan terhadap penurunan
harga atau kenaikan harga tiap hari. Misalnya apabila harga saham mengalami penurunan, maka pihak penerbit akan beralih kepada jenis investasi yang lain
seperti pasar uang guna untuk mengurangi kerugian.
xxiv
4. Dapat Dimonitor Secara Rutin
Pihak penerbit Reksa Dana dapat memonitor serta melihat perkembangan harga saham secara rutin yang berlaku di pasar. Hal ini dilakukan karena setiap
hari Reksa Dana akan mengumumkan nilai aktiva besih melalui surat kabar. Inilah yang membuat investasi lebih menguntungkan karena kemampuan pihak
manajer investasi dalam mengalokasikan dana ke berbagai jenis investasi serta mengetahui kondisi yang berlaku di pasar.
5. Likuiditas yang Terjamin
Apabila investor atau pemilik modal ingin menjual sahamnya, maka pemodal dapat mencairkannya setiap saat sesuai dengan ketetapan yang di buat
oleh pihak penerbit. Dalam hal ini Pihak penerbit Reksa Dana juga wajib membeli kembali sahamnya sesuai dengan harga dan permintaan yang berlaku di
pasar sehingga sifatnya lebih likuid. 6.
Pengelolaan Portofolio yang Profesional
Kemampuan pemodal dalam mengelola investasinya sangat minim karena keterbatasan pengetahun yang dimiliki, juga memantau informasi di pasar yang
mempengaruhi naik turunnya harga saham. Untuk itu diperlukan pihak yang profesional dalam mengelola portofolio efek yaitu manajer investasi. Peran
manajer investasi sangat penting karena mempunyai keahlian di dalam mengelola serta mengalokasikan dana yang terhimpun dari masyarakat.
2.1.6 Risiko dalam investasi Reksa Dana
Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi pada Reksa Dana, ada beberapa risiko yang dapat mendatangkan kerugian bagi
xxv
para investor. Menurut Simatupang 2010 :179 adapun risiko-risiko Reksa Dana diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Risiko Wanprestasi
Risiko wanprestasi merupakan risiko yang terjadi apabila terdapat pihak- pihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti obligasi, tidak dapat membayar
atau gagal membayar bunga dan pokok obligasi kepada Reksa Dana yang mengakibatkan timbulnya kerugian pada Reksa Dana. Maksudnya adalah dana
yang dialokasikan oleh Reksa Dana mengalami penurunan sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan, dan menyebabkan berkurangnya modal
dalam berinvestasi sehingga dana yang sudah terhimpun tidak dapat dialokasikan ke jenis investasi yang lain.
2. Risiko Likuiditas
Salah satu daya tarik dari Reksa Dana adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi, dimana para investor dapat menjual sahamnya setiap saat. Namun dibalik
tingginya likuiditas Reksa dana terdapat juga kerugian, terutama apabila investor mendapatkan informasi isu negatif yang mengakibatkan investor harus menjual
sahamnya secara besar-besaran. Penjualan yang besar-besaran oleh investor mengakibatkan pengelola Reksa Dana harus menyediakan banyak dana, serta
adanya masalah politik yang mengakibatkan para investor menjual sebagian atau seluruh sahamnya, sehingga menyebabkan unit penyertaan saham mengalami
kekurangan dana.
3. Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi
Pada dasarnya investasi pasar modal dalam bentuk uang sangat berpengaruh terhadap perubahan politik dan ekonomi. Investasi pasar modal
xxvi
seperti Reksa Dana juga tidak terlepas dari risiko gejolak politik dan menurunnya tingkat ekonomi, hal ini akan berdampak negatif terhadap aset Reksa Dana.
Sehingga menimbulkan keraguan serta kebingungan pemodal dalam mempertahankan asetnya, kemudian pemodal menjual sahamnya kepada unit
penyertaan aset atau manajer investasi.
4. Risiko Pasar dan Globalisasi
Menurunnya kinerja pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar yang terjadi secara perlahan atau cepat baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
Perubahan yang terjadi di dalam negeri di akibatkan oleh rendahnya jumlah investor dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, sehingga banyak investor yang
menjual saham. Sementara perubahan yang terjadi diluar negeri diakibatkan oleh menurunya harga saham dan memberikan dampak terhadap pasar modal di dalam
negeri. Untuk itu pemodal perlu mengetahui perkembangan transaksi efek yang terjadi dipasar modal indonesia juga pasar modal didunia dalam beberapa tahun
ke depan guna untuk menghindari risiko dari pasar dan globalisasi yang mungkin terjadi.
