Operasional Kawasan Industri Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Industri Di Kota Semarang Dalam Menarik Investasi

hanya untuk Master Plan awal, namun apabila dalam perjalannanya terdapat perubahan tata letak atas pemanfaatan tanah di dalam kawasan industri yang berubah dari Master Plan awal hal ini juga harus dimintakan persetujuan Dinas Tata Kota. Biaya-biaya pembangunan prasarana tersebut memerlukan dana yang cukup besar. Menurut penuturan pengusaha kawasan industri biaya tersebut harus disediakan sendiri dan tanpa adanya bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Menurut pengamatan penulis kondisi fisik kawasan industri di kota Semarang dalam hal kesiapan penyediaan stok kavling industri yang sudah jadi dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang siap jual, keluasannya sangat sedikit. Pengelola kawasan industri rata-rata mengambil kebijakan, akan mematangkan tanahmembuat kavling industri apabila sudah ada kepastian pembelian dari investor. Tindakan itu diambil oleh pengusaha kawasan industri dengan alasan agar dana yang tertanam tidak terlalu lama sehingga tidak mengganggu cash flow keuangan perusahaannya. Namun demikian tindakan yang dilakukan oleh pengusaha kawasan industri dalam menyiapkan stok kavling industri tersebut dapat menghambat masuknya investor ke dalam kawasan industri. Karena apabila trdapat calon investor yang akan membeli kavling industri di dalam kawasan industri, setelah melihat dilapangan kondisinya belum siap, hal ini akan menimbulkan sikap ragu- ragu dari calon investor. Belum siapnya kavling dapat dipersepsikan oleh calon investor tidak adanya kepastian dalam merencanakan dan memulai kegiatan industrinya. Apabila sampai timbul persepsi para calon investor, maka dikawatirkan tujuan pembangunan kawasan industri sebagai sarana memberikan daya tarik investasi tidak dapat tercapai.

e. Operasional Kawasan Industri

Kawasan industri yang tanahnya telah dimatangkan dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang dipersyaratkan. Secara fisik kawasan industri tersebut telah siap untuk menampung kegiatan industri, sehingga siap dipasarkan kepada calon investor. Selain pemasaran yang merupakan kegiatan untuk menarik investor agar mau menanamkan modalnya di dalam kawasan industri melalui pembelian kavling industri maupun menyewa bangunan, kegiatan yang perlu dilakukan dalam mengoperasionalkan kawasan industri adalah memberikan pelayanan terhadap investor yang sudah menanamkan modalnya dan menghuni di dalam kawasan industri agar supaya memperoleh kenyamanan dan ketentraman dalam menjalankan usahanya sehingga merasa kerasan untuk menghuni di dalam kawasan industri. 1 Pemasaran Kegiatan pemasaran bagi suatu kawasan industri adalah merupakan kegiatan yang paling penting dalam usaha di bidang kawasan industri. Sukses tidaknya dalam bidang pemasaran akan menentukan perkembangan kawasan industri di kemudaian hari. Kegiatan pemasaran bukan merupakan pekerjaan yang mudah akan tetapi merupakan pekerjaan yang paling sulit karena berhasil tidaknya kawasan industri dalam menarik investor untuk mau menanamkan modalnya di dalam kawasan industri merupakan kunci keberhasilan untuk perkembangan suatu kawasan industri. Dalam usaha pemasaran tersebut kegiatan yang dilakukan oleh pengelola kawasan industri adalah melalui promosi. Untuk dapat menjual produknya berupa kavling industri maupun bangunan gudang atau bangunan pabrik siap pakai bagi kawasan industri yang menyediakan bangunan tersebut kepada para investor. Perusahaan kawasan industri melakukan pemasaran melalui pembuatan dan penyebaran bookleat, leafleat, papan nama, baliho, iklan di media massa meliputi : koran, majalah bisnis, media elektronik, pertemuan-pertemuan bisnis Business