i. Upaya Mengembangkan Kawasan Industri Dalam Meningkatkan Investasi di Kota Semarang
Keberadaan kawasan industri di kota Semarang agar dapat berperan dalam meningkatkan investasi diperlukan adanya upaya-upaya untuk mengurangi kendala-
kendala yang menghambat perkembangan kawasan industri.
Menurut Himpinan Kawasan Industri HKI
1
,upaya-upaya yang perlu dilakukan agar kawasan industri dapat berkembang sesuai yang diharapkan antara lain
dapat dilakukan dari segi Yuridis dan Non Yuridis.
Dari segi Yuridis, hal-hal yang perlu dilakukan antara lain yaitu :
a. Pemerintah membuat peraturan untuk mengarahkan agar investasi baru berlokasi di dalam kawasan industri;
b. Menegaskan kembali di dalam perda kota Semarang mengenai perizinan yang dibebaskan di dalam kawasan industri, sebagaimana yang telah diatur dalam
peraturan yang lebih tinggi seperti izin lokasi, UUGHO dan lain-lain, hal ini perlu dilakukan agar tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab untuk memungut restribusi-resribusi perizinan yang mestinya bebas, termasuk menambah daftar perizinan yang dibebaskan bagi investor yang
menanamkan modalnya di dalam kawasan industri.
c. Peraturan yang terkait dengan investasi yang diterbitkan setelah berlakunya Keppres nomor 41 tahun 1996 tentang kawasan industri, untuk disinkronkan dan
mengakomodasi keberadaan kawasan industri, sehingga tercipta kepastian hukum
1
Wawancara dengan Bp. Didik Soekmono, Ketua HKI Jawa Tengah, tanggal 29 Desemer 2006.
dalam pembangunan dan pengembangan kawasan industri. Apabila hal ini tercipta maka semua pihak akan tidak ragu-ragu mendukung keberadaan kawasan industri.
d. Pemerintah kota Semarang dalam membuat kebijakan yang menyangkut investasi agar dapat melibatkan kawasan industri, sehingga produk hukum yang mengatur
tentang investasi di kota Semarang mengakomodasi keberadaan kawasan industri yang ada.
Sedangkan dari segi non yuridis, hal-hal yang perlu dilakukan natara lain yaitu :
a. Penyusunan rencana pengembangan kota dalam RDTRK kota Semarang agar melibatkan pengusaha kawasan industri HKI sehingga dapat terintegrasi dengan
konsep pengembangan kawasan industri;
b. Pemerintah kota Semarang memberi kemudahan baik mengenai prosedur dan biaya pengurusan perizinan kepada calon investor yang mau menanamkan
modalnya di dalam kawasan industri melalui pelayanan satu atap bekerjasama dengan perusahaan pengelola kawasan industri yang memfasilitasi kepentingan
calon investor;
c. Pemerintah kota Semarang dalam setiap melakukan promosi mengenai keunggulanpotensi daerah supaya memasukkan kawasan industri sebagai salah
satu keunggulan kota Semarang, apabila ini dapat dilakukan maka akan membantu pengusaha kawasan industri dalam hal berpromosi kepada calon
investor;
d. Memberikan insentif fiskal kepada para investor yang mau menanamkan modalnya di dalam kawasan industri, seperti memberikan keringanan tarif PBB,
PPn , BPHTB dan pajak lainnya.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap keberadaan kawasan industri di kota Semarang tersebut, penulis melakukan pembahasan atas hasil
penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Peraturan Perundangan Yang Ada Belum Cukup Menunjang Bagi Kawasan Industri Dalam Menarik Minat Investor Di Kota Semarang.
a. Peraturan Perundangan Yang Terkait Dengan Perkembangan Kawasan Industri
Keberadaan kawasan industri diatur secara khusus dalam peraturan perundangan setingkat Keputusan Presiden Keppres, Keppres mengenai
kawasan industri ini telah mengalami perubahan beberapa kali, dengan tujuan untuk mempercepat perkembangan kawasan industri di Indonesia, Pertama,
diterbitkan Keppres Nomor 53 tahun 1989. Kemudian, Keppres tersebut dilakukan perubahan dan penambahan dengan diterbitkannya Keppres Nomor
98 tahun 1993, terakhir peraturan tersebut diganti dengan Keppres Nomor 41 Tahun 1996. Kemudian Keppres tersebut diikuti dengan diterbitkannya
peraturan yang sifatnya operasional yaitu Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 50MPP Kep21997 tentang Tata Cara Pemberian Izin
Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan Industri. Selain peraturan pokok yang khusus mengatur kawasan industri
tersebut di atas, terdapat beberapa peraturan perundangan lainnya yang terkait dengan pengembangan kawasan industri yaitu mulai dari tingkat Undang-
undang sampai dengan tingkat Keputusan Menteri KepMen Keputusan Kepala Badan , mengingat pembangunan kawasan industri terkait dengan
beberapa pihak dan menyangkut permasalahan investasi pada umumnya. Peraturan tersebut antara lain sebagai berikut :