5. Risiko Terkait Peraturan
Adanya peraturan yang ketat dalam mengelola aset Reksa Dana berfungsi untuk melindungi aset para pemodal dari para pelaku yang ingin melakukan
kecurangan, dapat menghambat manajer investasi dalam mengelola aset Reksa Dana. Hambatan ini berupa pembatasan jumlah investasi oleh pemodal, sehingga
jumlah dana yang dikelola juga terbatas, walaupun dalam kenyataannya sebagian pemodal ingin melakukan investasi yang lebih besar dari jumlah yang sudah
ditentukan.
xxvii
6. Risiko aktivitas Lembaga-lembaga Terkait Reksa Dana
Pihak-pihak yang terkait dalam Reksa Dana seperti manajar investasi, bank kustodian, agen penjual Reksa Dana, dalam melakukan kegiatannya terjadi
kesalahan atau melakukan kecurangan akan menimbulkan kerugian pada pemodal. Oleh karena itu pemodal juga perlu memperhatikan kinerja pengelolaan Reksa
Dana untuk mengurangi risiko yang akan terjadi.
2.1.7 Membeli Reksa Dana
Dalam berinvestasi investor perlu memperhatikan kinerja dari manajer investasi dalam mengelola investasi dan juga harus hati-hati dalam memilih jenis
investasi yang akan dibeli. Dalam membeli Reksa Dana biasanya investor harus mengisi formulir pembelian dengan melampirkan dokumen, seperti identitas diri
ktp untuk investor individu, sedangkan untuk perusahaan dengan melengkapi akta perusahaan. Data yang sudah terpenuhi secara lengkap akan di kirim kepada
manajer investasi, kemudian pembayaran pembelian Reksa Dana dilakukan dengan cara transfer kepada bank kustodian yang telah di unjuk.
2.1.8 Cara Penjualan Kembali dan Pengalihan Dana Investasi
Investasi dalam Reksa Dana, investor dapat mencairkan dana investasinya dengan cara menjual kembali sahamnya kepada penerbit unit penyertaan saham.
Adapun hal yang mendorong pemilik saham menjual sahamnya kepada unit penyertaan adalah karena pemilik dana membutuhkan dana yang cepat untuk
kebutuhannya sehingga harus dijual sebagian atau seluruh sahamnya. Pemilik dana juga ingin menambah atau memindahkan jenis investasinya kepada jenis
investasi yang lain, misalnya saham di pindahkan menjadi obligasi dan juga dipicu oleh pendapatan yang diterima oleh pemilik saham tidak sesuai dengan
xxviii
harapannya serta adanya isu negatif yang mengakibatkan pemilik saham harus menjual sahamnya.
Adapun beberapa prosedur penjualan kembali Unit Penyertaan dan Pengalihan menurut Pratomo 2001: 101 antara lain:
1. Dalam Peraturan Bapepam dinyatakan pembayaran atas penjualan dilakukan
selambat-lambatnya 7 tujuh hari setelah diterima permohonan penjualan, dan pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening pemilik saham.
2. Perhatikan besarnya biaya penjualan kembali. Sebelum melakukan penjualan
perlu diperhatikan biaya untuk penjualan dalam meminimalkan kerugian. 3.
Jika investor melakukan pengalihan, biaya pengalihan umumnya lebih kecil daripada biaya penjualan kembali atau biaya pembelian dan hanya diterapkan
satu kali. 4.
Adapun batas waktu penerimaan permohonan penjualan kembali dan pengalihan umumnya pukul 13.00, yang akan diproses dengan harga per unit
pada penutupan hari yang bersangkutan. 5.
Manager Investasi mempunyai wewenang dalam menutup rekening investor, apabila investor memiliki jumlah saham dibawah batas yang ditentukan serta
mengembalikan saldo kembali kepada pemilik saham. 6.
Dalam penjualan saham kembali, manajer investasi berhak dalam membatasi jumlah saham yang akan di jual, misalnya hingga 20 dari Nilai Aktiva
Bersih NAB. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencairan dana pada waktu yang sama dengan investor lainnya.
Dalam menjual Reksa Dana dapat dilakukan dengan cara pemilik saham harus mengkonfirmasi kepada penerbit unit penyertaan dengan cara mengisi
xxix
formulir penjualan yang telah disediakan oleh manajer investasi, kemudian manajer investasi akan melakukan pembayaran dengan cara transfer kepada
rekening pemilik saham selambat-selambatnya 7 hari setelah pernyataan penjualan dibuat.
2.1.9 Pengelola Reksa Dana
Dalam berinvestasi pada Reksa Dana pengelola dikenal dengan manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi bertanggung jawab terhadap
kegiatan investasi, mengelola investasi, memantau kondisi pasar, mengambil keputusan, melakukan tindakan yang dibutuhkan dan membantu pemodal dalam
memilih jenis investasi yang lebih cocok dibeli. Jenis investasi yang di pilih akan memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda.