Gathering dengan mengundang calon-calon investor maupun para investor yang sudah menanamkan modalnya di dalam kawasan industri, dan pameran-pameran bisnis baik di dalam maupun di luar negeri. Promosi keluar negeri perlu dilakukan karena pasar kawasan industri diperuntukkan bagi investor di dalam maupun luar negeri. Kegiatan promosi pemasaran tersebut murni dilakukan sendiri oleh perusahaan kawasan industri, sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena menarik investor bukannya pekerjaan yang mudah. Mengingat hal tersebut berkaitan dengan penanaman modal pada umumnya yang dipengaruhi oleh kondisi eksteren kawasan industri seperti iklim investasi nasional dan faktor- faktor lainnya yang selalu menjadi pertimbangan para calon investor dalam menanamkan modalnya, mengingat para investor tidak mau mengambil resiko dalam menanamkan modalnya karena menyangkut dana investasi yang cukup besar. Untuk efektivitas waktu, kegiatan promosi sudah dilakukan pada saat proyek kawasan industri sedang berlangsung. Dengan promosi lebih awal diharapkan pada saat pekerjaan fisik selesai, sudah terdapat investor yang membeli kavling industri, dengan demikian dari segi pendanaan, perusahaan kawasan industri akan memperoleh uang segar dari hasil penjualan kavling tersebut, sehingga akan tertolong cash flownya. Menurut penuturan dari pengusaha kawasan industri 1 , dalam hal pemasaran kawasan industri tersebut sangat kecil bantuan dari pemerintah Kota Semarang dalam membantu memasarkan kavling industri, kalaupun ada bantuan yang diberikan sifatnya baru merupakan sampingan, seperti titip brosur kepada pemerintah kota Semarang dalam hal ini BKPMD dan Pemberdayaan Aset Daerah, juga semisal ada acara dari pemerintah kota Semarang dalam misi bisnis maupun pameran-pameran potensi daerah. Menurut penuturan pejabat BKPMD dan Aset Daerah 2 , keberadaan kawasan industri di Kota Semarang saat ini tidak merupakan keunggulan yang prioritas bagi kota Semarang untuk ditawarkan kepada para calon investor, karena keberadaan kawasan industri yang 1 Wawancara dengan Bp. Bambang Harsito, Bagian Pemasaran Kawasan Industri Wijayakusuma, tanggal 10 Januari 2007. 2 Wawancara dengan Bp. Iqbal Staf BKPMD Kota Semarang, pada tanggal 26 Januari 2007. diperuntukkan untuk menampung investasi pada sektor industri terutama industri manufactur kedepannya tidak menjadi program kota Semarang untuk menarik investor jenis tersebut, sesuai dengan visi kota Semarang ke depan yang menjadikan kota Semarang sebagai kota Perdagangan dan jasa. 2 Pelayanan Hal yang tak kalah penting di dalam menarik minat investor menanamkan modalnya di dalam kawasan industri adalah pelayanan, pelayanan merupakan keunggulan bagi kawasan industri di banding investor berlokasi di luar kawasan industri, karena pelayanan adalah bagian dari pada memberikan kemudahan bagi para investor, adapun bentuk pelayanan yang di berikan pengelola kawasan industri terhadap investor antara lain : a pada saat pra investasi, yaitu memberikan bantuan dalam pengurusan izin-izin investasi sampai dengan setelah investor merealisasikan menanamkan modal di dalam kawasan industri dan mengoperasionalkan usahanya. b Pada saat investor telah mngoperasionalkan pabriknya, pelayanan yang diberikan pengusaha kawasan industri selama investor berada di dalam lokasi kawasan industri adalah meliputi penyediaan air bersih, listrik, kebersihan lingkungan, perawatan jalan, saluran dan termasuk jaminan keamanan bagi investor. Pelayanan tersebut harus diberikan kepada investor semaksimal mungkin, semisal salah satu investor mempunyai keluhan, maka pengelola kawasan industri segera melakukan tindakan untuk memenuhi komplain tersebut, sekaligus memberikan jalan keluarnya. Apabila pelayanan tidak terkait dengan