Manajer investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan suatu portofolio Reksa Dana dan pihak yang sangat strategis untuk memberikan
keuntungan bagi nasabah, yang kegiatan sehari-harinya adalah membuat strategi agar dana yang terkumpul dapat tumbuh berkembang seperti yang diinginkan
pemodal. Sedangkan bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan
efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Biaya-biaya Dalam Reksa Dana
Sebelum berinvestasi di Reksa Dana, investor perlu memperhatikan biaya yang dikenanakan pada Reksa Dana. Adapun jenis biaya dalam mengelola Reksa
Dana dibagi dalam beberapa kelompok Situmorang, 2010:61.
xxx
1 Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana • Jasa manajer investasi
• Jasa bank kustodian • Jasa untuk profesi akuntan publik, notaris, dan konsultan hukum setelah
pernyataan pendaftaran reksa dana tersebut dianggap efektif oleh Bapepam.
• Biaya operasional yaitu biaya transaksi efek saham atau obligasi dan juga registrasi efek dan biaya administrasi pembuatan dan pengiriman
prospektus serta biaya pajak. 2 Biaya yang dibeban kepada manajer investasi
• Biaya administrasi pendirian Reksa Dana • Biaya pemasaran dan biaya percetakan berbagai formulir administrasi.
3 Biaya yang menjadi beban pemilik unit penyertaan pemodal antara lain: • Biaya pembelian subscription fee untuk membeli unit penyertaan Reksa
Dana • Biaya penjualan kembali redemption fee unit penyertaan Reksa Dana
• Biaya pertukaran atau pengalihan. Biaya ini timbul apabila pemegang unit penyertaan Reksa Dana ingin menukarkan unit penyertaan Reksa
Dana
2.2 Kepercayaan trust
Kepercayaan adalah kesedian satu pihak bergantung pada sejumlah faktor antar pribadi dan antar organisasi, seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan
kebaikan hati perusahaan Kotler, 2009: 219. Arti lain dari pernyataan diatas bahwa rasa percaya nasabah terhadap perusahaan dapat terjadi karena nasabah
xxxi
mempunyai harapan yang baik terhadap perusahaan dan menganggap perusahaan dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya. Misalnya dalam memberikan
informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan kenyataannya, solusi penanganan masalah, kebaikan hati , dan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.
Adapun pelayanan yang baik menurut Kasmir 2008: 34 adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang sudah ditentukan, kemampuan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimilikinya
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu tindakan yang diharapkan nasabah dari pihak lain perusahaan bahwa
perusahaan dapat mengurangi risiko ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil, bahwa perusahaan akan memberikan yang terbaik kepada nasabah berupa
keuntungan, menjaga kerahasian dan bertanggung jawab kepada nasabah. Adapun beberapa elemen penting dari kepercayaan menurut Barnes 2003:
149 antara lain: 1.
Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan masa lalu. Hal ini dapat terjadi karena nasabah sudah menjadi nasabah
terlebih dahulu atau nasabah mendapat informasi yang baik dari keluarga, rekan kerja, dll bahwa perusahan tersebut mempunyai citra positif.
2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat
diandalkan. Maksudnya calon nasabah yakin bahwa perusahaan mitra bisnisnya dapat memberikan pelayan pemecahan masalah yang baik.
3. Kepercayaaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko.
Adanya rasa percaya sehingga nasabah berani mengambil risiko dan
xxxii
percaya perusahaan akan mengurangi keraguan dalam mengambil keputusan, walaupun dalam segala keputusan atau tindakan yang diambil
akan mengalami risiko, 4.
Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner. Adapun rasa percaya nasabah terhadap perusahaan karena nasabah
menganggap perusahaan akan menjaga kerahasian dan bertanggung jawab. Adapun dimensi kepercayaan menurut Kotler 2009: 220 terdiri
atas: a.
Transparan: informasi, penuh jujur b.
Kualitas produkjasa: produk dan jasa terbaik untuk memenuhi harapan c.
Insentif: insentif diselaraskan sehingga karyawan mempercayai dan memenuhi diri mereka sendiri
d. Perbandingan produk dan nasihat: membandingkan produk pesaing secara
jujur dan komunitas kompherehensif e.
Advokasi pervasif: semua fungsi bekerja untuk membangun kepercayaan Timbulnya rasa percaya yang dimiliki nasabah terhadap perusahaan dapat
didorong oleh adanya citra positip dari perusahaan. Tanpa citra yang positif maka kepercayaan yang sedang dan akan dibangun tidak akan efektif Kasmir, 2004:
216. Adapun citra positif ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas pelayanan dan kualitas keamanan
,
sehingga akan timbul minat nasabah untuk melakukan transaksi, dapat menghasilkan hubungan kerja sama yang baik dan
perusahaan akan mendapatkan keuntungan. hal ini penting diperhatikan perusahaan untuk menarik minat masyarakat.
xxxiii
2.3 Suku