pihak ketiga , maka akan di selesaikan sendiri secepatnya oleh pengelola kawasan industri, namun apabila melibatkan pihak ketiga, seperti adanya masalah listrik, yang dilayani langsung oleh PT. PLN, maka pihak Pengelola akan secepatnya berkoordinasi dengan PT. PLN untuk menanganinya. Sedangkan untuk perawatan, kebersihan dan perbaikan prasarana, Pengelola kawasan industri memungut iuran dari para investor dengan tarif tertentu berdasarkan luas tanah per m2 per tahun. Pelayanan yang memuaskan terhadap investor mutlak dilakukan karena apabila investor merasa puas , mereka akan memperoleh suasana nyaman dan tenteram dan kerasan di dalam kawasan industri. Suasana yang baik bagi investor tersebut dapat berdampak positif terhadap usaha pemasaran kawasan industrinya, karena kondisi yang baik tersebut akan di beritahukan kepada teman-teman investornya, sehingga secara tidak langsung akan mempromosikan kawasan industri yang bersangkutan, dan pada waktunya apabila teman-teman para investor tersebut akan membutuhkan lokasi kawasan industri, para investor tersebut dapat dengan mudah di tarik untuk mau melakukan investasi di dalam kawasan industri. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena di samping faktor kenyamanan tersebut, terdapat faktor keterkaitan antar industri yang dapat dimanfaatkan oleh investor yaitu di dalam kawasan industri akan terjadi pemusatan industri dengan berdirinya berbagai jenis industri pabrik- pabrik, dimana antara industri yang ada akan timbul saling ketergantungan dan keterkaitan satu sama lain, sehingga dapat menimbulkan penghematan ekstern external economies, seperti keterkaitan bahan baku; saranaprasarana dapat dipakai bersama sehingga masing-masing industri tidak perlu membangun sendiri, seperti sarana pengolahan air limbah; dan lain-lain. Berkaitan dengan penghematan ekstern external economies, Sadono Sukirno 1 mengemukakan bahwa : di samping dapat mengurangi biaya pembinaan industri-industri, kawasan perindustrian dapat menimbulkan pula berbagai jenis External Economies kepada industri-industri di dalamnya. Dengan demikian adanya pertumbuhan industri dalam kawasan perindustrian dapat mempertinggi kegiatan industri tersebut. Sumber-sumber external ekonomies tersebut dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut : 1 Sadono Sukirno, Beberapa Aspek Dala m Pembangunan Daerah, Lembaga Penerbit FE UI , Jakarta 1976 Hal: 81. a. kawasan perindustrian mempererat hubungan di antara berbagai industri. Industri yang mempunyai hubungan yang demikian akan lebih mudah untuk memperoleh bahan mentah yang diperlukannya dan menjual barang-barang produksinya kepada industri lain. Fasilitas ini bukan saja akan menyebabkan turunnya ongkos pengangkutan tetapi juga akan memperlancar jalannya proses produksi. b. pasaran buruh di kawasan perindustrian keadaannya jauh lebih sempurna dari pada kalau letak industri tersebar. Apabila terdapat kawasan perindustrian tenaga kerja mahir akan berpindah ke daerah yang demikian untuk mencari pekerjaan dan dengan demikian akan memperbesar penawaran tenaga kerja mahir dan tenaga kerja yang berpendidikan yaitu jenis tenaga kerja yang seringkali sukar diperoleh di daerah yang kurang maju. c. dengan adanya kawasan perindustrian, industri-industri tidak perlu menyediakan unit service tersendiri untuk mesin-mesin dan peralatan lain dari industrinya karena pada umumnya service itu dapat disediakan oleh perusahaan yang khusus melaksanakan jasa-jasa tersebut. Begitu pula latihan untuk para pekerja, fasilitas sosial bagi para pekerja- seperti rumah sakit, tempat rekreasi, pendidikan untuk anak pekerja , tidak perlu disediakan sendiri oleh masing-masing industri tersebut.

f. Peran Kawasan Industri Dalam Menarik Investor di Kota Semarang